Wali Sanga: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Sumber Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tanda baca titik koma Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 73:
Pernikahan Sunan Ampel dengan Dewi Condrowati alias Nyai Ageng Manila binti Aryo Tejo, berputera: Sunan Bonang, Siti Syari’ah, Sunan Derajat, Sunan Sedayu, Siti Muthmainnah, dan Siti Hafsah.
Pernikahan Sunan Ampel dengan Dewi Karimah binti Ki Kembang Kuning, berputera: Dewi Murtasiyah, Asyiqah, Raden Husamuddin (Sunan Lamongan), Raden Zainal Abidin ([[Sunan Demak]]), Pangeran Tumapel dan Raden Faqih (Sunan Ampel 2). Makam Sunan Ampel teletak di dekat [[Masjid Ampel]], Surabaya.
Isbat Naqobah Internasional:
Sayyidina Kanjeng Nabi Muhammad Saw.
1). Sayyidah syarifah Fathimatuz Zahro
2). Sayyid syarif asy-syahid Husain
3). Sayyid syarif Ali Zainal Abidin
4). Sayyid syarif Muhammad al-Baqir
5). Sayyid syarif Imam Ja’far ash-Shodiq
6). Sayyid syarif Musa Al-Kazhim
7). Sayyid syarif Ali Ar-Ridho
8). Sayyid syarif Muhammad At-Taqi
Sayyid syarif Muhammad al-Jawad
9). Sayyid syarif Ali An-Naqi an-Hadi
10) Sayyid syarif Ja’far az-Zaki
11). Sayyid syarif Ali al-Asyqori
12). Sayyid syarif Abdulloh
13). Sayyid syarif Ahmad
14). Sayyid syarif Mahmud
15). Sayyid syarif Muhammad
16). Sayyid syarif Ja’far
17). Sayyid syarif Ali
18). Sayyid syarif Makhdum Husein Jalaluddin al-Bukhori
19). Sayyid syarif Makhdum Ahmad Kabir
20).Sayyid syarif Makhdum Jalaluddin Husain
21). Sayyid Syarif Makhdum Mahmud Nasiruddin / Mahmudinil Kubro
22). Sayyid Syarif Makdhum Jamaluddin Akbar/ Jumadil Kubro
23). Sayyid Syarif Makhdum Ibrahim Assamarkandy
24). Makhdum Sunan Ampel / Sayyid Syarif Ali Ahmad Rahmatullah, berputra antara lain: Sunan Bonang Makhdum Ibrahim & Sunan Drajat Makhdum Qosim
Kedatangan Sunan Ampel ke Majapahit diperkirakan terjadi awal dasawarsa keempat abad ke-15, yakni saat [[Arya Damar]] sudah menjadi Adipati Palembang sebagaimana riwayat yang menyatakan bahwa sebelum ke Jawa, Raden Rahmat telah singgah ke Palembang. Menurut [[Thomas W. Arnold]] dalam ''The Preaching of Islam'' (1977), Raden Rahmat sewaktu di Palembang menjadi tamu Arya Damar selama dua bulan, dan dia berusaha memperkenalkan Islam kepada raja muda Palembang itu. Arya Damar yang sudah tertarik kepada Islam itu hampir saja diikrarkan menjadi Islam. Namun, karena tidak berani menanggung risiko menghadapi tindakan rakyatnya yang masih terikat pada kepercayaan lama, ia tidak mengatakan keislamannya di hadapan umum. Menurut cerita setempat, setelah memeluk Islam, Arya Damar memakai nama Ario Abdillah.
|