Bintusy Syathi': Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
MYRMTA (bicara | kontrib)
Fitur saranan gambar: 1 gambar ditambahkan.
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Tugas pengguna baru Disarankan: tambahkan gambar
Quraeni (bicara | kontrib)
Fitur saranan suntingan: 2 pranala ditambahkan.
 
Baris 1:
[[Berkas:Aisha-Abdel-Rahman.JPG|jmpl|Bintusy Syathi’ bernama asli Aisyah Abdurrahman, seorang aktivis keagamaan yang pada tahun 1960-an.]]
'''Bintusy Syathi’''' ([[bahasa Arab]]: بنت الشاطئ) adalah seorang aktivis perempuan yang pada tahun [[1960]]-an sering memberi ceramah keagamaan pada para [[sarjana]] di [[Roma]], [[Aljazair]], [[Baghdad]], [[New Delhi]], [[Kuwait]], [[Rabat]], [[Khartoum]], [[Fez]] dan [[Yerussalem]].<ref name="Saiful">{{id}} Saiful Amin Ghofur, ''Profil Para Mufassir Al-Qur’an'', ed. Alaika Salamullah (Yogyakarta: Pustaka Insan Madani, 2008), hal. 187</ref> Pada tahun [[1970]]-an, dia dinobatkan sebagai profesor [[sastra]] dan [[bahasa Arab]] di [[Universitas [[‘Ain Syam]], [[Helipos]], [[Mesir]].<ref name="Saiful" /><ref name="Sri">{{id}} Sri Suharjati Sukri, ''Ensiklopedi Islam dan Perempuan: dari Aborsi hingga Misogini'', ed. Agus Salim, dkk (Bandung: Penerbit Nuansa, 2009), hal. 22</ref><ref name="Issa">{{id}} Issa J. Boullata, “Tafsir Al-Qur’an Modern: Studi atas Metode Bintusy Syathi’”, terj. Ihsan Ali Fauzi, sebagaimana dipaparkan pada bagian awal dari buku: Aisyah Abdurrahman, ''Tafsir bintusy Syathi’'', terj. Muzakir Abdussalam (Bandung: Mizan, 1996), hal. 9</ref><ref name="Gunadi">{{id}} ''Dari Penakluk Jarussalem hingga Angka Nol'', penyunting: RA. Gunadi dan M. Soelhi (Jakarta: Penerbit Republika, 2002), hal. 194</ref> Selain itu juga menjadi guru besar tamu di [[Universitas Umm Durman]], [[Sudan]], dan di [[Universitas Qarawiyyin]], [[Maroko]].<ref name="Saiful" /><ref name="Sri" /><ref name="Issa" /> Namanya mulai menjadi buah bibir masyarakat umum karena aktivitasnya dalam mengkaji [[Sastra Arab]] dan [[tafsir Al-Qur’an]].<ref name="Saiful" /> Bahkan, dia disebut sebagai [[perempuan]] pertama yang menulis tafsir.<ref name="Sri" />
 
== Profil ==
Baris 8:
Bintusy Syathi’ bernama asli Aisyah Abdurrahman.<ref name="Sri"/> Lahir pada [[6 November]] [[1913]] di Dumyath, di daerah sebelah barat [[Sungai Nil]].<ref name="Sri"/><ref name="Yusron">{{id}} Muhammad Yusron, "Mengenal Pemikiran Bint al-Syati’ tentang al-Quran" dalam ''Studi Kitab Tafsir Kontemporer'', ed. Alfatih Suryadilaga (Yogyakarta: YH-Press, t.t.), hal. 23-24</ref> Karena itulah dia memakai nama Bintusy Syathi’, yang berarti anak perempuan tepian [sungai].<ref name="Saiful"/><ref name="Yusron"/> Ayahnya, Abdurrahman adalah tokoh sufi dan guru [[teologi]] di [[Dumyath]]; dia berasal dari daerah [[Shubra Bakhum]] dari wilayah [[Manufiyah]].<ref name="Sri"/>
 
Pendidikannya dimulai dengan belajar membaca dan menulis Arab kepada Syaikh Mursi di Shubra Bakhum, daerah asal ayahnya.<ref name="Sri"/> Berikutnya dia masuk [[sekolah dasar]] dan belajar [[gramatika bahasa Arab]] dan [[dasar-dasar akidah Islam]] di Dumyath.<ref name="Saiful"/><ref name="Sri"/> Setelah menyelesaikan pendidikan lanjutan, pada tahun [[1939]], dia berhasil menyelesaikan jenjang ‘’[[licence]]’’ (Lc.), jurusan Bahasa dan Sastra Arab di Universitas King Fuad I, Kairo.<ref name="Sri"/> Dua tahun kemudian menyelesaikan jenjang master, dan pada tahun [[1950]] berhasil meraih gelar dalam bidang dan institusi yang sama dengan judul disertasi Al-Ghufran li Abil A’la Al-Ma’ari.<ref name="Sri"/>
 
=== Karier ===