Bahasa Jawa Pesisir Utara Timur: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wong Anyaran (bicara | kontrib)
Penambahan ciri khas
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Wong Anyaran (bicara | kontrib)
Kosakata: Penambahan informasi dalam bagian '''Kosakata'''
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 26:
 
== Kosakata ==
Contoh kata yang menggunakan dialek tersebut seperti misalnya kata "''kathok''" yang berarti celana menjadi "''kathok'em''" serta "''sikil''" yang berarti kaki menjadi "''sikil'em''" danpada [[Bahasa Jawa Muria Timur|Subdialek sebagainyaPati-Purwodadi]]. Ciri lainnya adalah sering digunakannya partikel “eh”, dengan vokal e diucapkan panjang, partikel "sih" dan partikel "tah" (Jepara), partikel "ré" (Kudus), dan partikel "go" (Pati-Purwodadi) dalam percakapan untuk menggantikan partikel bahasa Jawa “ta”. Misalnya, “Aja“Åjå ngono, eh!/Åjå ngono, sih!/Åjå ngono,tah!/Åjå ngono, ré!/Åjå ngono, go!” (Jangan begitu, dong!), lebih banyak diucapkan daripada “Aja“Åjå ngono, ta!”
 
Beberapa kosakata khas dialek Jawa Pesisir Utara Timur yang tidak dipakai dalam dialek Jawa lain, antara lain:
* ''lamuk/jengklong'' (Pati-Purwodadi) artinya nyamuk
* ''mbledeh'' artinya telanjang dada
* ''wong bento'' (Pati-Purwodadi) artinya orang gila
* ''matoh'' (Pati-Purwodadi) artinya baik/bagus
* ''Mberah'' (Jepara-Kudus) artinya banyak
* ''Mrémoh'' (Jepara) artinya berjualan
 
== Referensi ==