Jusuf Wibisono: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 46:
 
==Masa muda dan pendidikan ==
Jusuf Wibisono dilahirkan pada tanggal 28 Februari 1909 di [[Magelang]], [[Jawa Tengah]], sebagai anak ketiga dari empat bersaudara.{{sfn|Kemenkeu|1991|p=53}}{{sfn|Madinier|2015|pp=47–48}} Ayahnya, Kunto Wibisono, bekerja sebagai mantri ukur.{{sfn|Kemenkeu|1991|p=53}}{{sfn|Madinier|2015|pp=47–48}}{{sfn|Latif|2008|p=161}} Setelah lulus dari [[Hollandsch-Inlandsche School]] (HIS), Jusuf melanjutkan sekolah di [[Meer Uitgebreid Lager Onderwijs]] (MULO), meskipun ayahnya tadinya berharap Jusuf akan belajar untuk menjadi guru. Setelah lulus dari MULO di tahun 1928, Jusuf melanjutkan lagi pendidikannya di [[Algemeene Middelbare School]] (AMS) di [[Bandung]]. SetelahnyaSetelah lulus AMS di tahun 1931, Jusuf menempuh pendidikan hukum di [[Rechtshoogeschool te Batavia]] (RHS), dan lulus dengan gelar ''[[Meester in de Rechten]]'' (Mr.) di tahun 1941.{{sfn|Kemenkeu|1991|p=53}}{{sfn|Madinier|2015|pp=47–48}}<ref>{{cite web |title=Kemenkeu Dari Masa ke Masa |url=https://djpk.kemenkeu.go.id/wp-content/uploads/2020/09/Kemenkeu-dari-masa-ke-masa.pdf |publisher=[[Kementerian Keuangan Republik Indonesia|Kementerian Keuangan]] |access-date=7 Juni 2024 |page=51 |language=id}}</ref>
 
Selama studinya, Jusuf mulai aktif di dalam organisasi pemuda [[Jong Islamieten Bond]] (JIB).{{sfn|Madinier|2015|pp=47–48}}<ref>{{cite book | last1 = Fogg | first1 = Kevin W. | title = Indonesia's Islamic Revolution | date = 5 Desember 2019 | publisher = Cambridge University Press | isbn = 978-1-108-48787-0 | page = 174 | url = https://books.google.com/books?id=A27CDwAAQBAJ&dq=studenten+islam+studieclub&pg=PA174 | language = en}}</ref> Saat melanjutkan pendidikannya, Jusuf bersama dengan [[Mohammad Roem]] mulai merasakan ketidakcocokan JIB sebagai wadah untuk pelajar setingkat mahasiswa, maka mereka mendirikan ''Studenten Islam Studieclub'' di tahun 1934, kelompok belajar yang beranggotakan murid-murid universitas. Menurut Jusuf, kelompok belajar ini bertujuan untuk "meningkatkan daya tarik studi agama Islam khususnya di kalangan intelektual".{{sfn|Latif|2008|pp=207–208}}