== Sejarah ==
=== SamudinTradisi lokal ===
Beberapa tradisi lisan masyarakat, setempat menyebut ''Datuk'' Samudin sebagai orang pertama yang menempati wilayah sekitar [[Sungai Perlu, Seruyan Hilir, Seruyan|Sungai Perlu]] dan membuka akses menuju Kuala Pembuang serta mendirikan perkampungan di sana. Samudin kemudian mendirikan sebuah kampung di sana. Bagi masyarakat [[Seruyan Hilir, Seruyan|Seruyan Hilir]] dan sekitarnya, Samudin adalah orang yang terhormat dan mereka menganggapnya sebagai leluhur.<ref>{{Cite web|last=Saturi|first=Sapariah|date=2019-11-17|title=Masalah Pembangunan Pelabuhan Segintung Sudah Terendus Lama|url=https://www.mongabay.co.id/2019/11/17/masalah-pembangunan-pelabuhan-segintung-sudah-terendus-lama/|website=Mongabay.co.id|language=en-US|access-date=2023-02-24|quote=Sungai Perlu dihuni sejak 1916. Samudin, adalah nama leluhur Sungai Perlu dan tokoh sejarah di Kuala Pembuang yang membuka perkampungan itu. Samudin diabadikan jadi nama jalan di kota Kuala Pembuang. “Datuk saya, Samudin membuka Sungai Perlu untuk kebun kelapa dan mencari ikan,” kata Hasanudin.}}</ref><ref>{{Cite web|title=Bandara dan RSUD di Kuala Pembuang akan Ganti Nama|url=https://wartaekonomi.co.id/read157767/bandara-dan-rsud-di-kuala-pembuang-akan-ganti-nama|website=Warta Ekonomi|language=id|access-date=2023-02-24|quote=Selain Kapten Mulyono, tokoh lain yang namanya akan digunakan untuk RSUD adalah Datuk Samudin yang merupakan tokoh sejarah dibalik berdirinya Kuala Pembuang yang kini menjadi Ibu Kota Seruyan.}}</ref>
=== Era pra-KemerdekaanHistoriografi ===
"Pembuang" merupakan salah satu permukiman tertua di Kabupaten Seruyan. Nama daerah ini sudah ada disebut di dalam [[Hikayat Banjar]] yang bagian terakhirnya ditulis pada tahun 1663.<ref name="hikayat banjar"/> Nama Pembuang diberi oleh [[Pangeran Dipati Anta-Kasuma]] yang merupakan putera Sultan Banjar IV [[Mustainbillah]]. Tempat ini pada awalnya akan dijadikan ibukota kerajaan yang akan didirikan olehnya, tetapi kemudian dibatalkan.<ref name="hikayat banjar">{{ms}} [[Johannes Jacobus Ras]], [[Hikayat Banjar]] diterjemahkan oleh [[Siti Hawa Salleh]], Percetakan Dewan Bahasa dan Pustaka, Lot 1037, Mukim Perindustrian PKNS - Ampang/Hulu Kelang - [[Selangor]] Darul Ehsan, [[Malaysia]] [[1990]].</ref>
Pada tahun 1905, pemerintahan Distrik Pembuang yang pada awalnya beribu kota di Pembuang Hulu kemudian dipindahkan ke Kampung Beratih di Kuala Pembuang yang terletak di pesisir. Pemindahan ibu kota ini terjadi dikarenakan posisi Kuala Pembuang yang dianggap strategis terutama bagi kegiatan pemerintahan, perhubungan dan perekonomian pada saat itu.<ref name="jjras">{{cite book | title= Hikajat Bandjar. A study in Malay historiography | author=Johannes Jacobus Ras |OCLC=38909 | year = 1968}}</ref>
=== Dibawah administrasi SeruyanPasca-kemerdekaan ===
[[Berkas:Beratih Village.jpg|thumb|250px|ka|Kampung Beratih, sekarang Kuala Pembuang ({{circa|1974}})]]
PadaSetelah [[Revolusi Nasional Indonesia|Revolusi Nasional]], pada tahun 1946, pemerintahan onderdistrikDistrik Pambuang diubah menjadi kecamatan dengan nama Kecamatan Seruyan., Ibu kotadengan pemerintahannya terletakyang tetap berada di Kuala Pembuang.<ref>{{Cite web|title=Sejarah – Kabupaten Seruyan|url=https://seruyankab.go.id/sejarah/|language=id-ID|access-date=2023-01-05}}</ref> Pada tahun 2002, Pemerintahan Kecamatan Seruyan diubah menjadi Kabupaten Seruyan. Ibu kotanya terletak di Kuala Pembuang dengan pejabat sementara, Loper Anggus.<ref>{{cite web |url=http://www.kemendagri.go.id/pages/profil-daerah/kabupaten/id/62/name/kalimantan-tengah/detail/6207/seruyan |title=Profil Kabupaten Seruyan |publisher=kemendagri.go.id |accessdate=12 November 2016 |archive-date=2016-11-12 |archive-url=https://web.archive.org/web/20161112141733/http://www.kemendagri.go.id/pages/profil-daerah/kabupaten/id/62/name/kalimantan-tengah/detail/6207/seruyan |dead-url=yes }}</ref>
Pada tahun 2003, [[Darwan Ali]] terpilih sebagai bupati pertama Kabupaten Seruyan. Ia lalumemulai mengadakanpemerataan pembangunan di seluruh daerah Kabupaten Seruyan, terutama di Kuala Pembuang.<ref>{{Cite journal|last=Rahayu|first=Eka Fajar|last2=Mansyur|first2=Mansyur|date=2016-03|title=OTONOMI DAERAH DAN PEMEKARAN WILAYAH SERUYAN TAHUN 2002|url=http://eprints.ulm.ac.id/1224/|journal=Prabayaksa, Jurnal Pendidikan Sejarah|volume=4|issue=1|pages=25–39|issn=2354-7332}}</ref> Pembangunan ini dilanjutkan oleh bupati-bupati setelahnya, termasuk [[Sudarsono]] dan [[Yulhaidir]], yang merenovasi kota ini pada tahun 2022.<ref>{{Cite web|last=Gunawan|date=2022-03-01|title=Jelang Masa Jabatan Berakhir, Bupati Seruyan Rencanakan Ini|url=https://radarsampit.jawapos.com/lintas-kalteng/01/03/2022/jelang-masa-jabatan-berakhir-bupati-seruyan-rencanakan-ini/|website=Radar Sampit|language=en-US|access-date=2023-08-19}}</ref>
== Pemerintahan ==
|