Indeks Saham Syariah Indonesia: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k pembersihan kosmetika dasar, replaced: {{Yatim → {{orphan, added uncategorised, deadend tags |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1:
{{Dead end|date=Februari 2023}}
{{orphan|Oktober 2022}}
'''Indeks Saham Syariah Indonesia''' (ISSI) yang diluncurkan pada tanggal 12 Mei 2011 adalah indeks komposit saham syariah yang tercatat di [[Bursa Efek Indonesia|Bursa Efek Indonesia (BEI)]]. ISSI merupakan indikator dari kinerja pasar saham syariah Indonesia. Konstituen ISSI adalah seluruh saham syariah yang tercatat di BEI dan masuk ke dalam Daftar Efek Syariah (DES) yang diterbitkan oleh OJK. Artinya, BEI tidak melakukan seleksi saham syariah yang masuk ke dalam ISSI.<ref>{{Cite web|last=IDX Syariah|date=2018|title=Indeks Saham Syariah|url=https://www.idx.co.id/idx-syariah/indeks-saham-syariah/|website=www.idx.co.id|access-date=18 September 2021|archive-date=2021-10-09|archive-url=https://web.archive.org/web/20211009060404/https://www.idx.co.id/idx-syariah/indeks-saham-syariah/|dead-url=yes}}</ref>
Pendirian ISSI didukung dengan adanya Fatwa DSN-MUI yang berkaitan dengan industri Pasar Modal Syariah yaitu Fatwa No.05 tahun 2000 tentang Jual Beli Saham serta diperkuat lagi pada tahun 2003 dengan dikeluarkannya Fatwa No.40 tahun 2003 tentang Pasar Modal dan Pedoman Umum Penerapan Prinsip Syariah di Bidang Pasar Modal. Walaupun masih terbilang baru, karena baru didirikan pada Mei 2011 tetapi perkembangan Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) tiap periode cukup signifikan.<ref>{{Cite journal|last=Ardana|first=Yudhistira|date=2016|title=Pengaruh Variabel Makroekonomi Terhadap Indeks
Baris 2.158:
<references />
{{
|