Filsafat Bahasa Biasa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Putri Naomi (bicara | kontrib)
Fitur saranan suntingan: 2 pranala ditambahkan.
 
Baris 5:
 
== Konsep ==
Sebagian besar [[konsep]] Filsafat Bahasa Biasa dipengaruhi dan dirintis oleh [[Ludwig Wittgenstein]] pada periode kedua pemikiran filsafatnya. Konsep ini tertuang dalam buku yang berjudul ''[[Philosophical Investigations]].'' Pada karyanya ini, Wittgenstein mengemukakan bahwa [[bahasa]] yang disusun melalui [[logika]] adalah sangat sulit untuk dikembangkan dalam [[filsafat]]. Pandangan Wittgenstein menekankan [[fungsi bahasa]] sebagai alat [[komunikasi]] dalam kehidupan [[manusia]]. Bahasa memiliki banyak struktur yang masuk akal dan bersifat [[kompleks]] dalam penggunaannya pada berbagai bidang kehidupan manusia. Dengan demikian, Filsafat Bahasa Biasa lebih menekankan proses penggunaan suatu [[Terminologi|istilah]] atau ungkapan untuk dapat mengandung atau mengungkapkan sebuah [[makna]].<ref name=":5">{{Cite journal|last=Nurlaila|year=2014|title=Filsafat Ordinary Language dan Pembelajaran Bahasa|journal=Ta'dib|volume=17|issue=1|pages=53—59}}</ref> Bahasa biasa adalah bahasa yang digunakan untuk keperluan komunikasi sehari-hari. Pemahaman filsafat dianggap dapat dicapai cukup dengan menggunakan bahasa biasa sebagai sarana yang memadai dalam mengungkapkan [[konsep]]-konsep filsafat.<ref name=":3" />
 
== Tokoh Filsuf ==
Baris 20:
 
=== John Searl ===
[[John Searle|John Searl]] merupakan [[murid]] dari Austin. Pemikiran Austin dikembangkan oleh John Searl dalam bukunya yang berjudul ''[[Speech Act]]'' dan diterbitkan pada tahun 1969. Teori [[tindak tutur]] merupakan teori yang terbentuk akibat penolakan Austin dan Searl terhadap aliran filsafat [[positivisme logis]] dalam penggunaan [[bahasa]].<ref name=":2" />
 
=== P. F. Strawson ===