Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 10:
 
Antara generasi kedua dan generasi ke-3, sering disisipkan Generasi 2,5, yaitu digital, kecepatan menengah. Penggabungan layanan telpon seluler dengan GPRS ''(General Packet Radio Service)'' menghasilkan generasi baru yang disebut 2.5G. GPRS dapat menyediakan data dari 56 kbit/s sampai 114 kbit/s, sehingga dapat dipakai untuk akses WAP ''(Wireless Application Protocol)'', MMS ''(Multimedia Messaging Service)'' dan layanan internet seperti e-mail, serta akses WWW ''(World Wide Web)''. Pembayaran pada sirkuit tradisional menggunakan hitungan waktu, sedangkan transfer melalui GPRS dihitung per megabyte.
 
Antara generasi kedua dan generasi ketiga, sering disisipkan generasi 2,75G (EDGE). EDGE diperkenalkan oleh AT&T di Amerika Serikat pada tahun 2003. Secara teknis sebetulnya EDGE telah memenuhi standar 3G yang ditetapkan oleh ITU. Teknologi ini dapat mengirimkan data lebih cepat dari 2.5G.
 
== Definisi ==
Baris 18 ⟶ 20:
 
== Teknologi 3G ==
Perkembangan teknologi 3G secara komersial dimulai pada Oktober, 2001, ketika NTTDoCoMo dari Jepang dengan teknologi W-CDMA menjual produknya untuk pertama kali secara terbatas. Kemudian disusul oleh SK Telecom, Korea Selatan pada tahun 2002 dengan teknologi 1xEV-DO, diikuti oleh KTF dari Korea Selatan dengan teknologi EV-DO. Keberhasilan layanan 3 G di kedua negara ini disebabkan oleh faktor:
Pada saat ini ada dua cabang dari pengembangan 3G, yaitu dari sisi [[GSM]] (''Global System for Mobile Communication'')yang dipelopori oleh 3G Partnership Project dan [[CDMA]] (''Code Division Multiple Access'') yang dipelopori oleh 3G Partnership Project 2 (3GPP2). Kedua teknologi tidak kompatibel dan sesungguhnya saling berkompetisi.
 
Salah satu alasan mengapa layanan 3G dapat memberikan ''throughput'' yang lebih besar adalah karena penggunaan teknologi [[spektrum tersebar]] yang memungkinkan data masukan yang hendak ditransimisikan disebar di seluruh spektrum frekuensi. Selain mendapatkan pita lebar yang lebih besar, layanan berbasis spektrum tersebar jauh lebih aman daripada ''timeslot'' dan/atau ''frequency slot''.
 
Jaringan 3G tidak merupakan ''upgrade'' dari 2G; operator 2G yang berafiliasi dengan 3GPP perlu untuk mengganti banyak komponen untuk bisa memberikan layanan 3G. Sedangkan operator 2G yang berafiliasi dengan teknologi 3GPP2 lebih mudah dalam ''upgrade'' ke 3G karena berbagai ''network element'' nya sudah didesain untuk ke arah layanan nirkabel pita lebar (''broadband wireless''). Layanan 3G juga telah digembar-gemborkan namun pada kenyataannya, banyak ditemui kegagalan. Negara Jepang dan Korea Selatan adalah contoh dimana layanan 3G berhasil. Hal ini sangat mungkin disebabkan oleh faktor:
 
# Dukungan pemerintah. Pemerintah Jepang tidak mengenakan biaya di muka (''upfront fee'') atas penggunaan [[lisensi spektrum 3G]] atas operator-operator di Jepang (ada tiga operator: NTT Docomo, KDDI dan Vodafone). Sedangkan pemerintah Korea Selatan, walau pun mengenakan biaya di muka, memberikan insentif dan bantuan dalam pengembangan nirkabel pita lebar (Korea Selatan adalah negara yang menggunakan Cisco Gigabit Switch Router terbanyak di dunia) sebagai bagian dalam strategi pengembangan infrastruktur.
# Kultur masyarakatnya. Layanan ''video call'', yang diramal menjadi ''killer application'' tidak terlalu banyak digunakan di kedua negara tersebut. Namun, layanan seperti ''download music'' dan akses Internet sangat digemari. Operator seperti NTT Docomo (Jepang) memberikan layanan Chaku Uta untuk ''download music''. Sedangkan di Korea, layanan ''web presence'' seperti Cyworld yang diberikan oleh SK Tel, sangat digemari. Dengan layanan ini, pelanggan bisa mengambil foto dari handset dan langsung memuatnya ke web portal miliknya di Cyworld. Layanan ini kemudian ditiru oleh Flickr dengan handset N73.
# Keragaman layanan konten. Docomo dan SKTel tidak menggunakan WAP standar sebagai layanan konten nya. Docomo mengembangkan aplikasi browser yang disebut iMode, sedangkan SKTel mempunyai June dan Nate.
Di Eropa, dipelopori oleh British Telecom dan Telenor dengan teknologi W-CDMA pada Desember 2001. Di Amerika Serika jaringan 3G dipelopori oleh Monet Mobile Networks dengan teknologi CDMA20001xEV-DO, diikuti oleh Verizon Wireless pada tahun 2003. Di Australia jaringan 3G komersial pertama kali diperkenalkan oleh Hutchinson Telecommunication dengan nama Three pada bulan maret 2003.
Pada bulan Desember 2007 jaringan 3G telah dioperasikan di 40 negara dan 154 jaringan HSDPA telah beroperasi di 71 negara, dan 200 juta pelanggan telah terhubung melalui jaringan 3G.
Perkembangan teknologi 3G mengharuskan pengaturan spektrum secara global, melalui penyediaan pita (band) yang lebih luas.
Adanya teknologi 3G sebagai hasil pengembangan teknologi generasi kedua, yaitu hasil perkembangan evolusioner, yang masih menggunakan perangkat jaringan 2G yang diperluas dan hasil perkembangan revolusioner yang memerlukan jaringan dan alokasi frekuensi yang sama sekali baru.
 
== '''EvolusiPerkembangan Menujuke 3G secara evolusioner''' ==
 
Standar IMT-2000 menerapkan 2 macam evolusi ke 3G, yaitu:
Jaringan Telepon Telekomunikasi selular telah meningkat menuju penggunaan layanan 3G dari 1999 hingga 2010. Jepang adalah negara pertama yang memperkenalkan 3G secara nasional dan transisi menuju 3G di Jepang sudah dicapai pada tahun 2006. Setelah itu Korea menjadi pengadopsi jaringan 3G pertama dan transisi telah dicapai pada awal tahun 2004, memimpin dunia dalam bidang telekomunikasi.
1. dari 2G CDMA standard IS-95 (cdmaOne) ke IMT-SC (cdma2000), dan
2. dari 2G TDMA standars (GSM/IS-136) ke IMT-SC (EDGE).
 
'''Perkembangan ke 3G secara revolusioner'''
 
Ini adalah standar IMT-2000 yang memerlukan alokasi spktrum yang baru, sebagai contoh IMT-DS (W-CDMA) karena saluran yang diperlukan cukup luas (5MHz), dan TMT-TC (TD-SCDMA/UTRA TDD) ditambah dengan IMT-FT (DECT) karena memerlukan frekuensi TDD.
'''Operator dan jaringan UMTS'''
Pada tahun 2005, evolusi jaringan 3G sedang dijalankan untuk beberapa tahun dikarenakan kapasitas yang terbatas dari jaringan 2G yang ada. Jaringan 2G diciptakan dengan tujuan utama adalah data suara dan transmisi yang lambat. Dikarenakan cepatnya arus perubahan pada permintaan pengguna, kebutuhan akan nirkabel mereka tidak terpenuhi.
 
"2.5G" (Dan juga 2,75G) adalah teknologi seperti pelayanan data i-mode, telepon berkamera, pertukaran rangkaian data berkecepatan tinggi (atau disebut juga High-Speed Circuit-Switched Data atau disingkat HSCSD) dan Pelayanan paket radio umum (atau dikenal dengan General Packet Radio Service atau GPRS)diciptakan untuk menyediakan beberapa funsi utama seperti jaringan 3G, tapi tanpa transisi penuh ke jaringan 3G. Pelayanan-Pelayanan ini diciptakan untuk memperkenalkan kemungkinan dari penerapan teknologi nirkabel untuk pengguna dan penigkatan permintaan untuk pelayanan 3G.
 
== Salah paham tentang 3G ==
 
Ada beberapa pemahaman yang salah tentang 3G di dalam masyarakat umum.
# Layanan 3G tidak bisa tanpa ada cakupan layanan 3G dari operator. Hanya membeli sebuah handset 3G, tidak berarti bahwa layanan 3G dapat dinikmati. Handset dapat secara otomatis pindah ke jaringan 3G bila, pelanggan tidak menerima cakupan 3G. Sehingga bila seseorang sedang bergerak dan menggunakan layanan video call, kemudian terpaksa berpindah ke jaringan 2G, maka layanan video call akan putus.
# Layanan 3G berada pada frekuensi 1.900 Mhz. ITU-T memang mendefinisikan layanan 3G untuk GSM pada frekuensi 1.900 Mhz dengan lebar pita sebesar 60 Mhz. Namun, pada umumnya, teknologi berbasis CDMA2000 menggunakan spektrum di frekuensi 800 Mhz, atau yang biasa dikenal sebagai spektrum PCS (''Personal Communication System'').
 
== Keuntungan perkembangan teknologi 3G ==
 
Perkembangan teknologi pita lebar bergerak jelas menguntungkan baik untuk dunia bisnis, pemerintahan maupun perorangan, karena makin baru teknologinya makin besar data yang dapat dikirimkan, dalam waktu yang lebih singkat sehingga lebih efisien. Jenis data yang dapat dikirimkan juga menjadi lebih beragam, bukan hanya huruf dan angka, tetapi juga gambar diam, gambar bergerak dan suara.
 
== Kerugian perkembangan teknologi 3G ==
 
Disamping harganya lebih mahal, maka perlu juga diperhatikan aspek keamanannya (security) dan aspek etika di dalam penggunaan teknologi yang baru. Disini peran ITU di dalam pengaturan dan penetapan standar menjadi sangat penting. Penyedia jasa layanan pita lebar bergerak juga harus membangun jaringan baru yang memerlukan investasi yang sangat besar.
 
== Referensi ==
 
Abdul Kadir & Terra Ch, Triwahyuni. 2003. ''Pengenalan Teknologi Informasi.'' Yogyakarta: Penerbit Andi.
Rachmat Agusli. 2008. ''Panduan Koneksi Internet 3G & HSDPA di Handphone & Komputer.'' Jakarta: Mediakita.
Turban E, Rainer Jr EK, Potter RE. 2006. ''Pengantar Teknologi Informasi Edisi 3.'' Jakarta: Penerbit Salemba Infotek.
 
== Pranala luar ==