March for Science: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Fazily (bicara | kontrib)
k (via JWB)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Lim Mery (bicara | kontrib)
Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan.
Baris 69:
Pada 28 Maret 2017, Trump menandatangani pengesahan ''Keystone Pipeline System'' fase 4, atau yang dikenal juga dengan nama ''Keyston XL''{{efn|''Keyston Pipeline System'' atau Sistem Pipa Keystone adalah sebuah sistem saluran pipa minyak di [[Kanada]] dan [[Amerika Serikat]] sejak tahun 2010, terdiri dari fase 1, fase 2, fase 3a, fase 3b dan fase 4 (''Keyston XL''. Pada tahun 2015, [[Barack Obama]] menunda kelanjutan ''Keyston XL'', karena mendapat penentangan dari pecinta lingkungan. Lalu, pada 24 Januari 2017, [[Donald Trump]] mengizinkan kembali pengembangan ''Keyston XL'' dan mengesahkannya pada 28 Maret 2017<ref>{{Cite web|url=https://www.tcenergy.com/operations/oil-and-liquids/keystone-xl/|title=TC Energy — Keystone XL Pipeline|website=www.tcenergy.com|language=en|accessdate=14 November 2019}}</ref>}} guna menggeser ''United States Environmental Protection Agency'' disingkat EPA ([[Bahasa Indonesia|Indonesia]]: [[Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat]])<ref>{{cite web|url=https://www.epa.gov/aboutepa/our-mission-and-what-we-do|title=Our Mission and What We Do|date=4 November 2019|publisher=EPA}}</ref> yang dibuat oleh [[Barack Obama]] disaat menjabat sebagai presiden [[Amerika Serikat]].<ref name="TEORI"/>
 
Lalu Donald Trump mengubah kesepakatan Paris dengan mengeluarkan Amerika Serikat dari [[Perjanjian Paris|Perjanjian Paris 2015]] pada tanggal 1 Juni 2017.<ref>{{cite web|url= https://tirto.id/presiden-trump-putuskan-as-keluar-dari-perjanjian-paris-cpQS|last=|first=|title=Presiden Trump Putuskan AS Keluar dari Perjanjian Paris|website=www.tirto.id|accessdate=14 November 2019}}</ref> Sejak menjabat sebagai presiden resmi [[Amerika Serikat]] 20 Januari 2017, [[Donald Trump]] melakukan perlawanan kepada para ilmuwan dengan menggemakan "Perang kepada Sains".<ref name="SAINS">{{cite web|url=https://www.mic.com/articles/174536/march-for-science-dc-what-to-know-about-the-april-2017-march-on-washington|last=|first=|title=March for Science DC, What to Know About the April 2017 March on Washington|website=www.mic.com|accessdate=4 November 2019|lang=en}}</ref> Sebagai bentuk keseriusannya tentang apa yang telah dikampanyekannya pada saat proses [[Pemilihan Umum|pemilihan presiden Amerika]]. Ada 200 lembaga ilmuwan dan dari berbagai [[organisasi nirlaba]], bersatu untuk membentuk komunitas mempertahankan peranan sains atau ilmu pengetahuan dalam pengembangan [[ekonomi dunia]], kesehatan, dan sebagainya.<ref name="SAINS"/>
 
Pemerintahan Donald Trump juga melakukan pemotongan anggaran untuk berbagai lembaga penelitian.<ref name="TRUMP">{{cite web|url=https://kumparan.com/@kumparannews/migrasi-ke-planet-lain-tenang-masih-banyak-yang-peduli-dengan-bumi|last=|first=|title=Migrasi ke Planet Lain, Tenang, Masih Banyak yang Peduli dengan Bumi|website=www.kumparan.com|accessdate=5 November 2019}}</ref> Proposal anggaran pada tahun 2018 ini, Trump memotong hingga 31% anggaran [[Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat]].<ref name="ANGGARAN">{{cite web|url= https://www.theguardian.com/environment/2017/apr/22/march-for-science-earth-day-climate-change-trump|last=|first=|title=March for Science Earth Day Climate Change Trump|website=www.theguardian.com|accessdate=6 November 2019|lang=en}}</ref> Para ilmuwan berspekulasi bahwa kebijakan Trump akan menghambat perkembangan sains Amerika Serikat bahkan global.<ref name="TRUMP"/> Atas kebijakan ini, banyak ilmuwan kemudian mengkritik dan menekan berbagai kebijakan [[Gedung Putih]] yang mengarah pada penyempitan ruang gerak ilmuwan dalam mengembangkan sains.<ref name="TRUMP"/>
Baris 101:
Aksi ''March of Science'' Kedua telah diadakan pada hari Sabtu, 14 April 2018. Sejak diadakan pertama kali pada tahun 2017, berbagai kalangan peneliti semakin mengkritik atas kebijakan [[Donald Trump]] yang dianggap mengabaikan sains.<ref name="MFS2018">{{cite web|url=https://www.voaindonesia.com/a/para-ilmuwan-gelar-march-for-science-/4351264.html|last=|first=|title=Para Ilmuwan Gelar March for Science|website=www.voaindonesia.com|accessdate=3 November 2019}}</ref> Ribuan peserta menggelar aksi, khususnya di [[Washington|Washington DC]], ibu kota [[Amerika Serikat]].<ref name="MFS2018"/>
 
Salah seorang peserta aksi bernama Chris Zabra mengatakan kepada awak media, bahwa pemerintahan Donald Trump benar-benar mengabaikan sains. Berbagai peraturan mengenai lingkungan dihapuskan, yang berdampak juga pada hilangnya pekerjaan beberapa ahli yang bekerja pada bidang perubahan iklim, pestisida, [[pencemaran air]], dan lainnya. Hal ini menjadi tekad Zabra untuk menentang kebijakan Trump. Chris Zarba sendiri telah bekerja selama 38 tahun di EPA<ref>{{cite web|url=https://www.epa.gov/aboutepa/our-mission-and-what-we-do|last=|first=|title=Our Mission and What We Do|publisher=EPA|accessdate=7 November 2019|lang=en}}</ref> (Badan Perlindungan Lingkungan), dan memilih pensiun karena tidak menerima berbagai kebijakan Donald Trump.<ref name="MFS2018"/>
 
Peserta aksi lainnya, yakni Sheila Jassanof, seorang ahli sains dan teknologi di [[Universitas Harvard]] menyayangkan pernyataan Trump yang lebih menggunakan insting daripada menggunakan [[analisis data]] yang akurat dalam memandang [[Perubahan iklim]].<ref name="SAINS2">{{cite web|url=https://www.dw.com/en/crowds-turn-out-around-the-world-for-march-for-science/a-43391332|last=|first=|title=Crowds Turn Out Around the World for March for Science|website=www.dw.com|accessdate=4 November 2019}}</ref> Kemudian, David Titletly, pensiunan [[Angkatan Laut Amerika Serikat]], berpendapat bahwa tindakan pencegahan kerusakan bumi harus dimulai sedini mungkin dan semuanya bergantung pada perkembangan sains.<ref name="SAINS2"/>
 
Partisipan ''March for Science'' 2017 di [[Eropa]] banyak berkontribusi dari negara [[Jerman]]. Namun, berdasarkan pantauan DW TV, jumlah aksi di Jerman cenderung lebih sedikit pada tahun 2018. Ada 14 kota yang menjadi titik demonstrasi. Di [[Cologne]] dan [[Munster]] diikuti oleh 1.000 peserta, meski targetnya lebih dari jumlah tersebut. Sementara di [[Frankfurt]] hanya dihadiri 500 orang, padahal pekiraan awal akan dihadiri sekitar 2.000 orang.<ref name="SAINS2"/>