Kejatuhan Babilonia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Pierrewee (bicara | kontrib)
Pierrewee (bicara | kontrib)
Baris 6:
 
== Kondisi ==
[[Berkas:Empire_neo_babylonien.png|vignettethumb|[[Kekaisaran Babilonia Baru]].]]
Sejumlah faktor muncul yang pada akhirnya akan menyebabkan kejatuhan Babilonia. Rakyat Babilonia menjadi resah dan semakin tidak puas di bawah Nabonidus. [[Marduk|Imamat Marduk]] membenci Nabonidus karena penindasannya terhadap kultus Marduk dan dukungannya terhadap kultus dewa bulan [[Sin(mitologi)|Sin]].<ref>A.T. Olmstead, ''History of the Persian Empire'', Univ. of Chicago Press, 1948, p.38</ref><ref>[[Joan Oates|Oates]], 1986, p.133</ref> Dia membangkitkan perasaan yang kuat terhadap dirinya sendiri dengan mencoba untuk memusatkan agama Babilonia di kuil [[Marduk]] di Babilonia, dan dengan demikian menjauhkan para imamat setempat. Pihak militer juga membenci dia karena selera barang antiknya. Dia tampaknya telah menyerahkan pertahanan kerajaannya kepada [[Belsyazar]] (seorang prajurit yang piawai namun diplomat buruk yang menjauhi elite politik), sementara menyibukkan dirinya sendiri dengan pekerjaan yang lebih menyenangkan, seperti menggali catatan fondasi kuil-kuil dan menentukan tarikh pembangunan mereka. Dia juga menghabiskan waktu di luar Babilonia, membangun kembali kuil-kuil di kota Asiria di Harran, dan juga di antara para kawula Arabnya di padang pasir di sebelah selatan Mesopotamia. Latar belakang keturunan Asiria pada Nabonidus dan Belsyazar juga kemungkinan telah menambah kebencian ini. Selain itu, kekuatan militer Mesopotamia biasanya terkonsentrasi pada keadaan bela diri Asiria. Babilonia selalu lebih rentan terhadap penaklukan dan invasi daripada tetangganya di utara, dan tanpa kekuatan Asiria untuk mengendalikan kekuatan asing, Babilonia akhirnya tidak terlindungi.