Jusuf Wibisono: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 73:
Masyumi dibubarkan pada tahun 1960,{{sfn|Madinier|2015| p = 283}} dan Jusuf sempat menjadi anggota [[Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia#Masa DPR hasil Dekret Presiden 1959 berdasarkan UUD 1945 (1959–1965)|Dewan Perwakilan Rakyat–Gotong Royong]] di tahun 1960 sebagai perwakilan SBII (yang telah memisahkan diri dari Masyumi).{{sfn|Madinier|2015| pp = 268–269}}{{sfn|Madinier|2015| p = 279}} Jusuf memutus hubungan dengan tokoh-tokoh Masyumi kecuali Soekiman, sebelum Jusuf ditangkap di akhir 1963 atau awal 1964 dengan tuduhan berkonspirasi melawan pemerintah. Ia dipenjarakan tanpa proses hukum selama tiga tahun.{{sfn|Madinier|2015| p = 429}}
 
== Orde Baru dan kematian ==
Setelah [[Sejarah Indonesia (1965–1966)|lengsernya Sukarno]], Jusuf beserta tokoh-tokoh Masyumi lainnya dilepaskan dari penjara.{{sfn|Ward|2010| p = 30}} Soekiman dan Jusuf sempat mempertimbangkan membentuk partai politik sendiri yang akan berbasis Islam namun "tidak terlalu agamis".{{sfn|Madinier|2015| p = 436}} Namun, kedua tokoh tersebut mengurungkan niat mereka setelah berkonsultasi dengan pihak pemerintah [[Orde Baru]]. Sebagai gantinya, Jusuf bergabung dengan [[Partai Syarikat Islam Indonesia]],{{efn|Menurut peneliti Australia Ken Ward, Jusuf Wibisono dan Soekiman bergabung ke PSII pada tahun 1960, tidak lama setelah Masyumi dibubarkan.{{sfn|Ward|2010| p = 24}} Jusuf sendiri menolak pernyataan ini, dan menulis bahwa ia bergabung ke PSII di pertengahan 1970-an.{{sfn|Madinier|2015| p = 436}}}} namun setelah performa buruk PSII dalam [[Pemilihan umum legislatif Indonesia 1971|Pemilu 1971]], Jusuf memutuskan untuk pensiun dari politik.{{sfn|Ward|2010| p = 24}}{{sfn|Madinier|2015| p = 436}} Di tahun 1980, pada saat Jusuf berusia 70 tahun, biografinya diterbitkan, bersama dengan tren penerbitan biografi sejumlah tokoh lainnya pada usia 70.<ref>{{cite book |last1=Rosidi |first1=Ajip |title=Kamus Istilah Sastera Indonesia |date=25 April 2018 |publisher=Dunia Pustaka Jaya |isbn=978-979-419-524-6 |url=https://www.google.com/books/edition/Kamus%20Istilah%20Sastera%20Indonesia/xfikDwAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=jusuf+wibisono+1982&pg=PA35&printsec=frontcover |language=id}}</ref>
 
Di luar politik, Jusuf merupakan rektor di [[Universitas Cokroaminoto Yogyakarta]] (1968–1973) dan di [[Universitas Muhammadiyah Jakarta]].<ref name="whoswho">{{cite book|page=1469 |last1=who |first1=Who's |title=The International Who's who 1983-84 |date=1983 |publisher=Europa Publications |isbn=978-0-905118-86-4 |url=https://www.google.com/books/edition/The_International_Who_s_who_1983_84/_xJ4R0t9G3oC?hl=id&gbpv=1&bsq=Jusuf+Wibisono+Sumijati&dq=Jusuf+Wibisono+Sumijati&printsec=frontcover |language=en}}</ref><ref name="poligami">{{cite book |last1=Al-Mukaffi |first1=Abdurrahman |title=55 Alasan Istri Menolak Poligami |date=13 Oktober 2019|pages=236–240 |publisher=Darul Falah |isbn=978-602-9208-31-3 |url=https://www.google.com/books/edition/55_Alasan_Istri_Menolak_Poligami/o9W1DwAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=Jusuf+Wibisono+meninggal&pg=PA236&printsec=frontcover |language=id}}</ref>
Jusuf meninggal pada tanggal 15 Juni 1982 di [[Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo|RS Dr. Cipto Mangunkusumo]], [[Jakarta]]. Sebelum meninggal, Jusuf menderita tumor di pangkal hidungnya. Sewaktu wafat, Jusuf memiliki empat orang anak dan masih bekerja sebagai presiden direktur [[Bank Resona Perdania|Bank Perdania]].<ref>{{cite news | title = Joesoef Wibisono tutup usia | url = http://www.kompasdata.id/Search/NewsDetail/19355851 | access-date = 3 Desember 2021 | work = [[Kompas]] | date = 16 Juni 1982 | language = id}}</ref><ref>{{cite news |title=Meninggal dunia |url=https://majalah.tempo.co/read/pokok-dan-tokoh/46954/meninggal-dunia |access-date=27 Mei 2024 |work=Tempo |date=26 Juni 1982 |language=id}}</ref>
== Keluarga dan kematian ==
Di tahun 1936, Jusuf menikahi Sumijati Sontodihardjo.<ref name="whoswho"/> Tahun berikutnya, ia menulis suatu buku berbahasa Belanda berjudul ''Monogami atau Poligami: Masalah Sepanjang Masa'' yang isinya mendukung sistem [[poligami]] berdasarkan [[Al-Qur'an]]. Buku tersebut diterjemahkan ke Bahasa Indonesia di tahun 1954, dan karena kurangnya biaya baru diterbitkan di tahun 1980. Meskipun begitu, Jusuf sendiri tidak berpoligami sepanjang hayatnya.<ref name="poligami"/><ref>{{cite book |last1=Fauzia |first1=Amelia |title=Tentang perempuan Islam: wacana dan gerakan |date=2004 |publisher=Gramedia Pustaka Utama |isbn=978-979-22-1055-2 |pages=46-47 |url=https://www.google.com/books/edition/Tentang%20perempuan%20Islam/S8TQMvVAjVIC?hl=id&gbpv=1&dq=Jusuf+Wibisono+pernikahan&pg=PA46&printsec=frontcover |language=id}}</ref>
 
Jusuf meninggal pada tanggal 15 Juni 1982 di [[Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo|RS Dr. Cipto Mangunkusumo]], [[Jakarta]]. Sebelum meninggal, Jusuf menderita tumor di pangkal hidungnya. Sewaktu wafat, Jusuf memiliki empat orang anak (tiga laki-laki dan satu perempuan) dan masih bekerja sebagai presiden direktur [[Bank Resona Perdania|Bank Perdania]].<ref name="whoswho"/><ref>{{cite news | title = Joesoef Wibisono tutup usia | url = http://www.kompasdata.id/Search/NewsDetail/19355851 | access-date = 3 Desember 2021 | work = [[Kompas]] | date = 16 Juni 1982 | language = id}}</ref><ref>{{cite news |title=Meninggal dunia |url=https://majalah.tempo.co/read/pokok-dan-tokoh/46954/meninggal-dunia |access-date=27 Mei 2024 |work=Tempo |date=26 Juni 1982 |language=id}}</ref> Sewaktu meninggal, Jusuf tidak memiliki rumah pribadi.<ref name="poligami"/>
 
==Catatan kaki==