Pohon Pengetahuan Tentang yang Baik dan yang Jahat: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Slayingmoon (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Itu ada kesalahan, bahwa pohon kehidupan itu tidak boleh dimakan, bukan diperbolehkan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
Baris 3:
'''Pohon Pengetahuan Tentang yang Baik dan yang Jahat''' adalah sebuah pohon yang menurut Kitab Suci [[Yahudi]] dan [[Kristen]] ditempatkan Allah di tengah [[Taman Eden]]. Kisah ini terdapat dalam [[Kitab Kejadian]] [[Kejadian 2|pasal 2]] [[Kejadian 3|dan 3]]. Menurut {{Alkitab|Kejadian 2:9}}, [[Allah]] melarang [[Adam]] (termasuk juga [[Hawa (Alkitab)|Hawa]]) memakannya ({{Alkitab|Kejadian 2:17}}). Pohon lain yang juga ada di tengah taman itu adalah "'''Pohon Kehidupan'''". {{Alkitab|Kejadian 2:16}} menyatakan bahwa Allah mengizinkan mereka makan buah-buahan dari semua pohon lainnya yang ada di taman itu.
 
Kitab {{Alkitab|Kejadian 2:16}} menyatakan bahwa Allah mengizinkan mereka memakan buah dari pohon manapun juga yang ada di taman itu, termasuk'''KECUALI''' buah Pohon Kehidupan. Ketika Hawa, dan kemudian Adam, memakan buah yang terlarang itu dari Pohon Pengetahuan tentang Yang Baik dan Yang Jahat ({{Alkitab|Kejadian 3:6}}), setelah dicobai oleh si ular ({{Alkitab|Kejadian 3:1–5}}), mereka menjadi sadar bahwa mereka telanjang ({{Alkitab|Kejadian 3:7}}), dan mereka diusir dari taman itu dan terpaksa hidup dengan [[pertanian|bertani]] "dengan peluh di wajah mereka" ({{Alkitab|Kejadian 3:19-24}}).
 
Dalam Islam, hanya disebutkan bahwa Allah melarang Adam mendekati pohon itu tanpa menjelaskan lebih jauh apa pohonnya, karena pohonnya tidak penting dibandingkan larangan mendekati yang merupakan perintah (menunjukkan ketaatan). Seperti halnya larangan mendekati zina, larangan kepada Adam berupa mendekati pohon, apalagi memakan buahnya. Dalam Q.S. Thahaa : 120 disebutkan ''“''Kemudian syaitan membisikkan pikiran jahat kepadanya, dengan berkata: “Hai Adam, maukah saya tunjukkan kepada kamu pohon khuldi dan kerajaan yang tidak akan binasa?”. Penyebutan pohon khuldi (berarti keabadian) dilakukan oleh syaitan, bukanlah sesuatu yang dapat dipercaya karena Adam dan Hawa tidak menjadi abadi setelah memakan buah itu. Hal ini berbeda dengan penyebutan pohon pengetahuan dalam Alkitab, karena Adam dan Hawa matanya benar terbuka setelah memakan buah.