Loji Gandrung: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 1:
[[Berkas:Loji Gandrung Surakarta (3).jpg|jmpl|Bangunan Loji Gandrung.]]
'''Loji Gandrung''' adalah bangunan bersejarah yang saat ini dijadikan sebagai rumah dinas [[Daftar Wali Kota Surakarta|wali kota Surakarta]]. Bangunan ini terletak di Jalan Brigjen Slamet Riyadi Nomor 261, [[Penumping, Laweyan, Surakarta|Kelurahan Penumping, Kecamatan Laweyan, Kota Surakarta]], [[Jawa Tengah|Provinsi Jawa Tengah]]. Bangunan tersebut berada di lahan seluas 6.259 meter<sup>2</sup> dengan luas bangunan 842,5182 meter<sup>2</sup>.<ref>{{Cite web|last=Kurniati|first=Pythag|date=27 Februari 2021|title=Jejak Sejarah Loji Gandrung, Rumah Dinas Wali Kota Solo yang Akan Ditempati Gibran|url=https://regional.kompas.com/read/2021/02/27/08000001/jejak-sejarah-loji-gandrung-rumah-dinas-wali-kota-solo-yang-akan-ditempati?page=all|website=Kompas|access-date=20 Juni 2024}}</ref>
 
== Riwayat ==
Pembangunan Loji Gandrung sendiri dimulai tahun 1830 dengan di arsiteki oleh C.P. Wolff Schoemaker, dimana beliau merupakan arsitek yang berasal dari Belanda dan menjadi guru besar arsitektur di Technische Hoogeschool te Bandoeng  yang sekarang dikenal sebagai Institut Teknologi Bandung. Rumah ini pada awalnya digunakan sebagai tempat kediaman saudagar perkebunan gula dan tuan tanah di Boyolali, beliau adalah Johannes Augustinus Dezentje, beliau akrab dipanggil Tinus. Pembangunan dari Loji Gandrung dilakukan oleh Tinus setelah beliau menikah dengan salah satu anggota keluarga Keraton Kasunanan Surakarta yang bernama Raden Ayu Cokrokusumo. Ini merupakan pernikahan kedua yang dilakukan oleh Tinus setelah istri pertamanya yaitu Johanna Dorothea Boode meninggal dunia setelah melahirkan anak pertamanya.
 
Pada saat menempati Loji Gandrung, Johannes Augustinus Dezentje menempatkan seperangkat alat gamelan di teras rumah dan memperbanyak pekarangan serta taman. Johannes Augustinus Dezentje setelah menempati Loji Gandrung sering mengundang relasinya untuk menggelar acara di rumahnya ini. Beberapa acara yang digelar ini membuat masyarakat yang ada disekitarnya menjuluki rumah milik Johannes Augustinus Dezentje sebagai Loji Gandrung, inilah asal usul rumah ini disebut Loji Gandrung.
 
Terdapat perubahan fungsi yang dialami Loji Gandrung pada saat masa kemerdekaan, dimana pada awalnya digunakan sebagai tempat tinggal seorang saudagar perkebunan gula dan tuan tanah menjadi markas pusat pasukan pimpinan Jendral Gatot Subroto. Penggunaan Loji Gandrung sebagai markas pusat pasukan ini terjadi pada masa kedudukan Belanda yang terjadi pada saat Agresi Militer II Belanda. Terdapat tokoh militer lain yang menggunakan Loji Gandrung sebagai tempat menyusun strategi perlawanan untuk mempertahankan kemerdekaan, tokoh tersebut adalah Komandan Brigade V Letkol Slamet Riyadi. Beliau menyusun strategi Serangan Umum 1949 di Loji Gandrung.
 
Loji Gandrung sendiri, sekarang digunakan sebagai rumah dinas walikota Surakarta. Sejarah panjang yang terkandung Loji Gandrung sendiri dapat dinikmati dari beberapa tinggalan yang ada di dalam Loji Gandrung. Masyarakat umum dapat mengunjungi beberapa bagian dari Loji Gandrung dan terdapat acara yang dilaksanakan di Loji Gandrung, sehingga sejarah yang terkandung di bangunan ini dapat dinikmati masyarakat yang mengunjunginya.<ref>{{Cite web|last=Primasasti|first=Agnia|date=5 Desember 2022|title=Loji Gandrung: Mengulik Kisah Rumah Dinas Wali Kota Surakarta|url=https://surakarta.go.id/?p=27856|website=Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian Pemerintah Kota Surakarta|access-date=22 Juni 2024}}</ref>
 
== Lihat pula ==