Mohamad Sohibul Iman: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 63:
Sohibul Iman lahir di [[Tasikmalaya]] pada tanggal 5 Oktober 1965. Kakak kandungnya bernama [[Oded Mohamad Danial]], [[Wali Kota Bandung]] periode 2018–2021, serta Dede Muhamad Muharam, Anggota [[Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Tasikmalaya|DPRD Kota Tasikmalaya]] 2009–2014 dan 2019–2024.<ref>https://kabartasikmalaya.pikiran-rakyat.com/kabar-tasikmalaya/pr-3258168194/saudara-kandung-dede-muharam-pernah-jadi-wali-kota-bandung-dan-presiden-pks-siapakah-mereka?page=all</ref> Ia mengenyam pendidikan di SD Negeri Jajaway Tasikmalaya (1979), SMP Negeri 1 Tasikmalaya (1982), dan [[SMA Negeri 2 Tasikmalaya]] (1985). Ia kuliah di [[Institut Pertanian Bogor]] selama tiga semester hingga ia menerima beasiswa dari [[Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional]] (BAKOSURTANAL) dan pindah ke [[Universitas Waseda]], [[Jepang]], di mana ia memperoleh gelar Sarjana Teknik pada 1992, kemudian Magister Teknik dari [[Universitas Takushoku]] pada 1994, dan gelar PhD dari Sekolah Pascasarjana Pengetahuan Sains di [[Japan Advanced Institute of Science and Technology]] (JAIST) pada 2004.<ref>https://www.viva.co.id/siapa/read/223-mohamad-sohibul-iman</ref><ref>{{cite news|url=http://www.metrotvnews.com/mobile-site/read/news/2013/02/12/130567/Profil-Wakil-Ketua-DPR-Sohibul-Iman|title=Profil Wakil Ketua DPR Sohibul Iman|publisher=Metro TV News|date=12 February 2013|language=id|url-status=dead|archiveurl=https://web.archive.org/web/20131111224711/http://m.metrotvnews.com/read/news/2013/02/12/130567/Profil-Wakil-Ketua-DPR-Sohibul-Iman|archivedate=11 November 2013}}</ref>
 
== Karier politik ==
Setelah pulang dari Jepang, Iman langsung mulai bekerja sebagai peneliti di BAKOSURTANAL sebagai [[Pegawai Negeri Sipil]] (PNS) sesuai kontrak perjanjian dari beasiswa. Selain itu, dia juga bekerja sebagai peneliti di [[Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi]] (BPPT) serta mengajar di beberapa perguruan tinggi.
Pada tahun 1998, Sohibul Iman bergabung dengan [[Partai Keadilan Sejahtera|Partai Keadilan]] dan menjadi Ketua Departemen IPTEK-LH DPP PKS.<ref>https://pks.id/content/profil-singkat-mohamad-sohibul-iman</ref> Pada tahun 2005, ia menjadi Ketua DPP PKS Bidang Ekonomi, Keuangan, Industri, dan Teknologi partai tersebut, posisi yang dipegangnya hingga tahun 2010.<ref>{{cite web|url=https://profil.merdeka.com/indonesia/m/mohamad-sohibul-iman/|title=Mohamad Sohibul Iman|publisher=Merdeka|language=id}}</ref> Terpilih menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat pada tahun 2009, menjadi anggota [[Badan Akuntabilitas Keuangan Negara Dewan Perwakilan Rakyat]] pada tahun 2010 dan 12 Februari 2013, menjadi Wakil Ketua Dewan setelah Anis Matta dipromosikan, menggantikan [[Luthfi Hasan Ishaaq]] yang terpidana korupsi.
 
Pada tahun 1998, Sohibul Iman bergabung dengan [[Partai Keadilan Sejahtera|Partai Keadilan]] dan menjadi Ketua Departemen IPTEK-LH DPP PKS.<ref>https://pks.id/content/profil-singkat-mohamad-sohibul-iman</ref> Pada saat itu, ada ketentuan yang melarang Pegawai Negeri Sipil (PNS) untuk terlibat dalam kepengurusan partai politik. Oleh karena itu, Iman memilih untuk melanjutkan karirnya sebagai peneliti di BPPT, sementara ia berhasil mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan studi S3 di Jepang.
 
Pada bulan Mei 2004, setelah menyelesaikan gelar Ph.D., Sohibul Iman kembali ke Indonesia dan kembali bekerja sebagai peneliti di BPPT. Selama kariernya, Iman dua kali mendapat tawaran untuk mengelola [[Universitas Paramadina]] yang dimiliki oleh [[Nurcholish Madjid]] (Cak Nur). Ia menolak tawaran pertama, namun akhirnya menerima tawaran kedua dengan antusiasme. Setelah Cak Nur meninggal dunia, Iman dipercaya untuk menjadi rektor Universitas Paramadina. Pada saat itu, Iman memutuskan untuk meninggalkan posisinya di BPPT dan sebagai PNS untuk sepenuhnya fokus pada dedikasinya di kampus. Keputusan Iman untuk tidak lagi menjadi PNS disambut baik oleh rekan-rekannya di PKS. Akhirnya, Iman diajak kembali untuk bergabung kembali dengan PKS.
 
Pada tahun 1998, Sohibul Iman bergabung dengan [[Partai Keadilan Sejahtera|Partai Keadilan]] dan menjadi Ketua Departemen IPTEK-LH DPP PKS.<ref>https://pks.id/content/profil-singkat-mohamad-sohibul-iman</ref> Pada tahun 2005, ia menjadi Ketua DPP PKS Bidang Ekonomi, Keuangan, Industri, dan Teknologi partai tersebut, posisi yang dipegangnya hingga tahun 2010.<ref>{{cite web|url=https://profil.merdeka.com/indonesia/m/mohamad-sohibul-iman/|title=Mohamad Sohibul Iman|publisher=Merdeka|language=id}}</ref> Terpilih menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat pada tahun 2009, menjadi anggota [[Badan Akuntabilitas Keuangan Negara Dewan Perwakilan Rakyat]] pada tahun 2010 dan 12 Februari 2013, menjadi Wakil Ketua Dewan setelah Anis Matta dipromosikan, menggantikan [[Luthfi Hasan Ishaaq]] yang terpidana korupsi.
 
Di [[Majelis Permusyawaratan Rakyat]], ia merupakan salah satu dari 35 anggota tim Empat Pilar Sosialisasi Nasional.