KAI Commuter: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
←Mengganti halaman dengan 'tidak tahu' |
k ←Suntingan 125.166.234.74 (bicara) dikembalikan ke versi terakhir oleh Borgxbot |
||
Baris 1:
[[Berkas:Rute.jpg|thumb|right|500px]]
'''KRL Jabotabek''' (yang sekarang dikenal bernama '''KA Commuter Jabodetabek''') adalah jalur [[kereta rel listrik]] yang dioperasikan oleh PT KAI Divisi Jabotabek sebelum berubah nama menjadi [[PT KAI Commuter Jabodetabek]]. KRL Jabotabek telah beroperasi sejak tahun 1976, yang melayani rute komuter di wilayah [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]], [[Kota Bogor|Bogor]], [[Kota Depok|Depok]], [[Kota Tangerang|Tangerang]], dan [[Kota Bekasi|Bekasi]].
KRL yang melayani jalur ini terdiri dari tiga kelas, yaitu kelas ekonomi, kelas ekonomi AC, dan kelas ekspres yang menggunakan pendingin udara.
Jalur komuter Jabodetabek melewati beberapa stasiun besar seperti [[Stasiun Jakarta Kota|Jakarta Kota]], [[Stasiun Gambir|Gambir]], [[Stasiun Gondangdia|Gondangdia]], [[Stasiun Jatinegara|Jatinegara]], [[Stasiun Pasar Senen|Pasar Senen]], dan [[Stasiun Manggarai|Manggarai]].
== Rute ==
=== Rute Pusat / Lingkar Kota ===
Jalur ini melingkari pusat kota (''downtown'') Jakarta yang menghubungkan [[Stasiun Manggarai|Manggarai]], [[Stasiun Sudirman|Sudirman]], [[Stasiun Tanahabang|Tanahabang]], [[Stasiun Duri|Duri]], [[Stasiun Kampung Bandan|Kampung Bandan]], [[Stasiun Kemayoran|Kemayoran]], [[Stasiun Pasar Senen|Pasar Senen]], Jatinegara, hingga kembali ke Manggarai.
KRL yang melayani jalur ini:
* [[Kereta api Prajayana|KRL Ekonomi AC Ciliwung]] beroperasi sejak [[30 November]] [[2007]] yang berhenti di setiap stasiun. Pada tahap awal dijalankan untuk jalur lingkar kanan (searah jarum jam) dari Manggarai, Sudirman, Tanah Abang, Duri, Kampung Bandan, Kemayoran, Pasar Senen, Jatinegara, hingga kembali ke Manggarai. Jalur ini dilayani oleh KRLI buatan PT Inka yang dahulu digunakan untuk rute Bogor dan Bekasi.
Harga karcis untuk satu putaran ataupun satu stasiun (tarif rata) adalah Rp 3.500. Namun, pada tanggal [[29 Juni]] [[2009]], akhirnya kereta ini dihentikan pengoperasiannya karena sepi peminat.
=== Rute Selatan ===
Jalur ini menghubungkan stasiun Jakarta Kota/Tanah Abang ke stasiun Depok hingga [[Stasiun Bogor]], dan melewati beberapa stasiun seperti [[Stasiun Juanda|Juanda]], Gambir, Manggarai, [[Stasiun Pasar Minggu|Pasar Minggu]], [[Stasiun Citayam|Citayam]], dan [[Stasiun Bojong Gede|Bojong Gede]].
Beberapa KRL yang melayani jalur ini:
* KRL Ekonomi Jakarta Kota/Tanah Abang-Bogor yang berhenti di setiap stasiun kecuali stasiun Gambir.
Harga karcis untuk jarak terjauh (Bogor-Jakarta Kota) sebesar Rp 2.500 dan abodemen Rp 60.000, sedangkan tarif Depok-Jakarta Kota hanya sebesar Rp 1.500
* [[Kereta api Pakuan Ekspres|KRL Pakuan Ekspres]] Jakarta Kota/Tanah Abang-Bogor yang berhenti di beberapa stasiun seperti stasiun Juanda, Gambir, Gondangdia, Depok (tidak setiap rangkaian), Bojong Gede, dan Bogor.
Harga karcis adalah Rp 11.000 dan KTB Rp 450.000
* [[Kereta api Depok Ekspres|KRL Depok Ekspres]] Jakarta Kota-Depok yang berhenti di beberapa stasiun seperti stasiun Juanda, Gambir, Gondangdia, [[Stasiun Depok Baru|Depok Baru]] (tidak setiap rangkaian), dan berakhir di stasiun Depok.
Harga karcis adalah Rp 9.000
* KRL Ekonomi AC relasi Bogor-Jakarta Kota/Tanah Abang yang berhenti di setiap stasiun kecuali di stasiun Gambir (berjalan langsung).
Harga karcis adalah Rp 5.500 dan KTB Rp 185.000
=== Rute Timur ===
Jalur ini menghubungkan stasiun Jakarta Kota/Tanahabang/Tanjung Priok ke [[Stasiun Bekasi]] hingga [[Stasiun Cikarang|Cikarang]], dan melewati beberapa stasiun seperti Kemayoran, Pasar Senen, Jatinegara, [[Stasiun Klender|Klender]], [[Stasiun Cakung|Cakung]], [[Stasiun Kranji|Kranji]], [[Stasiun Tambun|Tambun]], dan [[Stasiun Cibitung|Cibitung]].
Beberapa KRL yang melayani jalur ini:
* KRL Ekonomi Jakarta Kota-Bekasi yang berhenti di setiap stasiun, dengan jurusan:
** Jakarta Kota-Bekasi via Pasar Senen
** Jakarta Kota-Bekasi via Juanda
** Jakarta Kota-Bekasi via Tanah Abang
Harga karcis untuk jarak terjauh (Jakarta Kota-Bekasi) adalah Rp 1.500 dan abodemen Rp 45.000, sedangkan tarif Jakarta Kota-Klender Baru hanya sebesar Rp 1.000
* KRL Ekonomi Jakarta Kota-Cikarang yang berhenti di setiap stasiun.
Harga karcis untuk jarak terjauh (Jakarta Kota-Cikarang) adalah Rp 2.000 dan abodemen Rp 45.000
* KRL Ekonomi AC Jakarta Kota/Tanjung Priok-Bekasi yang berhenti di setiap stasiun.
Harga karcis adalah Rp 4.500
* [[kereta api Bekasi Ekspres|KRL Bekasi Ekspres]] Jakarta Kota/Tanah Abang-Bekasi, dengan jurusan:
** Jakarta Kota-Bekasi, yang berhenti di stasiun Juanda, Gambir, Gondangdia, Klender Baru, Cakung (tidak setiap rangkaian), Kranji, dan Bekasi.
** Tanah Abang-Bekasi, yang berhenti di stasiun Sudirman, Klender Baru, Kranji dan Bekasi.
Harga karcis adalah Rp 9.000
=== Rute Barat Daya ===
Jalur ini menghubungkan stasiun Tanah Abang/Manggarai ke stasiun Serpong, dan melewati beberapa stasiun seperti Sudirman, [[Stasiun Palmerah|Palmerah]], [[Stasiun Kebayoran|Kebayoran]], [[Stasiun Pondokranji|Pondokranji]], [[Stasiun Sudimara|Sudimara]], dan [[Stasiun Rawabuntu|Rawabuntu]].
Beberapa KRL yang melayani jalur ini:
* KRL Ekonomi Serpong-Tanah Abang yang berhenti di setiap stasiun.
* KRL Sudirman Ekspres Manggarai-Serpong yang berhenti di beberapa stasiun seperti stasiun Sudirman, Palmerah (tidak setiap rangkaian), Pondok Ranji, Sudimara, dan Serpong.
Harga karcis sebesar Rp 8.000 (2007)
* KRL Ekonomi AC (Ciujung) Tanah Abang-Serpong yang berhenti di setiap stasiun.
Harga karcis sebesar Rp 4.500
Selain itu, jalur ini juga dilayani oleh KRD ekonomi dan KRD patas dengan tujuan Jakarta Kota/Tanah Abang - Rangkasbitung.
=== Rute Barat ===
Beberapa KRL yang melayani jalur ini:
* KRL Ekonomi Jakarta Kota-Tangerang yang berhenti di setiap stasiun.
* KRL Benteng Ekspres Jakarta Kota/Manggarai-Tangerang yang berhenti di beberapa stasiun seperti Kampung Bandan, Duri, [[Stasiun Dukuh Atas|Dukuh Atas]], dan [[Stasiun Poris|Poris]].
{{DaftarKeretaApi}}
== Armada KRL ==
[[Berkas:Railcars.jpg|thumb|Tiga KRL Ekonomi (ki-ka): KRL Rheostat [[1976]]-[[1984]], KRL Holec [[1996]], dan KRL Rheostat [[1986]]]]
Jalur Commuter Jabotabek dilayani oleh beberapa tipe rangkaian. Selain KRL Ekonomi buatan Jepang non-AC dan Belanda, jalur ini pun dilayani dengan beberapa rangkaian bekas yang berasal dari Jepang. Biasanya, Jalur Commuter Jabodetabek dilayani kereta berlokomotif listrik.
=== KRL Ekonomi non-AC ===
==== KRL Ekonomi Holec ====
[[Berkas:Kereta_Pakuan_Bogor.jpg|thumb|left|KRL Ekonomi Holec (1994)]]
KRL Holec adalah unit termuda yang masih digunakan<ref>[http://www2.ocn.ne.jp/~jbtbk/026112.jpg Foto dua rangkaian KRL Holec di Stasiun Bogor]</ref> (meski tidak sebanyak dulu). KRL ini dibuat oleh Belanda dan melayani rute Ekonomi. Dari seluruh rangkaian ekonomi yang ada, KRL Holec tergolong paling sulit dirawat. Selain karena masalah suku cadang yang susah dicari (pabriknya sendiri sudah lama tutup), KRL ini pun juga sering mengalami mogok karena kelebihan beban. Sehingga banyak KRL eks Holec yang rusak, dijadikan KRDE (Kereta Rel Diesel Elektrik) yang dioperasikan di beberapa kota di luar Jakarta. "Rekondisi" KRL Holec adalah KRDE yang dioperasikan di rute [[Yogyakarta]]-[[Solo]] ([[Kereta api Prambanan Ekspres|Prameks]]), dan [[Padalarang]]-[[Cicalengka]] ([[Kereta api Baraya Geulis|Baraya Geulis]]).
==== KRL Ekonomi Rheostat (seri KL3) ====
[[Berkas:KRL_Ekonomi_Rheostat.jpg|thumb|KRL Ekonomi Rheostat di stasiun Jakarta Kota.]]
Sebagian besar rangkaian yang digunakan adalah buatan Jepang dari tahun [[1976]] sampai tahun [[1987]] dengan teknologi [[rheostat]]. Umumnya, KRL ini dibuat oleh perusahaan Nippon Sharyo, Hitachi dan Kawasaki dari Jepang, untuk melayani kelas KRL Ekonomi<ref>[http://www.youtube.com/watch?v=q3bi1-OHxyM KRL Ekonomi rheostat sedang melintas]</ref>. Untuk KRL rheostat buatan pabrik Nippon Sharyo tahun 1987 (lihat gambar tiga KRL,paling kanan), rangkaian ini dulunya melayani rangkaian [[Kereta api Pakuan Ekspres|Pakuan Ekspres]] tahun 90-an. Setelah KRL Hibah (Tōei seri 6000) datang, KRL ini mulai terlupakan dan dijadikan rangkaian KRL Ekonomi. Khusus untuk KRL Rheostat yang datang pada tahun 1986-1987, bodinya sudah stainless steel dan merupakan KRL AC pertama di Indonesia. Untuk KRL buatan Nippon Sharyo tahun 1976<ref>[http://farm4.static.flickr.com/3434/3270596675_fb8e94852a.jpg KRL Ekonomi rheostat buatan 1976-1987. Foto tahun 1994]</ref>, KRL ini sudah dicat ulang dari warna lamanya, putih (lihat gambar tiga KRL, paling kiri). Kedua KRL ini mulanya seperti KRL Ekonomi AC atau Ekspres, yakni pintunya dapat tertutup secara otomatis, dan cukup nyaman. Namun, seiring berjalannya waktu kedua KRL ini menjadi sampai seperti sekarang ini.
==== KRL Hitachi (Jepang-Indonesia) ====
KRL ini dibuat pada tahun [[1997]] di [[PT INKA]] bekerjasama dengan [[Hitachi]], dibuat sebanyak 64 unit (8 set) berteknologi VVVF. Kereta ini memiliki ciri yang khas yaitu ketika mulai bergerak sangat halus dan tidak menyentak.<ref>[http://upload.kapanlagi.com/h/20090624120937_Ekonomi_KL397_4a41b51140d9c.JPG Foto KRL Hitachi]</ref>
==== KRL ABB Hyundai ([[Korea Selatan|Korsel]]-Indonesia) ====
KRL ini dibuat atas kerjasama antara PT INKA dan [[Hyundai]],dirakit di PT INKA pada tahun [[1985]]-[[1992]] dibuat sebanyak 8 gerbong (2 set) berteknologi VVVF dan disebut-sebut merupakan prototype kereta [[maglev]] yang dikembangkan Hyundai untuk jalur [[Seoul]]-[[Pusan]]. Saat ini KRL ABB Hyundai telah dikonversi menjadi KRD dan bertugas di jalur [[Surabaya]]-[[Mojokerto]] ([[Kereta api Arek Surokerto|Arek Surokerto]]).
=== KRL Ekonomi AC dan Ekspres ===
==== KRL eks [[Tōei seri 6000]] ====
[[Berkas:KRL_Hibah.jpg|thumb|left|KRL eks Tōei seri 6000 di stasiun Jakarta Kota]]
KRL ini adalah KRL yang diimpor dari perusahaan KA milik Pemkot Tokyo (Tōei) melalui jalur hibah. Meramaikan jalur Jabotabek mulai tahun [[2000]], dioperasikan di sebagian besar rute untuk layanan ekspres dengan tambahan pendingin udara (AC). Karena asalnya, KRL ini sering disebut sebagai KRL hibah.
KRL hibah ini dikenal memiliki AC yang kurang dingin, dan akibat kesalahan perawatan, seringkali bermasalah. Pada mulanya, didatangkan 72 gerbong hibah dari Jepang dengan masing-masing rangkaian terdiri dari 8 gerbong.Namun, pada akhirnya hanya sebanyak 3 rangkaianlah yang memiliki 8 gerbong (6121F, 6161F, 6171F), sedangkan sisanya dijadikan enam gerbong per rangkaiannya. Ini berlaku untuk kedua macam model baik seri 61xx ataupun seri 62xx.
==== KRL eks Tōkyū ====
[[Berkas:KRL_Tokyu_8513F.jpg|thumb|KRL eks Tōkyū seri 8500 (8513F Jalita) di stasiun Bogor]] [[Berkas:Pakuan_express.JPG|thumb|left|KRL eks Tōkyū seri 8500 ([[Kereta api Pakuan Ekspres|Pakuan Ekspres]])]]
KRL eks Tōkyū Railway mulai meramaikan Commuter Jabodetabek sejak masuknya rangkaian seri 8000, 8500, 1000, dan 5000. KRL ini diimpor dari Jepang dengan harga sekitar 800 juta per gerbong, atau sekitar 6,5 miliar per rangkaian dengan 8 gerbong. Berkat perawatan yang baik, KRL Tōkyū selama ini jarang bermasalah dan dapat dioperasikan sampai sepuluh tahun mendatang di Indonesia.
Rincian:
* [[Tōkyū seri 8000]] (8003F, 8007F, 8039F) masing-masing dengan delapan gerbong.
* [[Tōkyū seri 8500]] (8504F, 8507F, 8508F, 8510F, 8511F, 8512F, 8513F (Jalita), 8518F) masing-masing dengan delapan gerbong.
==== KRL eks [[JR East seri 103]] ====
[[Berkas:Depok_Express.JPG|thumb|Depok Ekspres JR East seri 103]]
Selain KRL eks Tokyu dan Toei, juga ada KRL lain yang didatangkan dari Jepang, yaitu:
JR 103 adalah salah satu rangkaian yang mulanya digunakan untuk layanan Bojonggede Ekspres dan Depok Ekspres. Akibat bertambahnya penumpang, KRL ini pun diganti dengan unit Tokyu yang memiliki 8 gerbong, KRL ini pun kini difungsikan di rute Tangerang yang jumlah penumpangnya tidak terlalu banyak.
Selain itu, KRL ini berada di bawah alokasi depo Depok, dan dioperasikan untuk layanan Ekonomi AC Depok.
KRL ini masing-masing rangkaiannya terdiri dari 4 gerbong (1 set), dan menjadi salah satu rangkaian KRL dengan AC terdingin di Jabodetabek.
Unit yang masuk ke Indonesia sebanyak 4 set, masing-masing dengan 4 gerbong.
Rincian:
* 103-815F (103-815,103-752,102-2009,103-822)
* 103-105F (103-105,102-231,103-246,103-359)
* 103-597F (103-597,103-654,102-810,103-632)
* 103-153F (103-153,102-321,103-210,103-384)
Tergantung daripada PT KCJ, susunan rangkaian dapat saja berbeda.
==== KRL eks-Jepang lainnya ====
[[Berkas:Toyo1000-kawasakicitypier-20070114.jpg|thumb|Tōyō Rapid seri 1000 di [[Jepang]]]] [[Berkas:Model_5000-Chiyoda_of_Teito_Rapid_Transit_Authority.JPG|thumb|left|Tōkyō Metro seri 5000 di [[Jepang]]]]
Selain KRL eks Tokyu dan Toei, juga ada KRL lain yang didatangkan dari Jepang, yaitu:
* KRL eks '''[[Tōyō Rapid seri 1000]]''' (1091F, 1081F, 1061F) masing-masing dengan sepuluh gerbong, namun hanya dioperasikan dengan delapan gerbong akibat terbatasnya panjang peron dan kurangnya daya.
* KRL eks '''[[Tōkyō Metro seri 5000]]''' (5809F, 5816F, 5817F) masing-masing dengan sepuluh gerbong, namun hanya dioperasikan dengan delapan gerbong akibat terbatasnya panjang peron dan kurangnya daya.
==== KRLI (INKA) ====
[[Berkas:KRLI.jpg|thumb|KRLI di stasiun Manggarai.]]
KRLI dibuat tahun 2000, sebagai hasil produk [[Industri Kereta Api|PT Inka]] yang merupakan pabrik kereta api nasional. Dengan alasan biaya pengadaan yang terlalu tinggi dan sering bermasalah, tidak banyak KRLI yang digunakan. Pada masa pendesain, KRL ini disebut sebagai [[Kereta api Prajayana|KRL Prajayana]].
KRLI yang digunakan oleh PTKA pada awalnya terdiri dari 2 rangkaian, masing-masing dengan empat gerbong. Namun, KRLI generasi pertama (yang menggunakan warna oranye) dikembalikan lagi ke INKA oleh PTKA akibat sering mogok dan bermasalah. Kini, KRLI yang digunakan adalah KRL dengan warna hijau-ungu dan biru.
== Kereta Wisata ==
Sejak Juli 2005, PT KAI Commuter Jabotabek bekerjasama dengan PT Taman Impian Jaya Ancol menyediakan kereta wisata pada hari minggu dan libur. Kereta wisata ini berangkat dari Bogor, Bekasi, [[Stasiun Serpong|Serpong]], dan [[Stasiun Tangerang|Tangerang]] dengan tujuan akhir [[Stasiun Ancol|Ancol]]. Harga tiket Rp 22.500 untuk pulang-pergi ditambah tiket masuk Ancol.<ref>[http://www.tempointeraktif.com/hg/jakarta/2006/10/25/brk,20061025-86579,id.html Tempo interaktif]</ref>
== Stasiun ==
[[Berkas:Gambir_station_Jakarta.JPG|thumb|[[Stasiun Gambir]], di jalur layang.]]
Selain sebagai tempat tunggu penumpang, pengelola kereta komuter akan mengembangkan setiap stasiun menjadi tempat komersial. Sehingga di dalam stasiun nantinya juga terdapat restoran, toko sovenir, dan ATM bank. Saat ini baru stasiun besar seperti Jakarta Kota, Gambir, Pasar Senen, dan Jatinegara yang sudah dikembangkan menjadi tempat komersial. Sedangkan stasiun Sudirman masih dalam proses pembangunan. Pada ruas jalur Manggarai-Jakarta Kota yakni dari [[Stasiun Cikini|Cikini]] sampai [[Stasiun Jayakarta|Jayakarta]], stasiun dibangun dalam tiga lantai, karena jalur KRL pada ruas jalur tersebut berada di jalur layang / elevated (di atas jalanan umum, ditopang oleh tiang penyangga). Lantai 1 dan 2 diperuntukan sebagai tempat komersial, dan lantai 3 sebagai tempat tunggu penumpang.
== Masalah Umum ==
[[Berkas:Commuter_train_KRL.JPG|thumb|left|200px|Tipikal keadaan KRL Ekonomi yang sedang penuh penumpang.]]
KRL Ekonomi adalah salah satu kereta paling sibuk di Indonesia, dengan jadwal komuter yang biasa dipenuhi oleh penumpang karena tarifnya lebih murah dibanding KRL kelas Ekspres / Eksekutif (lihat gambar sebelah kiri). Penumpang bergelantungan di pintu gerbong, di sambungan antar gerbong, dan di atas gerbong yang tentu membahayakan nyawa mereka, demi untuk terhindar dari petugas pengecek karcis. Tidak jarang penumpang KRL Ekonomi tewas karena melakukan hal-hal tersebut. Selain itu, di KRL Ekonomi juga banyak sekali pencopet dan pedagang asongan yang menggangu.
Sementara, masalah lainnya adalah kurangnya perawatan terhadap unit kereta. Fasilitas penunjang seperti palang pintu perlintasan pun kadang sudah rusak, sehingga tidak bisa menutup. Kurangnya disiplin para pengendara kendaraan bermotor mengakibatkan banyak mobil atau motor pribadi ditabrak oleh kereta. Kelalaian petugas atau masinis juga kadang membahayakan kereta dan juga pengendara kendaraan bermotor. Contohnya lupa menutup palang perlintasan kereta, ataupun pelanggaran sinyal, yang mengakibatkan banyak kecelakaan kereta; contohnya [[Tragedi Bintaro|peristiwa Bintaro 1987]].
Fasilitas stasiun seperti tempat duduk, penerangan, dan keamanan sangat tidak memadai. Pada jam-jam sibuk di pagi dan sore hari, banyak penumpang yang berdiri. Selain itu, stasiun juga sering dipenuhi oleh warga tuna wisma yang memanfaatkan stasiun sebagai tempat tinggal mereka. Banyaknya stasiun yang tidak berpagar serta tidak adanya petugas yang memeriksa penumpang di pintu masuk/keluar stasiun, mengakibatkan banyaknya penumpang KRL yang tidak membeli karcis. Banyak stasiun di jalur [[Jatinegara]]-[[Jakarta Kota]] tidak memiliki peron yang cukup tinggi sehingga menyulitkan penumpang untuk menaiki kereta. Seperti di stasiun [[Stasiun Rajawali|Rajawali]], [[Stasiun Gang Sentiong|Gang Sentiong]], dan [[Stasiun Pondokjati|Pondokjati]]. Bahkan, ketika musim hujan sudah tiba, kadang ada beberapa stasiun yang mengalami masalah ke[[banjir]]an<ref>[http://www.antara.co.id/view/?i=1231923640&c=WBM&s= Stasiun Semarang Tawang kebanjiran]</ref>.
== Referensi ==
{{reflist}}
== Pranala luar ==
{{commonscat|Rail_transport_in_Indonesia}}
*{{id}} [http://www.krl.co.id/ Situs resmi KA Commuter Jabotabek]
*{{ja}} [http://www2.ocn.ne.jp/~jbtbk/index.html JABOTABEK RAILNEWS - Informasi tentang KRL Jabotabek]
*{{id}} [http://www.krlmania.com/ KRL-Mania - Situs Komunitas Pengguna KRL Jabotabek]
[[Kategori:Transportasi rel di Indonesia]]
[[Kategori:Transportasi di Jakarta]]
[[en:KRL Jabotabek]]
[[fr:KRL Jabotabek]]
[[ja:KRLジャボタベック]]
[[vi:KRL Jabotabek]]
|