|archive-url = https://web.archive.org/web/20140504223738/http://us.bisnis.news.viva.co.id/news/read/476108-telat-bayar-gaji-karyawan--direktur-pt-kertas-nusantara-minta-maaf
|dead-url = no
}}</ref>
== Karier politik ==
Menggunakan koneksinya dengan Presiden Soeharto, Prabowo Subianto dan saudaranya berupaya membungkam kritik jurnalistik dan politik pada tahun 1990an. Hashim tidak berhasil menekan [[Goenawan Mohamad]] untuk menjual majalah ''[[Tempo (majalah)|Tempo]]'' miliknya yang dikenal blak-blakan.{{sfn|Friend|2003|p=324}} Prabowo pernah mengundang tokoh agama, [[Abdurrahman Wahid]], ke markas batalionnya pada tahun 1992 dan memperingatkan dia untuk tetap berpegang pada agama dan menjauhi politik, atau Abdurrahman Wahid akan menghadapi tindakan yang tidak diinginkan jika dia terus menerus menentang presiden.{{sfn|Friend|2003|pp=203, 324}} Ia kemudian memperingatkan intelektual [[Nurcholish Madjid]] (Cak Nur) untuk mengundurkan diri dari KIPP, unit pemantau pemilu yang dibentuk oleh Goenawan Mohamad. Tindakannya dikecam oleh Panglima ABRI, [[Feisal Tanjung]] sebagai tindakan yang "jelas inkonstitusional".<ref>"Surat Dari Redaksi" (Letter from the Editor), ''Tempo'', 6–12 Oct 98, p. 7; Schwarz, ''Nation in Waiting'', pp. 161–162, 320, 490n35.</ref>
Pada tahun 2004, Prabowo Subianto adalah salah satu dari lima pesaing yang bersaing untuk menjadi calon presiden dari partai [[Golkar]]. Ia memperoleh jumlah suara terendah, hanya 39, dan tersingkir di putaran pertama.<ref>{{cite book|last = Ananta|first = Aris|title = Emerging Democracy in Indonesia|url = https://books.google.com/books?id=1QpWEAtDjWMC&pg=PA67|date = November 2005|publisher = Institute of Southeast Asian Studies|location = Singapore|isbn = 978-981-230-322-6|page = 94|access-date = 24 September 2016|archive-url = https://web.archive.org/web/20161227044854/https://books.google.com/books?id=1QpWEAtDjWMC&pg=PA67|archive-date = 27 December 2016|url-status = live}}</ref> Pemungutan suara putaran kedua dimenangkan oleh [[Wiranto]]. Setelah menempati posisi terakhir dalam konvensi partai, Prabowo menjabat sebagai anggota Dewan Pertimbangan Golkar hingga mengundurkan diri pada 12 Juli 2008.
=== Pendirian Partai Gerindra ===
{{main|Partai Gerakan Indonesia Raya}}
[[Berkas:Prabowo berbicara di Rakernas Partai Gerindra 2017.jpg|jmpl|348x348px|Ketua Umum dan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto berbicara di hadapan 12.000 kader di SICC, Sentul, Jawa Barat.]]
Prabowo, bersama adiknya [[Hashim Djojohadikusumo]], mantan aktivis mahasiswa [[Fadli Zon]] dan mantan Deputi V [[Badan Intelijen Negara]] Bidang Penggalangan [[Muchdi Purwoprandjono]] serta sederetan nama lainnya mendirikan [[Partai Gerakan Indonesia Raya]] atau Partai Gerindra pada tanggal 6 Februari 2008. Ia menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina Dewan Pimpinan Pusat (DPP).<ref>{{Cite web |last=Bestari |first=Fardi |date=2023-11-21 |title=Prabowo Subianto Terima Penghargaan Darjah Utama Bakti dari Presiden Singapura |url=https://foto.tempo.co/read/109909/prabowo-subianto-terima-penghargaan-darjah-utama-bakti-dari-presiden-singapura |url-status=live |archive-url=https://web.archive.org/web/20231122003726/https://foto.tempo.co/read/109909/prabowo-subianto-terima-penghargaan-darjah-utama-bakti-dari-presiden-singapura |archive-date=22 November 2023 |access-date=2023-11-21 |website=Tempo |language=en}}</ref>
===Calon wakil presiden (2009)===
{{main|Pemilihan umum Presiden Indonesia 2009}}
Pada [[9 Mei]] [[2008]], [[Partai Gerindra]] menyatakan keinginannya untuk mencalonkan Prabowo menjadi calon presiden pada [[Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden Indonesia 2009|Pemilu 2009]] saat mereka menyerahkan berkas pendaftaran untuk ikut Pemilu 2009 pada KPU.<ref>{{id}} {{cite news
|author =M. Rizal Maslan
|url =http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2008/bulan/05/tgl/09/time/161653/idnews/936898/idkanal/10
|title =Datangi KPU, Partai Gerindra Usung Prabowo Sebagai Capres
|publisher =Detik.com
|date =9 Mei 2008
|accessdate =7 Oktober 2008
|archive-date =2008-08-17|archive-url=https://web.archive.org/web/20080817051906/http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2008/bulan/05/tgl/09/time/161653/idnews/936898/idkanal/10
|dead-url =no
}}</ref> Namun, setelah proses tawar menawar yang alot, akhirnya Prabowo bersedia menjadi calon wakil presiden [[Megawati Soekarnoputri]]. Prabowo dan Megawati menandatangani Perjanjian Batu Tulis, yang menyatakan bahwa:<ref>{{Cite news
|url =http://pemilu.okezone.com/read/2014/03/18/568/956642/ini-isi-perjanjian-batu-tulis-antara-megawati-dengan-prabowo/large
|title =Ini Isi Perjanjian Batu Tulis Antara-Megawati dengan Prabowo
|publisher =Okezone
|date =18 Maret 2014
|accessdate =4 Mei 2014
|work =[[Okezone.com]]
|last =Yudhistira
|first =Angkasa
|archive-date =2014-05-05
|archive-url =https://web.archive.org/web/20140505002942/http://pemilu.okezone.com/read/2014/03/18/568/956642/ini-isi-perjanjian-batu-tulis-antara-megawati-dengan-prabowo/large
|dead-url =no
}}</ref>
# [[Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan]] dan Partai Gerindra mencalonkan Megawati sebagai calon presiden dan Prabowo sebagai calon wakil presiden dalam pemilu 2009
# Bila terpilih, Prabowo dapat mengendalikan program dan kebijakan ekonomi Indonesia yang "berdasarkan asas berdiri di kaki sendiri, berdaulat di bidang politik, dan berkepribadian nasional di bidang kebudayaan dalam kerangka sistem presidensial"
# Prabowo dapat menentukan orang yang akan menjadi Menteri Kehutanan, Menteri Pertanian, Menteri Keuangan, Menteri BUMN, Menteri ESDM, Menteri Kelautan dan Perikanan, Menteri Perindustrian, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Menteri Hukum dan HAM, dan Menteri Pertahanan
# Pemerintah yang dibentuk akan mendukung program kerakyatan PDI Perjuangan dan delapan program aksi Partai Gerindra untuk kemakmuran rakyat
# Pendanaan untuk pemilu 2009 akan ditanggung 50% oleh Megawati dan 50% oleh Prabowo
# Megawati mendukung pencalonan Prabowo sebagai calon presiden pada pemilu 2014
Keduanya mengambil motto 'Mega-Pro'. Keduanya juga telah menyelesaikan persyaratan administratif [[KPU]] dan berkas laporan kekayaan ke [[KPK]]. Deklarasi Mega-Prabowo dilaksanakan di tempat pembuangan sampah Bantar Gebang, [[Bekasi]], [[Jawa Barat]].<ref>{{Cite news
|url =http://nasional.kompas.com/read/xml/2009/05/18/13471323/deklarasi.mega-pro.24.mei.di.bantar.gebang
|title =Deklarasi Mega-Pro 24 Mei di Bantar Gebang
|publisher =Kompas
|date =18 Mei 2009
|accessdate =4 Mei 2014
|work =[[Kompas.com]]
|archive-date =2009-05-21
|archive-url =https://web.archive.org/web/20090521102939/http://nasional.kompas.com/read/xml/2009/05/18/13471323/deklarasi.mega-pro.24.mei.di.bantar.gebang
|dead-url =no
}}</ref> Deklarasi ini menghabiskan ongkos Rp 962 juta.<ref name="tempo">{{cite news
|last = TMC
|first = Rudi P
|url = http://www.tempointeraktif.com/hg/Pemilu2009_presiden/2009/05/23/brk,20090523-177718,id.html
|title = Deklarasi Megawati-Prabowo Mengundang Demo
|work = Tempo Interaktif
|date = 23 Mei 2009
|accessdate = 27 Januari 2010
|archive-date = 2009-08-13
|archive-url = https://web.archive.org/web/20090813234023/http://www.tempointeraktif.com/hg/Pemilu2009_presiden/2009/05/23/brk,20090523-177718,id.html
|dead-url = unfit
}}</ref> Deklarasi ini juga mendapat perlawanan sejumlah organisasi pembela [[Hak Asasi Manusia]] yang berencana akan berunjuk rasa di sejumlah tempat.<ref name="tempo" />
[[Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden Indonesia 2009#Hitung cepat|Hasil hitung cepat]] beberapa lembaga survei, yakni [[Lembaga Survei Indonesia]], [[Lingkaran Survei Indonesia]], [[LP3ES|Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial]], [[Puskaptis|Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis]], [[CIRUS]], [[LRI|Lembaga Riset Informasi]], dan Quick Count [[Metro TV]], memprediksi pasangan Megawati-Prabowo kalah telak dari pasangan [[Susilo Bambang Yudhoyono]]-[[Boediono]], dan [[Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden Indonesia 2009|Pemilu Presiden 2009]] berakhir dalam satu putaran. Hasil [[Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden Indonesia 2009#Hasil|Perhitungan Manual KPU]] yang diumumkan 25 Juli 2009 tak jauh berbeda dengan hasil hitung cepat. [[Megawati]] dan Prabowo tidak hadir dalam acara penetapan hasil tersebut meski UU No. 42 Tahun 2008 Tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden mengamanatkan bagi tiap pasangan calon untuk hadir dalam penetapan hasil Pilpres<ref>{{cite news
|last = Pramono
|url = http://www.tempointeraktif.com/hg/Pemilu2009_berita_mutakhir/2009/07/25/brk,20090725-188991,id.html
|title = Tak Ada Sanksi Untuk Mega-Prabowo
|work = Tempo Interaktif
|date = 25 Juli 2009
|accessdate = 27 Januari 2010
|archive-date = 2009-08-13
|archive-url = https://web.archive.org/web/20090813234009/http://www.tempointeraktif.com/hg/Pemilu2009_berita_mutakhir/2009/07/25/brk,20090725-188991,id.html
|dead-url = unfit
}}</ref>
|