Komitmen organisasi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: menambahkan teks berbahasa Inggris VisualEditor
Baris 16:
** Keyakinan tertentu, dan penerimaan nilai dan tujuan organisasi.
 
== Dimensi-DimensiKomponen Komitmen OrganisasionalOrganisasi ==
Menurut Meyer & Allen (1993), Curtis & Wright (2001), dan S.G.A. Smeenk et al. (2006), komitmen organisasi terdiri dari tiga komponen:
 
* '''Komitmen Afektif''': Keterikatan emosional karyawan pada organisasi.
Berikut akan dipaparkan dimensi-dimensi komitmen organisasional yang dirangkum Cut Zurnali dalam bukunya "Learning Organization, Competency, Organizational Commitment, dan Customer Orientation: Knowledge Worker - Kerangka Riset Manajemen Sumber daya Manusia pada Masa Depan"(2010).
* '''Komitmen Kontinu''': Pertimbangan karyawan tentang biaya yang terkait dengan meninggalkan organisasi.
* '''Komitmen Normatif''': Tekanan sosial yang dirasakan karyawan untuk tetap bersama organisasi.
 
== Faktor-faktor yang Mempengaruhi Komitmen Organisasi ==
=== Dimensi Komitmen Menurut Mowday et.al ===
Beberapa faktor yang dapat memengaruhi komitmen organisasi antara lain:
Mowday et.al., dalam Curtis, Susan, and Dennis Wright (2001), mengemukakan komitmen telah didefinisikan sebagai kekuatan identifikasi individu yang berada dalam sebuah organisasi.
Curtis and Wright (2001) menjelaskan bahwa konsep ini dapat dipecah menjadi tiga komponen, yaitu:
# Keinginan memelihara keanggotaan dalam organisasi.
# Keyakinan dan penerimaan terhadap nilai dan tujuan organisasi, dan
# Kesediaan bekerja keras sebagai bagian dari organisasi.
 
* '''Karakteristik karyawan''': Kepribadian, nilai, dan kebutuhan karyawan.
=== Dimensi Komitmen Organisasional Menurut Porter et.al. ===
* '''Karakteristik organisasi''': Budaya organisasi, kepemimpinan, dan praktik manajemen sumber daya manusia.
Porter et.al. dalam Ik-Whan dan Banks (2004), bahwa telah dikembangkan tiga bagian dari definisi komitmen organisasional:
* '''Lingkungan kerja''': Dukungan sosial, peluang pengembangan, dan tingkat gaji.
# Keyakinan dan penerimaan yang kuat dari tujuan dan nilai organisasi.
# Kesediaan untuk bekerja keras sebagai bagian dari organisasi, dan
# Keinginan yang kuat untuk mengingat organisasi
 
=== Dimensi Komitmen Organisasional Menurut Newstrom and Davis ===
Menurut Newstrom and Davis (2002), komitmen organisasional merupakan tingkat di mana individu memihak dan ingin secara kontinu berpartisipasi aktif dalam organisasi, yang tercermin melalui karakteristik-karakteristik sebagai berikut:
# Adanya keyakinan yang kuat dan penerimaan atas nilai dan tujuan organisasi,
# Kesediaan untuk mengusahakan yang terbaik bagi organisasi, dan
# Adanya keinginan yang pasti untuk bertahan dalam organisasi.
 
=== Dimensi Komitmen Organisasional Menurut Allen and Meyer ===
Menurut Cut Zurnali (2010), hal menarik dalam pengertian komitmen organisasional adalah apa yang dikemukakan oleh Durkin (1999:127), bahwa komitmen organisasional merupakan perasaan yang kuat dan erat dari seseorang terhadap tujuan dan nilai suatu organisasi dalam hubungannya dengan peran mereka terhadap upaya pencapaian tujuan dan nilai-nilai tersebut. Kemudian dinyatakan bahwa gambaran yang lebih jelas mengenai definisi komitmen organisasional adalah yang dikemukakan oleh Allen and Meyer (1993), yang mengemukakan: "commitment organizational is identified three types of commitment; affective commitment, continuance commitment, and normative commitment as a psychological state “that either characterizes the employee’s relationship with the organization or has the implications to affect whether the employee will continue with the organization".
 
Lebih lanjut Cut Zurnali (2010) mengemukakan bahwa pendapat Allen and Meyer (1993) ini sering digunakan oleh para peneliti di bidang Ilmu Perilaku Organisasi dan Ilmu Psikologi. Bahwa komitmen organisasional sebagai sebuah keadaan psikologi yang mengkarakteristikkan hubungan karyawan dengan organisasi atau implikasinya yang mempengaruhi apakah karyawan akan tetap bertahan dalam organisasi atau tidak, yang teridentifikasi dalam tiga komponen yaitu:
 
# Komitmen afektif, yaitu: keterlibatan emosional seseorang pada organisasinya berupa perasan cinta pada organisasi.
# Komitmen kontinu, yaitu: persepsi seseorang atas biaya dan risiko dengan meninggalkan organisasi saat ini. Artinya, terdapat dua aspek pada komitmen kontinu, yaitu: melibatkan pengorbanan pribadi apabila meninggalkan organisasi dan ketiadaan alternatif yang tersedia bagi orang tersebut.
# Komitmen normatif, yaitu: sebuah dimensi moral yang didasarkan pada perasaan wajib dan tanggung jawab pada organisasi yang mempekerjakannya.
 
Secara umum, riset yang berkaitan dengan para karyawan yang memiliki komitmen afektif yang kuat akan tetap tinggal bersama organisasi dikarenakan mereka ingin tinggal. Para karyawan yang memiliki komitmen kontinu yang kuat dikarenakan mereka harus tinggal bersama organisasi. Dan para karyawan yang memiliki komitmen normatif yang kuat dikarenakan mereka merasa bahwa mereka harus tinggal bersama.
 
Dalam riset-riset tentang komitmen organisasional yang mencoba menganalisis karyawan-karyawan perusahaan yang dalam menjalankan aktivitas organisasi bersentuhan dengan teknologi informasi dan komunikasi seperti perusahaan telekomunikasi dan informasi, perbankan, pertambangan, pemasaran, konsultan perencanaan, otomotif, semi konduktor, dan bioteknologi, Cut Zurnali (2010) mendefinisikan masing-masing dimensi komitmen organisasional tersebut sebagai berikut:
 
# Komitmen afektif adalah perasaan cinta pada suatu organisasi yang memunculkan kemauan untuk tetap tinggal dan membina hubungan sosial serta menghargai nilai hubungan dengan organisasi dikarenakan telah menjadi anggota organisasi.
# Komitmen kontinu adalah perasaan berat untuk meninggalkan organisasi dikarenakan kebutuhan untuk bertahan dengan pertimbangan biaya apabila meninggalkan organisasi dan penghargaan yang berkenaan dengan partisipasi di dalam organisasi.
# Komitmen normatif adalah perasaan yang mengharuskan untuk bertahan dalam organisasi dikarenakan kewajiban dan tanggung jawab terhadap organisasi yang didasari atas pertimbangan norma, nilai dan keyakinan karyawan.
 
== Referensi ==