Pahonjean, Majenang, Cilacap: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
→Sistem Penulisan Desa Pahonjean: Perbaikan kesalahan ketik Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android |
→Sistem Penulisan Desa Pahonjean: Perbaikan kesalahan ketik Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android |
||
Baris 37:
*1. Perpendek bahasa:
orang pahonjean biasa nya suka memperpendek bahasa mereka dikarenakan kata dan penulisan nya yang terlalu panjang, ribet, dan susah untuk di baca, mereka biasa memperpendek nya dengan cara berikut:
*peihuongjenein-
menjadi
*pewongjen-
dan ini agar memudahkan kan standar kebahasaan nya agar lebih hemat dalam penulisan, dan ada juga contoh lain nya sebagai berikut:
*Soure Aenae-
menjadi
*Soe anae-
dari kata berikut memiliki arti sore ini
*2. Penggantian Huruf Fokal lain:
Selain itu, ada juga penggantian huruf fokal lain dalam sistem penulisan Pahonjean. Berikut adalah penggantian yang digunakan:
Baris 48 ⟶ 52:
- Huruf "U": Disebut sebagai "Ngu".
- Huruf "E": Disebut sebagai "En".
- Huruf "O": Disebut sebagai "
Jadi, jika mereka ingin menulis kalimat "Saya tinggal di Pahonjean", dalam sistem penulisan Pahonjean akan menjadi "Seiyei
*3.pengakhir penulisan
dan orang pahonjean tidak selalu lupa dengan tanda garis (-) ini menunjukkan bahwa sebuah kata telah selesai atau telah berakhir contoh nya soure-(sore) , Nngunggngu-(Nungguin) , dan lnguas-(Luas
Deskripsi ini menggambarkan cara unik di mana masyarakat Pahonjean berkomunikasi dengan menggabungkan dan mengubah huruf-huruf fokal dalam bahasa Jawa dan Sunda yang mereka gunakan sehari-hari. Melalui sistem penulisan ini, mereka memadukan kedua budaya tersebut dan menciptakan sistem penulisan yang menggambarkan keunikan identitas Pahonjean.
|