Rosan Roeslani: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 45:
}}
== Perjalanan Bisnis dan Organisasi ==
=== Perjalanan Bisnis ===
Baris 55:
Usai krisis, dimana kondisi ekonomi Asia Tenggara berangsur-angsur pulih sejak tahun 2001, investor mulai berdatangan dan Republik Indonesia Funding menyandang nama baru Recapital Advisors sejak 2002, karena fokusnya berubah menjadi fokus pada pengelolaan dan transformasi perusahaan-perusahaan yang terancam bangkrut, agar menjadi sehat kembali lewat pendampingan, restrukturisasi, akuisisi, hingga memenuhi standar investasi dan GCG untuk dijjual kembali kepada investor papan atas.<ref name="recapital">[https://www.google.co.id/maps/place/Recapital/@-6.2403371,106.7911813,14z/data=!4m15!1m12!4m11!1m3!2m2!1d106.7876623!2d-6.2476748!1m6!1m2!1s0x2e69f168f4371b97:0x6d26e3fc7bfb08ad!2sLantai+10,+Recapital+Building,+Jalan+Adityawarman+No.55,+Daerah+Khusus+Ibukota+Jakarta+12160!2m2!1d106.8044883!2d-6.2408542!3m1!1s0x2e69f168f4371b97:0x6d26e3fc7bfb08ad?hl=id Lokasi Kantor Recapital]</ref>
"Suatu saat kami ngobrol, kita bisa mendatangkan investor untuk membantu perusahaan-perusahaan yang tidak sehat. Mengapa kita tidak mendatangkan investor untuk perusahaan kita juga?" ungkap Rosan Perkasa Roeslani.
Ide inilah yang mencetuskan gagasan untuk memperluas lini bisnis. Dengan finansial dan perbankan sebagai leading sector, bisnis Recapital semakin menggurita dengan memasuki sektor-sektor lain di bidang industri di mana sektor pertambangan, infrastruktur, properti, hingga media dan komunikasi termasuk yang dirambah. Tahun 2003 menjadi gebrakan perdana Recapital Advisors melalui akuisisi PT Kaltim Prima Coal (KPC) yang didirikan oleh Rio Tinto Australia pada tahun 1970, dan dikelola bersama oleh Rio Tinto dan British Petroleum sejak 1982, hingga kewajiban divestasi 20 tahunan dari kepemilikan pengendali oleh asing ke pengusaha nasional di 2002 - 2003. Nantinya, Recapital Advisors melepas seluruh kepemilikan sahamnya di KPC kepada Bumi Resources, menjadikan Bumi Resources sebagai pengelola PT Kaltim Prima Coal dan PT Arutmin Indonesia (sebelumnya dikelola oleh BHP Biliton dan divestasi pada 2002 - 2003), dan menghasilkan perusahaan Batubara Kelas Premium (6.300 Kkal ke atas) terbesar di dunia. [https://www.cnbcindonesia.com/market/20200918071738-17-187660/tuah-rosan-generasi-ketiga-bakrie-bangkitkah-bumi]
Baris 79 ⟶ 81:
Kemampuan Rosan Perkasa Roeslani mengelola bisnis lintas sektoral tersebut, ia pun sempat menduduki peringkat 87 Orang Terkaya Indonesia versi Forbes tahun 2021 dengan nilai kekayaan USD 450 juta. [https://voi.id/ekonomi/37793/100-Orang-Terkaya-di-Indonesia-Terbaru-Versi-Forbes]
Demikianlah
== Organisasi ==
|