Jusuf Wibisono: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 56:
Sebelum lulus dari RHS, Jusuf telah mulai bekerja sebagai pegawai pemerintah [[Hindia Belanda]] sejak 1937. Awalnya, Jusuf menjadi pegawai departemen keuangan sebelum dipindahkan ke [[Badan Pusat Statistik#Sejarah|badan pusat statistik kolonial]] sampai tahun 1942. Selama [[Pendudukan Jepang di Hindia-Belanda|masa pendudukan Jepang]], Jusuf bekerja sebagai hakim [[hukum dagang|dagang]].<ref name="kp">{{cite book | title = Kami perkenalkan | date = 1952 | publisher = [[Kementerian Penerangan Republik Indonesia]] | page = 40 | url = https://books.google.com/books?id=0O3Z5HNNghUC&dq=jusuf+wibisono+kami+perkenalkan&pg=PA40 | language = id}}</ref>{{sfn|Madinier|2015| p = 58}} Ia juga ditunjuk sebagai anggota kepemimpinan laskar [[Hizbullah (Indonesia)|Hizbullah]] yang dibentuk Jepang di bulan Desember 1944.{{sfn|Latif|2008|p=217}} Setelah [[proklamasi kemerdekaan Indonesia]], Wibisono ditunjuk menjadi anggota [[Komite Nasional Indonesia Pusat]] (KNIP), dan kemudian menjadi anggota Badan Pekerja KNIP.{{sfn|Madinier|2015| pp = 71–72}} Di dalam [[Kabinet Sjahrir III]] yang dibentuk pada tanggal 2 Oktober 1946, Jusuf ditunjuk sebagai Wakil Menteri Kemakmuran.{{sfn|Madinier|2015| p = 88}}
 
Di penghujung masa [[Revolusi Nasional Indonesia]], Jusuf ditunjuk menjadi direktur ''Banking and Trading Corporation'' (Perseroan Perbankan dan Perdagangan) di [[Yogyakarta]]. Setelah berakhirnya perang kemerdekaan, Wibisono menjadi redaktur di majalah ''[[Mimbar Indonesia]]'' sejak bulan April 1950, dan menjadi anggota misi diplomatik ke [[Uni Soviet]] selama masa [[Republik Indonesia Serikat]].<ref name="kp2"/> Ia juga menjadi anggota [[Dewan Perwakilan Rakyat Sementara]] sebagai perwakilan [[Partai Majelis Syuro Muslimin Indonesia|Partai Masyumi]].<ref name="kp"/> Meskipun [[Perdana Menteri Indonesia]] masa itu [[Mohammad Natsir]] juga merupakan anggota Masyumi, Wibisono dikenal kritis terhadap Natsir.{{sfn|Feith|2006| p = 152}} Wibisono bahkan mendesak Natsir untuk mundur dari jabatannya sebagai Perdana Menteri di bulan Maret 1951.{{sfn|Feith|2006|p=168}} Di sisi lain, Wibisono dikenal dekat dengan tokoh Masyumi lainnya, [[Soekiman Wirjosandjojo]].{{sfn|Feith|2006| p = 152}}
 
=== Menteri Keuangan ===