Wikipedia:Artikel pilihan/Jadwal/Usulan/2024/Periode 9: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Glorious Engine (bicara | kontrib)
←Membuat halaman berisi '__NOTOC____NOEDITSECTION__ {{AP2020/Atas | tgl = 20240615 | tahun = 2024 | periode = 9 }} {{GP2020/Slot}} === 33 2024 === {{AP2020/Sunting| periode=9 |tahun=2024 |section=33}} {{JadwalAP/Hitung/2018|33|2024}} <!-- Usulkan di bawah baris ini --> {{GP2020/Slot}} === 34 2024 === {{AP2020/Sunting| periode=9 |tahun=2024 |section=34}} {{JadwalAP/Hitung/2018|34|2024}} <!-- Usulkan di bawah baris ini --> {{GP2020/Slot}} === 35 2024 === {{AP2020/Sunting| periode=9 |tahu...'
 
Glorious Engine (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 10:
{{JadwalAP/Hitung/2018|33|2024}}
<!-- Usulkan di bawah baris ini -->
<div style="width: 55%; background-color: #f5fffa; border: 1px solid #cef2e0; margin-bottom: 1em; padding: 0.5em 1em 1em; color: black;">
{{HU/Tepigambar|Tjioeng Wanara Pertjatoeran Doenia June 1941 p48 1.jpg|150|Cuplikan produksi film yang menunjukkan beberapa pemeran pembantu|{{{seluler|}}}}}
'''''[[Tjioeng Wanara]]''''' adalah film [[Hindia Belanda]] (sekarang Indonesia) tahun 1941 yang disutradarai dan diproduseri Jo Eng Sek. Dibintangi R Sukran, Elly Joenara, dan AB Djoenaedi, film ini melibatkan 500 orang sebagai pemeran pembantunya. Film yang diadaptasi dari legenda [[suku Sunda|Sunda]] dengan [[Ciung Wanara|judul yang sama]] ini mengisahkan seorang pangeran muda bernama Tjioeng Wanara yang berusaha merebut kembali takhtanya dari Raja [[Galuh]] yang lalim. ''Tjioeng Wanara'' adalah film kedua buatan Star Films. Film ini dirilis tanggal 18 Agustus 1941 dan diiklankan besar-besaran. Iklannya menekankan bahwa konsultan sejarahnya adalah [[Poerbatjaraka]] dan alurnya didasarkan pada legenda versi [[Balai Pustaka]]. Film ini ditanggapi beragam, tetapi berhasil menuai sukses secara komersial. Film [[hitam putih]] yang ditayangkan sepanjang tahun 1948 ini diduga [[film hilang|hilang]]. '''([[Tjioeng Wanara|Selengkapnya...]])'''</div>
 
Bertepatan dengan tanggal perilisannya (18 Agustus) --[[Pengguna:Glorious Engine|Glorious Engine]] ([[Pembicaraan Pengguna:Glorious Engine|bicara]]) 15 Juni 2024 00.47 (UTC)
{{GP2020/Slot}}
=== 34 2024 ===
Baris 16 ⟶ 20:
{{JadwalAP/Hitung/2018|34|2024}}
<!-- Usulkan di bawah baris ini -->
<div style="width: 55%; background-color: #f5fffa; border: 1px solid #cef2e0; margin-bottom: 1em; padding: 0.5em 1em 1em; color: black;">
{{HU/Tepigambar|Orang Utan, Semenggok Forest Reserve, Sarawak, Borneo, Malaysia.JPG|125|Orang utan|{{{seluler|}}}}}
'''[[Orang utan]]''' adalah [[Hominidae|kera besar]] yang berasal dari [[hutan hujan]] [[Indonesia]] dan [[Malaysia]]. Sekarang hewan ini hanya ditemukan di sebagian [[Kalimantan]] dan [[Sumatra]], tetapi selama era [[Pleistosen]], mereka tersebar di seluruh [[Asia Tenggara]] dan [[Tiongkok selatan|Tiongkok Selatan]]. Orang utan diklasifikasikan dalam genus '''''Pongo''''' dan awalnya dianggap hanya terdiri dari satu spesies. Sejak tahun 1996, orang utan dibagi menjadi dua spesies: [[orang utan kalimantan]] (''P. pygmaeus'', dengan tiga subspesies) dan [[orang utan sumatra]] (''P. abelii''). Spesies ketiga, [[orang utan tapanuli]] (''P. tapanuliensis''), diidentifikasi secara definitif pada tahun 2017. Orang utan adalah satu-satunya genus yang [[Takson sintas|masih hidup]] dari subfamili Ponginae, yang secara genetik terpisah dari [[Hominidae]] lain ([[gorila]], [[simpanse]], dan [[manusia]]) antara 19,3 dan 15,7 juta tahun lalu. '''([[Orang utan|Selengkapnya...]])'''</div>
 
Bertepatan dengan Hari Orang Utan Sedunia (19 Agustus) --[[Pengguna:Glorious Engine|Glorious Engine]] ([[Pembicaraan Pengguna:Glorious Engine|bicara]]) 15 Juni 2024 00.47 (UTC)
{{GP2020/Slot}}
=== 35 2024 ===
Baris 22 ⟶ 30:
{{JadwalAP/Hitung/2018|35|2024}}
<!-- Usulkan di bawah baris ini -->
<div style="width: 55%; background-color: #f5fffa; border: 1px solid #cef2e0; margin-bottom: 1em; padding: 0.5em 1em 1em; color: black;">
{{HU/Tepigambar|Oppenheim - Kidnapping of Edgardo Mortara - 1862.jpg|150|Pengambilan Paksa Edgardo Mortara karya Moritz Daniel Oppenheim, 1862. Gambaran peristiwa dalam lukisan ini agak menyimpang dari catatan sejarah. Menurut catatan sejarah, tidak ada rohaniwan yang hadir saat pelaksanaan pengambilan paksa.|{{{selular|}}}}}
'''[[Kasus Mortara]]''' adalah ''[[cause célèbre]]'' di Italia yang menyita perhatian masyarakat Eropa dan Amerika Utara pada era 1850-an dan 1860-an. Kasus ini berkisar seputar tindakan pengambilan paksa yang dilakukan [[Negara Gereja|pemerintah Negara Gereja]] di [[Bologna]] terhadap Edgardo Mortara, seorang kanak-kanak Yahudi yang baru berumur enam tahun, atas dasar pengakuan seorang mantan pelayan keluarga Mortara bahwa Edgardo sudah ia [[pembaptisan darurat|baptis darurat]] saat sakit semasa bayi. Edgardo tumbuh menjadi pemeluk agama Kristen Katolik di bawah asuhan [[Paus Pius IX]], yang selalu menolak memulangkan Edgardo setiap kali diminta kembali oleh ayah dan ibu kandungnya. Edgardo akhirnya menjadi seorang imam Katolik. Kecaman terhadap tindakan pengambilan paksa ini, baik dari dalam maupun dari luar negeri, menjadi salah satu dari sekian banyak faktor penyebab runtuhnya Negara Gereja pada masa [[penyatuan Italia]]. '''([[Kasus Mortara|Selengkapnya...]])'''</div>
 
Bertepatan dengan tanggal kelahiran Mortara (27 Agustus) --[[Pengguna:Glorious Engine|Glorious Engine]] ([[Pembicaraan Pengguna:Glorious Engine|bicara]]) 15 Juni 2024 00.47 (UTC)
{{GP2020/Slot}}
=== 36 2024 ===
Baris 28 ⟶ 40:
{{JadwalAP/Hitung/2018|36|2024}}
<!-- Usulkan di bawah baris ini -->
<div style="width: 55%; background-color: #f5fffa; border: 1px solid #cef2e0; margin-bottom: 1em; padding: 0.5em 1em 1em; color: black;">
{{HU/Tepigambar|Cleric-Knight-Workman.jpg|150|Ilustrasi naskah Prancis dari Abad Pertengahan yang menampilkan ketiga golongan masyarakat Abad Pertengahan: golongan yang berdoa (rohaniwan), golongan yang bertarung (kesatria), dan golongan yang bekerja (petani)|{{{selular|}}}}}
'''[[Abad Pertengahan]]''' dalam [[sejarah Eropa]] berlangsung dari abad ke-5 sampai abad ke-15 Masehi. Abad Pertengahan bermula sejak [[Keruntuhan Kekaisaran Romawi Barat|runtuhnya Kekaisaran Romawi Barat]] dan masih berlanjut manakala Eropa mulai memasuki [[Renaisans|Abad Pembaharuan]] dan [[Zaman Penjelajahan|Abad Penjelajahan]]. [[Sejarah]] [[Dunia Barat]] secara tradisional dibagi menjadi tiga kurun waktu, yakni [[Era Klasik|Abad Kuno]], Abad Pertengahan, dan [[zaman modern|Zaman Modern]]. Dengan kata lain, Abad Pertengahan adalah kurun waktu peralihan dari Abad Kuno ke Zaman Modern. Abad Pertengahan masih terbagi lagi menjadi tiga kurun waktu, yakni [[Awal Abad Pertengahan]], [[Puncak Abad Pertengahan]], dan [[Akhir Abad Pertengahan]]. Akhir Abad Pertengahan ditandai oleh berbagai musibah dan malapetaka yang meliputi bencana kelaparan, wabah penyakit, dan perang, yang secara signifikan menyusutkan jumlah penduduk Eropa; antara 1347 sampai 1350, wabah [[Maut Hitam]] menewaskan sekitar sepertiga dari penduduk Eropa. Kontroversi, [[ajaran sesat|bidah]], dan [[Skisma Barat]] yang menimpa [[Gereja Katolik]], terjadi bersamaan dengan konflik antarnegara, pertikaian dalam masyarakat, dan pemberontakan-pemberontakan rakyat jelata yang melanda kerajaan-kerajaan di Eropa. Perkembangan budaya dan teknologi mentransformasi masyarakat Eropa, mengakhiri kurun waktu Akhir Abad Pertengahan, dan mengawali kurun waktu [[Periode modern awal|Awal Zaman Modern]]. '''([[Abad Pertengahan|Selengkapnya...]])'''</div>
 
Bertepatan dengan tanggal permulaan (4 September) --[[Pengguna:Glorious Engine|Glorious Engine]] ([[Pembicaraan Pengguna:Glorious Engine|bicara]]) 15 Juni 2024 00.47 (UTC)
{{GP2020/Bawah}}