Pelayaran Cheng Ho ke Samudra Barat: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Patria lupa (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Patria lupa (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 214:
Di istana Ming, pejabat sipil adalah faksi yang menentang pelayaran.<ref name=finl92-229/><ref name=dr7-168/><ref name=du38-398-9/> Mereka mengutuk ekspedisi sebagai pemborosan dan berlebih-lebihan,<ref name=du38-398-9/><ref name=ch4-34-35/> tetapi Kaisar Yongle tidak peduli dengan biaya perjalanan dan bertekad untuk melakukannya.<ref>{{Harvp|Dreyer|2007|loc=62 & 122}}.</ref> Sebaliknya, kasim berdiri di kepala armada khazanah dan ekspedisi.<ref name=fin8-338/><ref name=fair49-140/><ref name=dr7-168>{{Harvp|Dreyer|2007|loc=168}}.</ref><ref name=du38-398-9/> Secara tradisional, pejabat sipil adalah lawan politik faksi kasim<ref name=fin8-338/><ref name=dr7-168/><ref name=du38-398-9/> dan militer yang mengawaki armada.<ref name=dr7-168/> Kerugian politik dan institusional dalam sistem negara ini berkontribusi pada oposisi yang melekat pada para birokrat ini terhadap pelayaran.<ref name=dr7-168/><ref name=du38-398-9>{{Harvp|Duyvendak|1939|loc=398–399}}.</ref><ref name=finl92-231>{{Harvp|Finlay|1992|loc=231}}.</ref> Selain itu, pejabat sipil mengkritik pengeluaran negara yang disebabkan oleh pembangunan armada, tetapi kaisar bertekad untuk mewujudkan pembentukannya.<ref name=drey07-4950/> Proyek-proyek konstruksi pada kenyataannya biasanya menjadi domain para kasim.<ref name=drey07-50/> Kasim ditugaskan untuk mengawasi pembangunan armada, sementara militer ditugaskan untuk melaksanakannya.<ref name=drey07-4950/> Atas dasar budaya, para pejabat sipil memusuhi pelayaran, karena perdagangan dan perolehan barang asing asing bertentangan dengan [[Konfusianisme|Ideologi Konfusianisme]] mereka.<ref name=du38-398-9/><ref name=ch4-34-35>{{Harvp|Church|2004|loc=34–35}}.</ref><ref>{{Harvp|Dreyer|2007|loc=35 & 168}}.</ref><ref name="Finlay 2008 loc=341">{{Harvp|Finlay|2008|loc=341}}.</ref> Pelaksanaan ekspedisi-ekspedisi ini hanya dapat dilakukan selama para kasim mempertahankan dukungan kekaisaran.<ref name=fair49-140/><ref name=d7-35>{{Harvp|Dreyer|2007|loc=35}}.</ref>
 
[[Kaisar Hongwu]] memprakarsai [[haijin]], larangan perdagangan maritim swasta, pada tahun 1371.<ref>{{Harvp|Schottenhammer|2021|loc=131}}.</ref> Ia mewaspadai konsekuensi politik dan sosial yang dapat ditimbulkan oleh perdagangan maritim,<ref>{{Harvp|Dreyer|2007|loc=40}}.</ref><ref>{{Harvp|Finlay|2008|loc=340–341}}.</ref> jadi dia berusaha menahannya dengan melarang perdagangan maritim swasta.<ref name=drey7-62>{{Harvp|Dreyer|2007|loc=62}}.</ref><ref name=fi8-335/> Kebijakan ini berlanjut hingga pemerintahan Yongle.<ref name=drey7-62/><ref name=fi8-335>{{Harvp|Finlay|2008|loc=335}}.</ref><ref name=ch19-2930>{{Harvp|Chen|2019|loc=29–30}}.</ref> Selain itu, Kaisar Yongle bertujuan untuk mengkonsolidasikan kontrol kekaisaran atas perdagangan maritim, menghentikan kriminalitas dan kekacauan pesisir, menyediakan lapangan kerja bagi pelaut dan pengusaha, mengekspor produk Tiongkok ke pasar luar negeri, mengimpor barang yang diinginkan untuk konsumen Tiongkok, memperluas sistem upeti, dan menampilkan keagungan kekaisaran ke laut.<ref>{{Harvp|Finlay|2008|loc=336 & 339}}.</ref> Dia secara terbatas mereformasi sistem anak sungai dan mendorong pembukaan perdagangan luar negeri yang dikelola negara, yang mengakibatkan pemulihan pengawasan maritim di [[Guangzhou]], [[Quanzhou]], dan [[Ningbo]], perluasan anak sungai hubungan melalui langkah-langkah seperti pembebasan pajak untuk kegiatan perdagangan swasta oleh utusan asing, dan pelayaran harta karun yang dipimpin oleh Cheng Ho.<ref>{{Harvp|Chen|2019|loc=24 & 29–30}}.</ref> Pelayaran berfungsi sebagai komisi perdagangan dalam upaya pemerintah untuk mengatur perdagangan maritim dengan membangun monopoli kekaisaran di atasnya dan memasukkannya ke dalam sistem upeti.<ref name=fin8-336>{{Harvp|Finlay|2008|loc=336}}.</ref>] Dreyer (2007) menyatakan bahwa tampaknya ada gagasan tentang kebijakan luar negeri yang terdiri dari perdagangan luar negeri yang diperluas yang didukung oleh kehadiran angkatan laut militer yang besar dan penanaman kepentingan bersama dengan sekutu lokal.<ref name=drey07-61/>
 
Minat kaisar dalam pelayaran adalah yang tertinggi selama periode yang mencakup tiga pelayaran pertama, tetapi ia menjadi lebih sibuk dengan [[Kampanye Kaisar Muda melawan Mongol|kampanye militer ofensif melawan Mongol]] setelah mendirikan ibu kota di [[Beijing]].<ref name=drey07-49>{{Harvp|Dreyer|2007|loc=49}}.</ref> Pada pelayaran keempat, ia menunjukkan minat pada perluasan perdagangan dan aktivitas diplomatik ke Asia Barat.<ref name=r87a-78-9/> Oleh karena itu, Tiongkok mencari dan mempekerjakan penerjemah bahasa Persia dan Arab, seperti [[Ma Huan]] dan Guo Chongli, untuk menemani armada.<ref name=r87a-78-9>{{Harvp|Ray|1987a|loc=78–79}}.</ref> Setelah ibu kota dipindahkan dari [[Nanjing]] ke Beijing, bagian selatan dan laut kurang mendapat perhatian dari kaisar dan pejabat.<ref name=drey07-76>{{Harvp|Dreyer|2007|loc=76}}.</ref> [[Kaisar Hongxi]] ingin mengembalikan relokasi ibu kota pendahulunya, tetapi dia meninggal pada 29 Mei 1425 sebelum dia dapat melakukannya.<ref name=dr7-13940/><ref>{{Harvp|Chan|1998|loc=282–283}}.</ref> Ia digantikan oleh [[Kaisar Xuande]] yang tetap tinggal di Beijing.<ref>{{Harvp|Dreyer|2007|loc=135 & 140–141}}.</ref> Dreyer (2007) menyatakan bahwa prospek pelayaran akan lebih baik jika ibu kota dipindahkan kembali ke Nanjing, karena istana akan berada di dekat lokasi pelayaran dimulai dan galangan kapal Longjiang tempat sebagian besar kapal dibangun.<ref name=dr7-169/>