Indostar II: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k +kat
Borgxbot (bicara | kontrib)
k Robot: Cosmetic changes
Baris 1:
'''Indostar II''' '''atau''' '''Cakrawarta II''' adalah [[satelit]] yang diluncurkan oleh PT Media Citra Indostar (MCI) yang mengelola dan mengoperasionalisasi satelit [[Indovision]]. Satelit ini diluncurkan dengan menggunakan roket peluncur Proton Breeze milik Rusia dan lepas landas melalui Baikonur Cosmodome di Kazahkstan. Peluncuran satelit Indostar II ini telah berlangsung pada tanggal 16 Mei 2009.
== Latar Belakang ==
Kehadiran Satelit Indostar II ini adalah untuk menggantikan Satelit Indostar I (Cakrawarta I) yang telah sebelas tahun melayani Indovision dan habis masa orbitnya pada tahun 2008. Satelit Indostar II dibuat oleh PT Media Citra Nusantara (MCI) yang bekerja sama dengan pihak asing bernama Protostar. Satelit ini kemudian dirancang di Pabrik Boeing Satellite System yang terletak di wilayah California, Amerika Serikat. Investasi ini menelan biaya sebesar US$ 300 juta. Sebanyak 60 persen biaya investasi berasal dari uang perusahaan, sementara 40 persennya berasal dari pihak asing.
== Peluncuran ==
Satelit Indostar II sukses diluncurkan pada tanggal 16 Mei 2009, pukul 06.58 waktu Baikonur, Kazahkstan atau pukul 07.58 Waktu Indonesia Barat (WIB). Peluncuran satelit ini menggunakan [[roket]] Proton Breeze M yang dibuat oleh Khrunichev State Research di Moskow, Rusia. Roket ini meluncur dari landasan Baikonur Cosmodome, Kazahkstan. Pada awal peluncurannya, satelit Indostar II akan dikendalikan oleh Boeing. Namun, setelah 12 hari usai peluncuran, satelit tersebut bisa dikendalikan langsung dari [[Indonesia]] oleh Indovision. Setelah mengudara, satelit Indostar II akan mengorbit di ketinggian 35.786 km dan berlokasi di 107,7 derajat Bujur Timur (BT).
Salah satu faktor pendukung yang membantu keberhasilan peluncuran satelit ini adalah kondisi cuaca di tempat peluncuran yang baik, dengan temperatur udara berkisar antara 14 sampai 16 derajat celsius dan kecepatan angin sebesar 4 hingga 6 M/detik.
== Keunggulan ==
Satelit Indostar II atau Protostar II berada di orbit S-band yang lebih tahan cuaca dan memiliki [[frekuensi]] sebesar 2,5 GHz. Ia juga memiliki 32 transponder, termasuk 10 transponder aktif dan 3 transponder yang berfungsi sebagai penguat gelombang frekuensi S-band. Satelit ini akan mampu menyediakan sekitar 120 saluran berteknologi MPEG-2, 140 saluran berteknologi MPEG-4, dan menghadirkan teknologi ''high definition'' yang dimulai pada Oktober 2009. Selain itu, ia juga menyediakan transponder Ku-band sebesar 12 buah yang akan diarahkan ke India serta 10 buah yang akan diarahkan ke Indonesia, Filipina, dan Taiwan. Satelit buatan Boeing model BS 601 HP ini juga menyediakan layanan komunikasi dua arah dengan kecepatan tinggi untuk jasa [[internet]], data, suara, video, dan multimedia.
== Pengembangan ==
Dengan hadirnya evolusi anyar ini, Indovision diharapkan dapat mendorong dan memfasilitasi agar industri ''broadcast'' bisa tumbuh lebih baik. Mereka juga berharap dapat meningkatkan kerja sama dengan tiga Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Indonesia, seperti ITS, ITB, dan UI. Indovision juga mengajak ketiga PTN itu untuk mengembangkan industri lokal yang memasok cakram parabola. Selama ini, pihak Indovision masih harus mengimpor cakram parabola dari Taiwan yang bisa menghabiskan biaya hingga US$ 15 juta. Untuk itu, kerja sama dengan ketiga PTN sangat dibutuhkan karena dapat menghemat biaya operasional Indovision.
Target pengembangan berikutnya adalah menggaet TV-TV lokal untuk masuk di saluran Indovision.
== Referensi ==
#http://www.wartaekonomi.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=453:mam&catid=43:wuumum&Itemid=62
#http://techno.okezone.com/read/2009/05/19/54/221393/54/indostar-ii-mengorbit-indovision-pastikan-penambahan-120-channel