Romário: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Fix.bkl (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Fix.bkl (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 54:
{{Medal|Competition|[[Piala Dunia Sepak bola Pantai FIFA]]}}
{{Medal|B|[[Piala Dunia Sepak bola Pantai FIFA 2005|Brasil 2005]]|}}}}
'''Romário de Souza Faria''' atau biasanya dipanggil '''Romário''' ({{lahirmati|[[Rio de Janeiro]], [[Brasil]]|29|1|1966}}) adalah seorang politikus dan mantan pemain [[sepak bola]] profesional asal [[Brasil]]. Seorang [[striker]] produktif yang terkenal karena penyelesaian klinisnya, ia mencetak lebih dari 700 gol dan merupakan salah satu dari sedikit pemain yang mencetak setidaknya 100 gol untuk tiga klub. Dia dianggap sebagai salah satu pemain terhebat sepanjang masa. Romário membintangi [[Tim nasional sepak bola Brasil|Brasil]] dalam kemenangan [[Piala Dunia FIFA 1994]] mereka, menerima [[Golden Ball]] sebagai pemain terbaik turnamen. Dia dinobatkan sebagai [[FIFA World Player of the Year]] pada tahun yang sama, dan masuk dalam daftar [[FIFA 100]] dunia. pemain terhebat yang masih hidup di dunia pada tahun 2004.
 
Di level klub, setelah mengembangkan awal karirnya di Brasil, Romário pindah ke [[PSV Eindhoven]] di Belanda pada tahun 1988. Selama lima musim di PSV klub menjadi juara [[Eredivisie]] tiga kali, dan dia mencetak total gol. dari 165 gol dalam 167 pertandingan. Pada tahun 1993, ia pindah ke [[FC Barcelona|Barcelona]] dan menjadi bagian dari "Tim Impian" [[Johan Cruyff]], membentuk kemitraan serangan yang luar biasa dengan [[Hristo Stoichkov]]. Dia memenangkan [[La Liga]] di musim pertamanya dan finis sebagai pencetak gol terbanyak dengan 30 gol dalam 33 pertandingan. Selama paruh kedua karirnya Romário bermain untuk klub di kota [[Rio de Janeiro]] di Brasil. Dia memenangkan gelar [[Campeonato Brasileiro Série A|Liga Brasil]] dengan [[CR Vasco da Gama|Vasco da Gama]] pada tahun 2000 dan menjadi pencetak gol terbanyak tiga kali di liga. Di penghujung karirnya ia juga sempat bermain sebentar di Qatar, Amerika Serikat, dan Australia.