Dolly, Surabaya: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
Baris 6:
 
== Sejarah ==
Pada awalnya, lokasi tempat berdirinya Gang Dolly merupakan pemakaman umum, kemudian dibongkar pada tahun 1960 sampai 1967 sehingga pada saat itu sebagian besar menjadi tanah kosong. Pemerintah Kota Surabaya kala itu mengizinkan masyarakat membeli tanah di lokasi tersebut, hingga pada tahun 1968 seorang perempuan keturunan campuran Belanda, Jawa, Manado, dan Filipina, Dolly Chavit (1929-1991) yang dikenal dengan nama Tante Dolly van der Mart, menginjakkan kaki di Surabaya untuk pertama kalinya. Dolly dan suami, Van der Mart (lengkapnya Jakob Van Der Mart), membeli sebidang lahan bekas pemakaman di Jarak, kemudian iamereka mendirikan sekaligus mengelola lokalisasi prostitusi mulai tahun 1969. Dari sanalah nama Gang Dolly berasal dan digunakan sebagai nama jalan sekaligus bisnis lokalisasi prostitusi. Dolly, Van Der Mart, dan keluarga mengelola bisnis ini sampai ia meninggal pada tahun 1991. Keturunan dari Dolly sampai sekarang masih ada di Surabaya, meskipun sudah tidak mengelola bisnis lagi sepeninggal Dolly. Kawasan Dolly berada di tengah kota, berbaur dengan pemukiman penduduk yang padat, di kawasan Putat Jaya, Surabaya. Kompleks lokalisasi Dolly menjadi sumber rezeki bagi banyak pihak. Bukan hanya bagi pekerja seks, tetapi juga pemilik warung, penjaja rokok, tukang parkir, tukang ojek, dan tukang becak. Para pekerja seks berasal dari [[Semarang]], [[Kudus]], [[Pati]], [[Purwodadi]], [[Nganjuk]], [[Surabaya]], dan [[Kalimantan]].
 
== Lihat pula ==