Kondisi geografis Pulau Makian yang bergunung-gunung ditandai pula oleh adanya sebuah gunung apiberapi, yaitu gunung[[Gunung Kie Besi]] yang telah beberapa kali meletuserupsi dan menelan korban ribuan jiwa, danserta harta benda penduduknya. Karena hal itu, pihak [[pemerintah Indonesia]] secara bertahap sejak tahun 1975 telah memindahkan sebagian penduduknya ke Malifut di pulau[[Pulau Halmahera]] sebagai [[Transmigrasi|transmigran lokal]]. Hal ini juga yang selanjutnya akan berdampak pada [[Konflik sektarian Maluku|konflik sektarian]] yang terjadi di [[Kepulauan Maluku]].
Jumlah orang Makian menurut data sensus penduduk tahun 1930 adalah 15.236 jiwa. YangRinciannya yang menetap di pulauPulau Makian sebanyak 11.579 jiwa dan selebihnya berada di luar pulau itu. Dalam perjalanan waktu, jumlah itu terus berkembang, namun telah tersebar juga di luar pulauPulau Makian. seperti pulau[[Pulau Moti|Moti]], pulau[[Pulau Kayoa|Kayoa]], [[Pulau Ternate|Ternate]], [[Pulau Tidore|Tidore]], [[Pulau Bacan|Bacan]], dan daratan pulauutama [[Halmahera]]. Mereka dikenal sebagai kelompok etnis yang senanggemar merantau,. Hal ini antara lain sepertididorong dioleh faktor yang telah singgungdijelaskan di atas, terutama karena faktorwilayahnya keamananyang rentan terhadap bencana alam gunung merapi tadi, dan juga karena faktor ekonomi.<ref name=":0">{{Cite book|last=Melalatoa|first=Junus|date=1995|url=http://repositori.kemdikbud.go.id/7479/|title=Ensiklopedi Suku Bangsa Di Indonesia|pages=506|url-status=live}}</ref>