Telur asin: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Radramboo (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Radramboo (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 4:
 
== Asal Usul ==
Orang yang memperkenalkan telur asin ini adalah warga Tionghoa. Mereka adalah sepasang suami istri yang bernama In Tjiauw Seng dan Tan Polan Nio. Mulanya, hanya disajikan untuk ritual sembahyangan kepada [[Dewa Bumi]] oleh warga keturunan Tionghoa. Namun, kini telah menjadi penganan bahkan untuk oleh-oleh.<ref name=":0">{{Cite web|title=Asal-usul Telur Asin Oleh-Oleh Spesial Khas Brebes, Kini Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda - Semua Halaman - Sajian Sedap|url=https://sajiansedap.grid.id/read/104056004/asal-usul-telur-asin-oleh-oleh-spesial-khas-brebes-kini-ditetapkan-sebagai-warisan-budaya-tak-benda|website=sajiansedap.grid.id|language=id|access-date=2024-06-14}}</ref>
 
Telur asin sendiri mulai diperjual berlikan mulai tahun 1959. Kala itu pasangan suami istri itu memasarkan telur asin menyusul produksi telur bebek pelari yang cukup melimpah. Cangkang telurnya berwarna biru.<ref name=":0" />
 
Awalnya, warga keturunan Tionghoa yang berada di Brebes sellauselalu mengawetkan bahan makanan, termasuk telur. Tujuannya digunakan sebagai bekal apabila bepergian jauh.<ref name=":0" />
 
Di [[Indonesia]], terutama di [[pulau Jawa]] telur asin biasanya diproduksi dari telur [[bebek pelari]] (''Anas platyrhynchos domesticus'') yang memiliki ciri khas cangkang telur yang berwarna kebiru-biruan.