Diprotodon: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 60:
Sebagai bagian dari [[peristiwa kepunahan pada periode Kuarter]], diprotodon menjadi bagian dari sekumpulan binatang di darat yang menjadi punah. Penyebab dan waktu terjadinya tidak terlalu jelas karena sulitnya meemperkirakan usia dari fosil yang ditemukan. Biasanya kepunahan ini diperkirakan karena perubahan iklim maupun perburuan berlebihan oleh manusia pendatang, dalam hal ini Suku Aborigin pertama.
 
Tahun 2001, palaentologis Richard Roberts dan rekan-rekannya menentukan umur dari 28 fosil utama yang ditemukan di sepanjang Australia, sehingga bisa sedikit memperjelas penyebab kepunahan mereka. Kebanyakan kepunahan terjadi 80 ribu tahun lalu, kecuali diprotodon, wombat raksasa, ''Thylacoleo'', dan kangguru muka pendek ''Procoptodon'', ''Protemnodon'', dan ''Simosthenurus'' yang ditentukan berasal dari 47 hingga 46 ribu tahun lalu. Sehingga bisa diperkirakan peristiwa kepunahan massal ini terjadi antara 50 hingga 41 ribu tahun lalu.
 
Pada tahun 2005, ahli geologi Gifford Miller menemukan bahwa penggunaan api menjadi umum pada 45 ribu tahun lalu. Praktik penggunaan api dalam pembukaan lahan dengan pembakaran terbatas ditemukan pada petani dari Suku Aborigin untuk bisa mendapatkan lahan pertanian yang luas dan produktif. Miller berpendapat hal ini secara radikal mengubah lanskap vehetasi dan menyebabkan berkembangnya ekosistem yang lebih tahan api, dengan konsekuensi tertekannya populasi megafauna yang lebih dulu ada. Sebaliknya, menurunnya populasi megafauna juga menyebabkan berkurangnya konsumsi tumbuhan, sehingga bahan bakar api pun menjadi bertumpuk, sehingga memancing lebih banyak kebakaran.
 
==Penggambaran di dinding gua==