Air Bulan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
F.N.Tamimi (bicara | kontrib)
Struktur Artikel:Artikel dibagi menjadi beberapa bagian yang jelas, yaitu: Latar Belakang, Penemuan, Metodologi, Kesimpulan, dan Referensi. Pembagian ini membantu pembaca memahami alur informasi dengan lebih baik.Penggunaan Bahasa:Mengubah kalimat menjadi lebih formal dan netral sesuai dengan gaya penulisan Wikipedia.Menghindari penggunaan kata-kata yang ambigu atau tidak baku seperti "Air Bulan adalah air yang terlihat di bulan" yang diubah menjadi penjelasan lebih spesifik tentang konteks pene
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Tugas pengguna baru Newcomer task: copyedit
F.N.Tamimi (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Tugas pengguna baru Newcomer task: copyedit
Baris 18:
 
Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengidentifikasi air magmatik. Dengan menggunakan data dari [[Moon Mineralogy Mapper]], para ilmuwan mengidentifikasi tipe batuan di kawah Bullialdus yang disebut ''norite''. Batuan ini biasanya mengkristal dan terjebak saat magma keluar dari bagian dalam Bulan. Analisis menunjukkan bahwa batuan norite di kawah Bullialdus mengandung [[hidroksil]] lebih banyak dibandingkan dengan lingkungan sekitarnya. Hidroksil adalah molekul yang terdiri atas satu atom oksigen dan satu atom hidrogen, komponen penyusun air.
 
- Klima, R. et al. (Publikasi di '''[[Nature Geoscience]]''')
'''Referensi'''
 
"Chandrayaan-1" - Organisasi Penelitian Luar Angkasa India (ISRO)
- Klima, R. et al. (Publikasi di '''[[Nature Geoscience]]''')
 
Moon Mineralogy Mapper - NASA
'''[[NASA]]'''
 
'''Air Bulan''' adalah [[air]] yang terliat di . [[Ilmuwan]] mnemukan adanya air [[magmatik]] atau air yang berasal dari bagian dalam bulan lalu muncul ke permukaan.
 
Bukti keberadaan air magmatik tersebut ditemukan dengan bantuan ''Moon Mineralogy Mapper'' milik Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) yang ada di wahana milik , Chandrayaan-1. Rachel Klima, pakar keplanetan dari ''[[Universitas Johns Hopkins|Johns Hopkins University]],'' memublikasikan temuan itu di [[Jurnal ilmiah|jurnal]] ''[[Nature Geoscience]]''.
 
Keberhasilan pengungkapan air magmatik di bulan dimulai dari hasil penelitian lima tahun lalu. Saat itu, ilmuwan mengungkap bahwa [[interior]] bulan tidak sekering dugaan. Para ilmuwan juga berhasil menemukan air berupa lapisan tipis yang diduga berasal dari [[angin matahari]] yang menumbuk permukaan bulan.