Undang-Undang Pornografi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Golput (bicara | kontrib)
Golput (bicara | kontrib)
Baris 36:
[[Gambar:Big6042201.jpg|frame|Aksi Budaya tolak RUU APP]]
 
==AksiPeristiwa==
===Gelar seribu tayub===
Pada [[15 Maret]] [[2006]], ribuan seniman di Kota [[Solo]], menggelar pentas seni kolosal di pelataran [[Taman Budaya]] [[Jawa Tengah]] bertajuk "Gelar 1.000 Tayub Seniman Solo Menolak RUU APP", sekaligus mendeklarasikan penolakan terhadap pengesahan Rancangan Undang-undang Anti Pornografi dan Pornoaksi. Aksi ini melibatkan seniman dari berbagai disiplin seperti teaterawan, musisi, penari, koreografer, dalang, pelukis, sastrawan, teater-teater kampus, dan sanggar-sanggar serta penari-penari tradisional. Aksi ini diikuti oleh tokoh seni seperti [[Garin Nugroho]], [[Didik Nini Thowok]], dalang wayang "suket" [[Slamet Gundono]].
 
===Karnaval budaya===
Pada [[22 April]] [[2006]], ribuan masyarakat bergabung dalam karnaval budaya "[[Bhinneka Tunggal Ika]]" untuk menolak RUU ini. Peserta berasal dari berbagai elemen masyarakat, mulai dari aktivis perempuan, seniman, artis, masyarakat adat, budayawan, rohaniwan, mahasiswa, hingga komunitas jamu gendong dan komunitas waria. Peserta berkumpul di Monumen Nasional ([[Monas]]) untuk kemudian berpawai sepanjang jalan Thamrin hingga jalan Sudirman, kemudian berputar menuju [[Bundaran HI]].
Baris 63 ⟶ 66:
 
===Pancasila Rumah Kita===
Aliansi Bhinneka Tunggal Ika (BTI) kembali menggelar karnaval budaya pada [[3 Juni]] yang mengetengahkan berbagai pentas seni dan karnaval. Selain melakukan pawai budaya, Aliansi BTI bersama dengan [[Dewan Kesenian Jakarta]] (DKJ) dan Dirjen Kesbangpol Depdagri juga mengadakan acara "Curhat Budaya" pada [[1 Juni|1]] dan [[2 Juni]] di Hotel Nikko. Karnaval dan curhat budaya ini diberi judul: Pancasila Rumah Kita. Beberapa tokoh yang terlibat dalam aksi tersebut antara lain Gusti Kanjeng Ratu Hemas, Prof. Dr. [[Syafii Maarif]], [[A. Mustofa Bisri]], Prof. [[Edy Sedyawati]], Ratna Sarumpaet, [[Siswono Yudhohusodo]], [[I Gde Ardika]], Franky Sahilatua, Prof. [[Melani Budianta]], [[Moeslim Abdurahman]], [[Mohammad Sobary]], [[Mudji Sutrisno]], [[Kamala Chandra Kirana]], Prof. Dr. [[Toety Heraty]], [[Jamal D. Rahman]], Nurul Arifin, [[Mirta Kartohadiprodjo]], [[Gugun Gondrong]]. [http://www.antara.co.id/seenws/?id=34663] [
 
==Rujukan==