Rosan Roeslani: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 50:
Rosan Perkasa Roeslani merupakan lulusan Antwerpen European University di Belgia pada 1993. Lulus dari Belgia, ia memutuskan untuk merantau ke Amerika Serikat dan meraih gelar master di bidang adminsitrasi bisnis dari Oklahoma State University, Amerika Serikat pada 1996.[https://dataindonesia.id/profil-tokoh/detail/profil-rosan-roeslani]
 
Selesai menempuh pendidikan master, Rosan Perkasa Roeslani pulang ke Indonesia untuk mendirikan perusahaan konsultasi keuangan bernama PT Republik Indonesia Funding dengan merek dagang Finance Indonesia bersama sahabatnya [[Sandiaga Uno]] dan [[Sandiaga Uno|Elvyn Ramli]], pada1997pada - 19981997 untuk mengambil peluang dalam krisis moneter Asia Tenggara 1997 - 1998. Rosan mulai merintis usaha sebagai penasihat keuangan (''financial advisors''). Perusahaan yang dirintis sejak 1996 itu akhirnya resmi berdiri pada 1997 dengan nama PT Republik Indonesia Funding, yang lebih dikenal sebagai Finance Indonesia.
Segmen wirausaha yang sempat dicibir sejumlah orang itu akhirnya membuahkan hasil manis. [[Krisis finansial Asia 1997|Krisis ekonomi yang menerpa Indonesia sejak akhir '97]] menuntut perusahaan-perusahaan nasional untuk mencari orang-orang yang mampu menyehatkan kembali perusahaan dan bisnis yang dikelola. Krisis pun berubah menjadi berkah bagi Rosan cs. Berawal dari kantor kecil seluas 70-an meter persegi di Gedung Tifa, Setiabudi, Jakarta. Gedung ini dimiliki oleh pengusaha Hashim Djojohadikusumo, setelah Mayora Group, Catur Sentosa Adiprana, dan Dwi Satrya Utama melepas seluruh sahamnya di Tifa Mayora Sentosa (TMS Bank) kepada Hashim Djojohadikusumo. Finance Indonesia mulai mencuri perhatian para pemilik modal besar. Meski demikian, berkah tidak datang begitu saja tanpa kerja keras. Perlu waktu lima tahun, kata Rosan, untuk benar-benar menyiapkan fundasi yang tepat bagi perusahaannya.