<!-- Halaman ini hanya untuk uji coba menyunting dan dikosongkan secara berkala -->
== Adrahi ==
'''Adrahi''' adalah sebuah istilah di kalangan para [[santri]] terkhusus di tatar Sunda yang merupakan sebutan untuk makanan yang dibawa oleh seorang santri ke asrama selepas pulang dari kampung halaman untuk disantap bersama santri yang lain. Di beberapa pondok pesantren dan beberapa wilayah terutama wilayah [[Banten]] menyebut ini sebagai '''''Kuluhum''''' atau '''''Jomét''''' (Kéjo Saemét [artinya: ''"Nasi Sedikit"'']), '''''Halawa''''' di daerah [[Bandung]] dan [[Cianjur]], dan '''''Écét''''' di daerah [[Sukabumi]]. Namun istilah adrahi lebih populer di kalangan santri tatar Sunda terkhusus di wilayah [[Priangan Timur]].
Kegiatan menyantap adrahi disebut [https://www.nu.or.id/daerah/tradisi-adrahian-saat-santri-balik-ke-pesantren-membawa-makanan-pasca-lebaran-AAyqw Adrahian]. Hal ini sudah menjadi sebuah tradisi di kalangan para santri setiap kali ada santri yang dikirimi orang tua atau setelah pulang kampung.
Adrahi bisa berupa [[nasi timbel]] atau makanan ringan. Namun istilah adrahi lebih sering digunakan untuk nasi bungkus yang dibawa santri daripada makanan yang lain.
==Referensi==
* Syifa Arrahman, Fathoni Ahmad (14 Mei 2022) [https://www.nu.or.id/daerah/tradisi-adrahian-saat-santri-balik-ke-pesantren-membawa-makanan-pasca-lebaran-AAyqw Tradisi Adrahian saat Santri Balik ke Pesantren Membawa Makanan Pasca-Lebaran ] nu.or.id. Diakses tanggal 6 Juni 2024.