Soedjono AJ: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
PeragaSetia (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
PeragaSetia (bicara | kontrib)
Baris 53:
Kontroversi lainnya berkaitan dengan perannya sebagai pemrakarsa penyelenggaraan Loda (Lotto Daerah), semacam [[lotre]] yang berstatus legal, di [[Kota Yogyakarta]]. Loda kemudian dinyatakan terlarang sejak tanggal 5 Januari 1972 akibat banyaknya tindak kriminal yang terjadi karena hasilnya. Pelarangan tersebut diinstruksikan oleh Wakil Gubernur DIY saat itu, [[Paku Alam VIII]]. Soedjono tunduk, tetapi mengusulkan kontrol yang ketat terhadap pelaksanaan Loda "seperti di [[Monako]]". Akibatnya, dia mendapat kritik dari [[Pelajar Islam Indonesia|Pelajar Islam indonesia]] (PII). Delegasi PII mengirimkannya sejumlah "hadiah", seperti sebuah kaca mata plastik, sebuah obat telinga, sebuah obat sakit kepala, dan sebotol jamu kuat.{{sfn|Pusat Data dan Analisa Tempo|2019|p=30-31}} Pada masa jabatannya pula, anggota-anggota [[Buppenda]] (Badan Usaha Pembiayaan Pembangunan Daerah) Kota Yogyakarta diduga melakukan korupsi uang hasil lotre dalam skala besar.{{sfn|Pusat Data dan Analisa Tempo|2019|p=38-39}}
 
Soedjono juga terlibat konflik dengan pihak kraton karena telah menjual tanah-tanah sultan kepada warga kota secara sepihak, khususnya di kawasan sekitar [[Benteng Baluwerti|benteng keraton]] atau yang biasa disebut "tanah jagang". Hal ini ditentang keras oleh pihak kraton, sehingga mereka mengirimkan sepucuk surat protes kepadanya. Soedjono kemudian mengundang Pengageng Wahono Sarto Kroto [[Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat|Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat]] untuk mendiskusikan masalah ini, tetapi undangan tersebut ditolak mentah-mentah.<ref>{{Cite journal|last=Warta Kampung|title=Melihat Kraton (Njêron Béténg) Dari Pinggiran|url=https://sanggaragam.org/wp-content/uploads/2021/05/WK-Edisi-No.-5-Mei-Juni-2001_compressed.pdf|journal=Warta Kampung|issue=5|pages=3-11}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Ekspres|date=1970|title=Pangeran Jangjang Keheranan|url=https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&id=AHoaAQAAMAAJ&dq=%22Soedjono+AJ%22+tanah&focus=searchwithinvolume&q=%22Soedjono+AJ%22|journal=Ekspres|volume=1|issue=26-50|pages=15}}</ref> Dia digantikan oleh [[H. Ahmad]] sebagai wali kota pada bulan November 1975.
 
== Pasca wali kota ==