Asem buto: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k ~cite |
Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan. |
||
Baris 12:
[[Category:Articles with 'species' microformats]]
'''''Adansonia digitata''''', atau orang jawa menyebutnya sebagai '''asem buto''' atau '''ki tambleg''', adalah spesies pohon yang paling tersebar luas dari genus ''Adansonia'' ([[baobab]]) dan berasal dari benua Afrika dan Semenanjung Arab bagian selatan (Yaman & Oman). Ini adalah [[pachycaul]] berumur panjang; [[penanggalan radiokarbon]] telah menunjukkan beberapa individu berusia lebih dari 2.000 tahun. Mereka biasanya ditemukan di [[sabana]] kering dan panas di [[Afrika Sub-Sahara|Afrika sub-Sahara]], di mana mereka mendominasi lanskap dan memperlihatkan keberadaan aliran air dari jauh. Mereka secara tradisional dianggap sebagai sumber makanan, air, obat kesehatan atau tempat berlindung dan merupakan sumber makanan utama bagi banyak hewan. Mereka kaya akan legenda dan [[takhayul]]. Dalam beberapa tahun terakhir, banyak pohon terbesar dan tertua mati karena alasan yang tidak diketahui.
== Keterangan ==
Asem buto adalah pohon yang sering tumbuh sebagai individu soliter, dan merupakan elemen besar dan khas dari vegetasi [[sabana]] atau [[Belukar|semak belukar]] . Tingginya mencapai {{Convert|5–25|m|abbr=off}} . <ref name="wick">Wickens, Gerald E.; Lowe, Pat (2008). The baobabs pachycauls of Africa, Madagascar and Australia. New York: Springer Science + Business Media, B.V. pp. 31–. ISBN 9781402064319.</ref> Batangnya biasanya sangat lebar dan bergalur atau silindris, seringkali dengan dasar yang ditopang dan menyebar. <ref name="Baum">Baum, D.A., 1995, A Systematic Revision of Adansonia (Bombacaceae). Annals of the Missouri Botanical Garden, 1995, Vol. 82, No. 3 (1995), pp. 440–471</ref> Batangnya bisa mencapai diameter {{Convert|10–14|m|abbr=on}}, <ref name="Baum" /> dan dapat terdiri dari beberapa batang yang menyatu di sekitar inti berongga. <ref name="Patrut">Patrut A, Woodborne S, von Reden KF, Hall G, Hofmeyr M, Lowy DA, et al. (2015) African Baobabs with False Inner Cavities: The Radiocarbon Investigation of the Lebombo Eco Trail Baobab. PLoS ONE 10(1): e0117193. doi:10.1371/journal. pone.0117193</ref> Inti berongga yang ditemukan pada banyak spesies pohon merupakan hasil dari [[penebangan kayu]], seperti pembusukan bagian dalam batang yang tertua. Namun pada baobab, banyak pohon terbesar dan tertua yang memiliki inti berongga yang merupakan hasil dari tiga hingga delapan batang yang tumbuh dari akar. <ref name="Patrut" /> [[Pepagan|Kulit kayunya]] berwarna abu-abu dan biasanya halus. Cabang utamanya bisa sangat besar. Semua baobab meranggas, kehilangan [[Daun|daunnya]] di musim kemarau, dan tidak berdaun selama sekitar delapan bulan dalam setahun. Bunganya besar, berwarna putih dan menggantung. Buahnya berbentuk bulat dengan cangkang tebal. <ref name="Baum" />
Daunnya [[Daun|majemuk seperti palem]] dengan 5 sampai 7 (terkadang sampai 9) [[Anak daun|helai daun]] pada pohon dewasa, namun bibit dan pucuk yang sedang beregenerasi mungkin mempunyai [[Daun|daun yang sederhana]] . Peralihan ke daun majemuk terjadi seiring bertambahnya usia dan mungkin terjadi secara bertahap. Asem buto menghasilkan daun sederhana lebih lama dibandingkan kebanyakan spesies ''Adansonia'' lainnya. Anak daun tidak bertangkai (sessile) hingga bertangkai pendek dan ukurannya bervariasi.
Pembungaan terjadi pada musim kemarau dan musim hujan. <ref name="Baum" /> Tunasnya berbentuk bulat dengan ujung berbentuk kerucut. Bunganya mencolok dan kadang berpasangan, tetapi biasanya dihasilkan sendiri-sendiri di ujung tangkai yang menggantung{{Convert|15-90|cm|abbr=off|frac=2}}Panjangnya . [[Kelopak bunga|Kelopak]] biasanya terdiri dari 5 (kadang-kadang 3) lobus bengkok (sepal) berbentuk segitiga berwarna hijau dengan bagian dalam berbulu berwarna krem. Kelopaknya berwarna putih, lebar dan panjangnya kira-kira sama – hingga {{Convert|8|cm|abbr=on|frac=2}}, dan kusut sejak awal. <ref name="Baum" /> Bunga mekar pada sore hari, tetap terbuka dan subur hanya untuk satu malam. <ref name="hank">{{Cite web|last=Hankey|first=Andrew|date=February 2004|title=Adansonia digitata A L.|url=http://www.plantzafrica.com/plantab/adansondigit.htm|website=PlantZAfrica.com|access-date=28 November 2015}}</ref> Bunga segarnya berbau harum, namun setelah sekitar 24 jam, warnanya mulai berubah warna menjadi coklat dan mengeluarkan bau bangkai. <ref name="hank" /> [[Benang sari|Androecium]] berwarna putih dan terdiri dari a{{Convert|3-6|cm|abbr=on|frac=4}} tabung panjang [[benang sari]] yang menyatu (tabung staminal) dikelilingi oleh [[Benang sari|filamen]] yang tidak menyatu (bebas) 3–5 panjang cm. Ada banyak benang sari, 720–1.600 per bunga, dengan laporan mencapai 2.000.<ref>{{Cite book|last=Jaeger|first=Paul|date=1961|title=The Wonderful Life of Flowers|location=New York|publisher=E. P. Dutton & Co.|page=163}}</ref> Gaya berwarna putih, tumbuh melalui tabung staminal dan menonjol di luarnya. Mereka biasanya ditekuk pada sudut kanan dan di atasnya terdapat kepala [[Kepala putik|putik]] yang tidak beraturan. Butir [[serbuk sari]] berbentuk bulat dengan duri di permukaannya, khas dari famili Malvaceae. Diameter butiran serbuk sari sekitar 50 mikron. <ref name="cron">Cron, Glynis & Karimi, Nisa & Glennon, Kelsey & Udeh, Chukwudi & Witkowski, E & Venter, Sarah & Assogbadio, A & Baum, David. (2016). "One African baobab species or two? A re-evaluation of Adansonia kilima." ''South African Journal of Botany''. 103. 312. 10.1016/j.sajb.2016.02.036.</ref>
Semua ''Adansonia'' mengembangkan buah bulat besar yang tidak merekah, jumlahnya bisa mencapai {{Convert|25|cm|in|0|abbr=on}} panjang dengan kulit luar berkayu. Bentuk buah baobab Afrika cukup bervariasi, dari hampir bulat hingga silindris. Cangkangnya adalah{{Convert|6-10|mm|frac=8}} tebal. <ref name="Baum" /> Di dalamnya ada daging buah berdaging berwarna krem muda. Saat mengering, daging buahnya mengeras menjadi bubuk yang rapuh. <ref name="kempe">Kempe et al. 2081. Adansonia digitata and Adansonia gregorii fruit shells serve as a protection against high temperatures experienced during wildfires. Bot Stud (2018) 59:7 https://doi.org/10.1186/s40529-018-0223-0</ref> Bijinya keras dan berbentuk ginjal dengan lapisan tebal 0,06 mm. <ref name="kempe" /> Mereka menunjukkan dormansi jangka panjang, hanya berkecambah setelah kebakaran atau melewati saluran pencernaan hewan. <ref name="kempe" /> Hal ini diduga karena kulit biji perlu dipecah atau ditipiskan agar air dapat meresap sebelum benih dapat berkecambah. <ref name="kempe" />
|