Wali Sanga: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Fazily (bicara | kontrib)
k Mengembalikan suntingan oleh 180.253.65.239 (bicara) ke revisi terakhir oleh Raden Salman
Tag: Pengembalian
Sumber
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 89:
=== Sunan Kudus (Ja'far shodiq) ===
{{Main|Sunan Kudus}}
[[Sunan Kudus]] adalah putra [[Sunan Ngudung]] atau Raden Usman Haji, dengan Dewi Sari binti Ahmad Wilwatikta. [[Sunan Kudus]] adalah keturunan dari [[Nabi Muhammad]]. Menurut isbat dari Naqobah Ansab (lembaga pencatat nasab) Maroko
[[Sunan Kudus]] adalah putra [[Sunan Ngudung]] atau Raden Usman Haji, dengan Dewi Sari binti Ahmad Wilwatikta. [[Sunan Kudus]] adalah keturunan ke-24 dari [[Nabi Muhammad]]. Sunan Kudus bin Sunan Ngudung bin Fadhal Ali Murtadha bin Ibrahim Zainuddin Al-Akbar bin Jamaluddin Al-Husain bin Ahmad Jalaluddin bin Abdillah bin Abdul Malik Azmatkhan bin Alwi Ammil Faqih bin Muhammad Shahib Mirbath bin Ali Khali’ Qasam bin Alwi bin Muhammad bin Alwi bin Ubaidillah bin Ahmad Al-Muhajir bin Isa bin Muhammad bin Ali Al-Uraidhi bin Ja’far Shadiq bin Muhammad Al-Baqir bin Ali Zainal Abidin bin Al-Husain binti Sayyidah Fathimah Az-Zahra bin Nabi Muhammad Rasulullah. Sebagai seorang wali, Sunan Kudus memiliki peran yang besar dalam pemerintahan [[Kesultanan Demak]], yaitu sebagai panglima perang, penasihat Sultan Demak, Mursyid Thariqah dan hakim peradilan negara. Ia banyak berdakwah di kalangan kaum penguasa dan priyayi Jawa. Di antara yang pernah menjadi muridnya, ialah [[Sunan Prawoto]] penguasa Demak, dan [[Arya Penangsang]] adipati Jipang Panolan. Salah satu peninggalannya yang terkenal ialah [[Masjid Menara Kudus]], yang arsitekturnya bergaya campuran Hindu dan Islam. Sunan Kudus diperkirakan wafat pada tahun 1550.
 
1. Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam
 
2. Fatimah Az-Zahra
 
3. Hasan Al-Mujtaba
 
4. Hasan Al-Mutsanna
 
5. Abdullah Al-Mahdi
 
6. Musa Al-Jun
 
7. Abdullah Al-Makarim
 
8. Musa Ats-Tsani
 
9. Dawud Al-Makki
 
10. Muhammad Al-Madani
 
11. Yahya Az-Zahid
 
12. Abdullah Al-Jili
 
13. Musa Janki Dausat
 
14. Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani
 
15. Saleh
 
16. Abdul Aziz
 
17. Abdurrazzaq
 
18. Abdul Jabbar
 
19. Syu’aib
 
20. Abdul Qadir
 
21. Junaid
 
22. Maulana Ishaq
 
23. Khalifah Husein
 
24. Syarif Sabil Sunan Ngudung
 
25. Syarif Ja'far Ash-Shadiq Sunan Kudus
 
Menurut Rabithah Alawiyah:
 
[[Sunan Kudus]] adalah putra [[Sunan Ngudung]] atau Raden Usman Haji, dengan Dewi Sari binti Ahmad Wilwatikta. [[Sunan Kudus]] adalah keturunan ke-24 dari [[Nabi Muhammad]]. Sunan Kudus bin Sunan Ngudung bin Fadhal Ali Murtadha bin Ibrahim Zainuddin Al-Akbar bin Jamaluddin Al-Husain bin Ahmad Jalaluddin bin Abdillah bin Abdul Malik Azmatkhan bin Alwi Ammil Faqih bin Muhammad Shahib Mirbath bin Ali Khali’ Qasam bin Alwi bin Muhammad bin Alwi bin Ubaidillah bin Ahmad Al-Muhajir bin Isa bin Muhammad bin Ali Al-Uraidhi bin Ja’far Shadiq bin Muhammad Al-Baqir bin Ali Zainal Abidin bin Al-Husain binti Sayyidah Fathimah Az-Zahra bin Nabi Muhammad Rasulullah. Sebagai seorang wali, Sunan Kudus memiliki peran yang besar dalam pemerintahan [[Kesultanan Demak]], yaitu sebagai panglima perang, penasihat Sultan Demak, Mursyid Thariqah dan hakim peradilan negara. Ia banyak berdakwah di kalangan kaum penguasa dan priyayi Jawa. Di antara yang pernah menjadi muridnya, ialah [[Sunan Prawoto]] penguasa Demak, dan [[Arya Penangsang]] adipati Jipang Panolan. Salah satu peninggalannya yang terkenal ialah [[Masjid Menara Kudus]], yang arsitekturnya bergaya campuran Hindu dan Islam. Sunan Kudus diperkirakan wafat pada tahun 1550.
 
=== Sunan Giri ===