Ajamila: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
M. Adiputra (bicara | kontrib)
M. Adiputra (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 4:
 
== Legenda ==
Kisah Ajamila tercatat dalam ''[[Bhagawatapurana]]'' bab 6, bagian pertama sampaidan ketigakedua, dinarasikan oleh [[Sukadewa]] atas permohonan Raja [[Parikesit]]. Dikisahkan bahwa Ajamila merupakan putra seorang [[brahmana]] yang terpelajar, tinggal di kota Kanyakubja (pada masa kini disebut Kannauj<ref>{{cite book|title=History of Kanauj: To the Moslem Conquest|author=Rama Shankar Tripathi|publisher=Motilal Banarsidass Publ|year=1989|url=https://books.google.com/books?id=2Tnh2QjGhMQC&pg=PA2|page=2|isbn=978-81-208-0404-3|access-date=15 November 2015|archive-date=8 March 2024|archive-url=https://web.archive.org/web/20240308060513/https://books.google.com/books?id=2Tnh2QjGhMQC&pg=PA2#v=onepage&q&f=false|url-status=live}}</ref>). Ia menikah dengan seorang gadis dari keluarga brahmana<ref name=":0"/> dan hidup secara baik-baik sesuai dengan ajaran ''[[Weda]]''.
 
Pada suatu hari, ketika Ajamila pergi ke hutan untuk memetik bunga dan buah-buahan, ia menyaksikan seorang pria [[sudra]] sedang bercinta dengan seorang [[pelacur|wanita tunasusila]]. Peristiwa tersebut membekas dalam pikiran Ajamila, senantiasa membayang-bayanginya, hingga akhirnya ia mencari kembali wanita tersebut dan menjadikannya istri baru. Dari istri barunya, Ajamila memiliki 10 anak; yang bungsu bernama Narayana. Sejak Ajamila menikahi wanita tunasusila, ia tidak lagi hidup baik-baik sesuai ajaran agama. Ia terlibat dalam perjudian, penipuan, pencurian, mabuk-mabukan, dan semacamnya.
 
Kehidupan yang buruk dijalani Ajamila hingga menjelang tutup usia pada umur 88 tahun. Pada detik-detik menuju kematian, ia menyaksikan utusan [[Yama|Dewa Kematian]] yang disebut Yamaduta sudahdatang bersiap-siapmenghampirinya untuk mengajaknya ke [[Neraka]]. Takut akan wajah para Yamaduta yang menyeramkan, Ajamila pun memanggil "Narayana", putra bungsu yang paling ia sayangi. Kebetulan nama anaknya sama dengan nama lain Wisnu: "[[Narayana]]". Mendengar nama tuannya dipanggil, pelayan Wisnu yang disebut Wisnuduta pun segera menuju tempat Ajamila, lalu menghadang Yamaduta yang sedang menjemput roh Ajamila. Perdebatan pun terjadi antara Yamaduta dengan Wisnuduta, kemudian mereka membawa masalah tersebut ke pengadilan Dewa [[Yama]].<ref>{{Cite web |last=www.wisdomlib.org |date=2022-08-19 |title=The Story of Ajāmila [Chapter 1] |url=https://www.wisdomlib.org/hinduism/book/the-bhagavata-purana/d/doc1127145.html |access-date=2022-09-06 |website=www.wisdomlib.org |language=en}}</ref>
 
Pada kitab ''Bhagawatapurana'' bab 6 bagian kedua dan ketiga terdapat dialog antara para Yamaduta, Wisnuduta,dengan dan Dewa YamaWisnuduta. Dikisahkan bahwa para Wisnuduta melindungi roh Ajamila sebab ia mengucapkan nama suci "Narayana" saat menjelang kematian. Wisnuduta menyatakan bahwa siapa pun yang mengucapkan nama "Narayana", entah mengacu kepada Wisnu maupun orang lain, maka ia akan mendapat perlindungan dari para Wisnuduta. Maka dari itu, segala dosa-dosa Ajamila diampuni, dan ia diajakdiberi kesempatan untuk hidup sebentar lagi demi melakukan pertobatan. Ajamila pun memanfaatkan kesempatan tersebut untuk pergi ke kota [[Haridwar]] di tepi [[sungai Gangga]], dan melakukan [[Bhakti Yoga]] di suatu kuil Wisnu.<ref name="iskcon"/> Saat kematiannya, ia dijemput sekali lagi oleh para Wisnuduta, untuk menuju kediaman Wisnu di [[Waikuntha]].<ref>{{Cite web |last=www.wisdomlib.org |date=2022-08-19 |title=Exposition of the Bhāgavata Dharma [Chapter 2] |url=https://www.wisdomlib.org/hinduism/book/the-bhagavata-purana/d/doc1127146.html |access-date=2022-09-06 |website=www.wisdomlib.org |language=en}}</ref>
 
== Ajaran ==
Pada kitab ''[[Bhagawatapurana]]'' bab 6, bagian 3, terkandung suatu narasi tentang manfaat mengucapkan nama suci Tuhan. Dalam narasi tersebut, Dewa [[Yama]] memberikan penjelasan kepada para bawahannya (Yamaduta) yang kecewa sebab mereka tidak berhasil membawa roh Ajamila untuk dihakimi di Yamaloka, sedangkan Ajamila banyak berbuat dosa semasa hidup di dunia. Yama pun memberikan uraian panjang kepada para Yamaduta tentang keistimewaan [[Narayana]]. Pada sloka 23, Yama bersabda:<ref>{{Cite web|url=https://vedabase.net/sb/6/en|title=Srimad Bhagavatam Canto 6|website=vedabase.net|access-date=2024-06-20|archive-date=25 Januari 2021|archive-url=https://web.archive.org/web/20210125102253/https://vedabase.io/en/library/sb/6/3/23/}}</ref>
:नामोच्चारणमाहात्म्यं हरे: पश्यत पुत्रका: ।
:अजामिलोऽपि येनैव मृत्युपाशादमुच्यत ॥ २३ ॥
::{{sloka|
|kitab=Bhagawatapurana
|bab=6, bagian III
|sloka=23
|tampilkan nama kitab=ya
}}
;Arti
:[wahai] Para pelayanku, yang sudah seperti putraku sendiri, lihatlah kemuliaan mengucapkan nama suci Tuhan. Ajamila yang banyak berbuat dosa sekadar memanggil putranya, tanpa menyadari bahwa ia juga menyebut nama Tuhan. Maka dari itu, dengan menyebutkan nama Tuhan, ia mengingat [[Narayana|Nārāyaṇa]], sehingga langsung bebas dari jerat kematian.
 
Dalam pergurunan [[Gaudiya Waisnawa]], meliputi [[ISKCON|Gerakan Hare Krishna]] ([[ISKCON]]), [[Swami Prabhupada]] menekankan keutamaan praktik pengucapan nama Tuhan dengan mengutip kisah Ajamila. Menurut perguruan tersebut, pengucapan nama Tuhan{{mdash}}entah disadari atau tidak oleh pelakunya{{mdash}}diumpamakan seperti meminum [[obat]], yang tetap memberikan khasiat bagi orang yang meminumnya, entah dia percaya atau tidak akan kemujaraban obat tersebut.<ref name="iskcon">{{citation|url=https://iskconza.com/chanting/srila-prabhupada-on-chanting/the-deliverance-of-ajamila/| title=The Deliverance of Ajamila| author=A.C. Bhaktivedanta Swami Prabhupada|year=2024 |publisher=ISKCON SOUTH AFRICA}}</ref>
 
== Referensi ==
{{reflist|2}}
 
== Pranala luar ==
{{hindu-mitos-stub}}
* [https://theharekrishnamovement.org/2012/01/13/ajamila-was-saved-by-chanting-the-holy-name-of-the-lord/ Ajamila was Saved by Chanting the Holy Name of the Lord]
* [https://btg.krishna.com/the-science-of-chanting-going-beyond-mere-syllables/ The Science of Chanting: Going Beyond Mere Syllables]
 
[[Kategori:Tokoh dalam mitologi Hindu]]