Loji Gandrung: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 3:
 
== Riwayat ==
Pembangunan Lojiloji Gandrung sendiriini dimulai tahun 1830 dengan di arsitekidiarsiteki oleh C.P. Wolff Schoemaker, dimana beliau merupakanyaitu arsitek yang berasal dari Belanda dan menjadi guru besar arsitektur di Technische Hoogeschool te Bandoeng  yang sekarang dikenal sebagai Institut Teknologi Bandung. Rumah ini pada awalnya digunakan sebagai tempat kediaman saudagar perkebunan gula dan tuan tanah di Boyolali, beliau adalahyaitu Johannes Augustinus Dezentje, beliau (akrab dipanggil Tinus). Pembangunan dari Loji Gandrung dilakukan oleh Tinus setelah beliau menikah dengan salah satu anggota keluarga Keraton Kasunanan Surakarta yang bernama Raden Ayu Cokrokusumo. Ini merupakan pernikahan kedua yang dilakukan oleh Tinus setelah istri pertamanya, yaitu Johanna Dorothea Boode meninggal dunia setelah melahirkan anak pertamanya.
 
Pada saat menempati Loji Gandrung, Johannes Augustinus DezentjeTinus menempatkan seperangkat alat gamelan di teras rumah dan memperbanyak pekarangan serta taman. Johannes Augustinus Dezentje setelahSetelah menempati Loji Gandrung, Tinus sering mengundang relasinya untuk menggelar acara di rumahnya ini. Beberapa acara yang digelar ini membuat masyarakat yang ada disekitarnyadi sekitarnya menjuluki rumah milik Johannes Augustinus Dezentje sebagai Loji Gandrung, inilah asal usul rumah ini disebut Loji Gandrung.
 
Terdapat perubahan fungsi yang dialami Loji Gandrung pada saat masa kemerdekaan, dimana padayaitu awalnya digunakan sebagai tempat tinggal seorang saudagar perkebunan gula dan tuan tanah menjadi markas pusat pasukan pimpinan Jendral Gatot Subroto. Penggunaan Loji Gandrung sebagai markas pusat pasukan ini terjadi pada masa kedudukan Belanda yang terjadi pada saat Agresi Militer II Belanda. Terdapat tokoh militer lain yang menggunakan Loji Gandrung sebagai tempat menyusun strategi perlawanan untuk mempertahankan kemerdekaan, tokoh tersebut adalah Komandan Brigade V Letkol Slamet Riyadi. BeliauDia menyusun strategi Serangan Umum 1949 di Loji Gandrung.
 
Loji Gandrung sendiri, sekarang digunakan sebagai rumah dinas walikota Surakarta. Sejarah panjang yang terkandung Loji Gandrung sendiri dapat dinikmati dari beberapa tinggalan yang ada di dalam Loji Gandrung. Masyarakat umum dapat mengunjungi beberapa bagian dari Loji Gandrung dan terdapat acara yang dilaksanakan di Loji Gandrung, sehingga sejarah yang terkandung di bangunan ini dapat dinikmati masyarakat yang mengunjunginya.<ref>{{Cite web|last=Primasasti|first=Agnia|date=5 Desember 2022|title=Loji Gandrung: Mengulik Kisah Rumah Dinas Wali Kota Surakarta|url=https://surakarta.go.id/?p=27856|website=Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian Pemerintah Kota Surakarta|access-date=22 Juni 2024}}</ref>