Sabelianisme: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 48:
<blockquote>Beberapa orang lain diam-diam menyiarkan ajaran lain, yakni orang-orang yang sudah menjadi murid si Noetus, orang kelahiran Smirna, yang tidak terlampau jauh masa hidupnya. ... Orang ini menyiarkan suatu bidat dari pokok-pokok pikiran Heraklitus. Lantas seseorang bernama Epigonus menghamba dan berguru kepadanya, dan ketika singgah di Roma, orang ini menyebarluaskan fatwanya yang fasik. Namun Kleomenes, yang sudah berguru kepadanya, orang tidak tahu apa-apa soal adab hidup dan adat-istiadat Gereja, dialah yang tekun menyiarkan ajaran (Noetus) itu.<ref name="Bantahan Terhadap Segala Bidat, Parwa 9">{{cite web|last1=Hipolitus|first1=dari Roma|title=Bantahan Terhadap Segala Bidat, Parwa 9|url=http://www.earlychristianwritings.com/text/hippolytus9.html|website=EarlyChristianWritings|access-date=29 Mei 2017}}</ref></blockquote>
 
<blockquote>Demikian pula Noetus, orang Smirna menurut tempat lahirnya ... menyiarkan (di tengah-tengah kita) bidat yang bersumber dari si Epigonus ini. Bidat ini sampai ke Roma, lalu dianut Kleomenes sehingga terus bercokol sampai sekarang di kalangan para penerusnya.<ref name="Bantahan Terhadap Segala Bidat, Parwa 10">{{cite web|last1=Hippolytus|first1=of Rome|title=Bantahan Terhadap Segala Bidat, Parwa 10|url=http://www.earlychristianwritings.com/text/hippolytus10.html|website=EarlyChristianWritings|access-date=29 Mei 2017}}</ref></blockquote> <!-- di bawah ini masih perlu diperbaiki terjemahannya -->
 
Tertulianus juga menganggapmemandang Modalismemodalisme sebagai gagasan baru dari luar yang menyusup masuk ke dalam Gereja, dan gagasanbertentangan barudengan tersebutajaran mendustakanyang doktrinditerima pusakamelalui turun-temurunsuksesi. Sesudah menjabarkanmemaparkan pemahamannya tentang seluk-belukiman akidahseperti apa yang diwarisisudah diterima Gereja, Tertulianusia mengemukakanselanjutnya menjelaskan betapa "orang-orang lugu", yang selalusenantiasa menjadi golongan mayoritas daridi segenapantara umat beriman itu, kerapsering terusikkali batinnyadibuat terperangah oleh gagasan bahwa Allah Yang Mahaesa itu ada wujud di dalam tiga pribadi dan menentang pemahamannya tentangakan "[[kaidah iman]]." PadaPara pendukungnyapendukung menandaskanTertulianus menegaskan bahwa Tertulianusyang menyifatkandisifatkan "orang-orang lugu"Tertulianus sebagai golongan mayoritas, alih-alihdi menyebutantara pihak-pihakumat yangberiman berseberanganadalah dengannya"orang sebagailugu", golonganbukan mayoritaspara penentangnya. PenandasanPenegasan ini disimpulkandikukuhkan darioleh penjelasanargumen Tertulianus bahwa orang-orangmereka lugu tersebut mengajukanmengemukakan gagasan-gagasan pribadimereka sendiri, yang belumtidak pernah diajarkan kepada mereka oleh para sesepuhtetua mereka:
 
{{<blockquote|>Akan tetapi kami, sebagaimana yang sudah senantiasa kami amalkan,perbuat apatah(wabilkhusus lagilantaran kami sudah dididik baik-baik dididikoleh Sang Paraklitus, sangyang penuntunmenuntun manusia kepada kebenaransegala yang seutuhnyakebenaran), mengimanipercaya bahwa hanya ada satu Allah saja, tetapi dengandi dalam kerangka '''penatalaksanaan istimewa''', atau yang disebut orangοἰκονομία ''οἰκονομία''ini, yaitu bahwasanya Allah yang hanya satu ini juga memiliki satupula seorang Putra, yakni SabdaFirman-Nya, yang keluar dari Diri-Nya sendiri, yang oleh-Nya segala sesuatu telah dijadikan, dan yang tanpa-Nya tidak ada apa-apasesuatu pun yang dijadikan. KamiDia percayaini bahwakami Diapercaya sudah diutus Bapa ke dalam diri Sang Perawan, supayadan dilahirkansudah Sanglahir Perawan,dari menjadipadanya—menjadi Manusia sekaligus Allah, PutraAnak Manusia sekaligus PutraAnak Allah, supayadan disebutsudah disapa dengan nama Yesus Kristus.; Kamikami percaya bahwa Dia sudah menderita sengsara, wafat, dan dimakamkan, sesuai dengan Kitab Suci, dan kemudian Dia dibangkitkan oleh Bapa dan diangkat kembali ke surga, supayauntuk bertakhtaduduk di sisi kanan Bapa, dan bahwasanyabahwa Dia akan datang untukmenghakimi mengadili orang-orang yang hidup maupun yangdan mati.; Diayang juga yang mengutus dari surga, yakni dari Bapa, sesuai denganseturut janji-Nya sendiri, Roh Kudus, yakni Sang ParakletusParaklitus, pengudus iman orang-orang yang percaya akan Bapa, dan akan Putra, dan akan Roh Kudus. Bahwasanya '''kaidah iman ini''' ini sudah diturunkan kepada kami terima '''sedari permulaan injil''', malahbahkan sebelum ada satu pun ahli bidat terdahululawas, jauhapatah mendahuluilagi Prakseas, anakpembual kemarin sore itu, yang akan jelas tampak nyata baik dari keterkemudiananketerlambatan waktutarikh yang menjadi ciri khas segala macamsemua bidat, jugamaupun dari kemutakhiranperangai anyar mutlak anak bawangPrakseas kita yang mendadakbaru lainsaja sendirirampung itu,direka sicipta Prakseasitu. JadiBertolak dari pendirian seperti inilah mulai sekarang kita harus berpradugamengiktikadkan samasuatu ratapraduga terhadapyang segalasama macamkuatnya bidatguna denganmenghadapi pendirianbidat ini,mana yaitupun bahwasanyajuga—yakni apa-apa yang muncul pertama adalahitulah yang benar, sedangkan yang patut dicurigai adalah apa-apa yang barulancung munculmunculnya belakangan.<ref name="Against Praxeas, Chapter 2">{{cite web|last1=Tertullian|first1=of Carthage|title=AgainstMelawan PraxeasPrakseas, ChapterBab 2|url=http://www.ccel.org/ccel/schaff/anf03.v.ix.ii.html|website=ChristianClassicsEtherealLibrary|access-date=29 MayMei 2017}}</ref>}}</blockquote>
 
{{<!-- <blockquote|Memang>The orang-orangsimple, luguindeed, yang(I tidakwill akannot sayacall sebutthem diunwise siniand sebagai orang-orang yang tidak bijak dan tidak terpelajarunlearned,) yangwho senantiasaalways merupakanconstitute golonganthe mayoritasmajority umatof berimanbelievers, dibuatare terperangahstartled olehat the '''penatalaksanaandispensation''' (akanof Tigathe diThree dalamin SatuOne), lantaranon the ground that their very '''kaidahrule imanof faith''' merekawithdraws sendirithem menuntunfrom merekathe untukworld’s berpindahplurality dariof keberagamangods ilahto duniathe inione kepadaonly satu-satunyatrue AllahGod; yangnot benar.understanding Merekathat, tidakalthough pahamHe bahwais the one only God, sekalipunHe Iamust adalahyet satu-satunyabe Allah,believed Iain haruswith diimaniHis diown dalam ''οἰκονομία''-Nya sendiri. NomorThe urutnumerical danorder kemajemukanand Tritunggaldistribution merekaof sangkathe sebagaiTrinity pemecah-belahanthey Kemahaesaanassume to be a division of the Unity; padahalwhereas Kemahaesaanthe yangUnity mengejawantahkanwhich Tritunggalderives darithe diriTrinity sendiriout ituof sungguhits jauhown dariself terpecah-belahis so far from being destroyed, malahthat sesungguhnyait ditopangis olehnya.actually Merekasupported terus-menerusby mencelait. kamiThey sebagaiare orang-orangconstantly yangthrowing mendakwahkanout keimananagainst kepadaus duathat ilahwe danare tigapreachers ilah,of sementaratwo merekagods sendiriand mendakuthree sebagaigods, parawhile penyembahthey Allahtake Yangto Mahaesa;themselves seakanpre-akaneminently Kemahaesaanthe itucredit sendiriof jikabeing disarikanworshippers maknanyaof tanpathe penalaranOne yangGod; benarjust tidakas bakalif melahirkanthe bidat,Unity sementaraitself Tritunggalwith jikairrational disarikandeductions did not produce heresy, maknanyaand denganthe penalaranTrinity yangrationally benarconsidered barulahconstitute merupakanthe kebenarantruth.<ref name="Against Praxeas, Chapter 3">{{cite web|last1=TertulianusTertullian|first1=of Carthage|title=MelawanAgainst PrakseasPraxeas, BabChapter 3 |url=http://www.ccel.org/ccel/schaff/anf03.v.ix.iii.html |website=ChristianClassicsEtherealLibrary|access-date=29 MeiMay 2017}}</ref>}}</blockquote>
 
MenurutAccording Modalismeto danmodalism Sabelianismeand Sabellianism, AllahGod adalahis satu-satunyasaid oknumto yangbe menyingkapkanonly dirione denganperson berbagaiwho macamreveals carahimself yangin disebutdifferent ways called ''modusmodes'', ''rupafaces'', ''segiaspects'', ''peranroles'', atauor ''kedokmasks'' ({{lang-el|Greek πρόσωπα}}, ''[[Prosopon|prosopa]]''; {{lang-la|Latin ''[[personae]]}}'') dariof the [[YHWH|AllahOne Yang MahaesaGod]], sebagaimanaas anggapanperceived by ''umatthe berimanbeliever'', alih-alihrather than ''[[TritunggalTrinity|tigathree oknum yang samaco-samaeternal kekalpersons]]'' di dalamwithin ''hakikatthe kewujudan AllahGodhead'', atauor a "Tritunggalco-equal yang setaraTrinity".<ref>hlmn.pgs 51-55 [[Vladimir Lossky]] The Mystical Theology of the Eastern Church, SVS Press, 1997. ({{ISBN|0-913836-31-1}}) James Clarke & Co Ltd, 1991. ({{ISBN|0-227-67919-9}})[https://books.google.com/books?id=dxqvWwPSCSwC&printsec=frontcover&dqq=The+Mystical+Theology+of+the+Eastern+Church&as_brr=0#PPA233]</ref> ParaModalists penganutnote Modalismethat mencermatithe bahwaonly satu-satunyanumber bilanganexpressly yangand nyata-nyatarepeatedly danascribed berulangto kaliGod dipakaiin untukthe menyifatkanOld Allah di dalamTestament Perjanjian Lama adalahis ''SatuOne,''. Merekado tidaknot terimaaccept bilanganinterpreting tersebutthis ditafsirnumber menyiratkanas suatudenoting kemanunggalanunion (misalnyai.e. nas {{Alkitab|KejadianGen 2:24}}) apabilawhen diterapkanit kepadais Allahapplied to God, danand mempermasalahkandispute maknathe ataumeaning kesahihanor ayat-ayatvalidity Perjanjianof Barurelated terkaitNew yangTestament dikutippassages paracited penganutby TritunggalismeTrinitarians.<ref>{{cite web| url = http://www.katapi.org.uk/ChristianFaith/master.html?http://www.katapi.org.uk/ChristianFaith/VIII.htm| title = Moss, C. B., ''The Christian Faith: An Introduction to Dogmatic Theology'', The Chaucer Press, London, 1943}}</ref> NasThe [[Comma Johanneum]], yangwhich padais umumnyagenerally diragukanregarded sebagaias ayat-ayata sahihspurious text in [[Surat Yohanes yangFirst PertamaJohn]] ({{Alkitab|1 YohanesJohn 5:7}}), yangknown diketahuiprimarily keberadaannyafrom terutama darithe [[AlkitabKing VersiJames Raja JamesVersion]] danand beberapasome versiversions of the [[Textus Receptus]], tetapibut tidaknot termaktubincluded diin dalammodern teks-tekscritical kritis moderntexts, adalahis salahan satu contohinstance (satu-satunyathe penegasanonly yangone terang-benderangexpressly stated) pemakaianof the kataword ''TigaThree'' untukdescribing menyifatkan AllahGod.<ref>SebagaiSee, contohfor example, lih. Metzger, Bruce M., ''A Textual Commentary on the Greek New Testament'' [TCGNT] (Edisi2nd ke-2Edition), Stuttgart: Deutsche Bibelgesellschaft, 1994, halamanpages 647-649.</ref> BanyakMany penganutmodalists Modalismepoint mengungkit-ungkitout ketiadaanthe katalack "Tritunggal"of dithe dalamword Kitab"Trinity" Suciin kanonisany manacanonical punscripture.<ref name=ab270703>{{cite web |url= http://www.focusonthekingdom.org/articles/elohim.htm |title=Trinity, or not? |author=Anthony Buzzard |date= July 2003 |work=Elohim and Other Terms |publisher=focusonthekingdom.org |access-date=2 MaretMarch 2011 |archive-date=2017-12-29 |archive-url=https://web.archive.org/web/20171229151851/http://focusonthekingdom.org/articles/elohim.htm |dead-url=yes }}</ref>
 
Passages such as Deut 6:4-5; Deut 32:12; 2Kings 19:15-19; Job 6:10; Job 31:13-15; Psalm 71:22; Psalm 83:16,18; Is 42:8; Is 45:5-7; Is 48:2,9,11-13; Mal 2:8,10; Matt 19:17; Romans 3:30; 2Cor 11:2-3; Gal 3:20; and Jude 1:25 are referenced by modalists as affirming that the Being of the One God is solidly single, and although known in several modes, precludes any concept of divine co-existence. Hippolytus described similar reasoning by Noetus and his followers saying: <blockquote>Now they seek to exhibit the foundation for their dogma by citing the word in the law, “I am the God of your fathers: ye shall have no other gods beside me;” and again in another passage, “I am the first,” He saith, “and the last; and beside me there is none other.” Thus they say they prove that God is one.... And we cannot express ourselves otherwise, he says; for the apostle also acknowledges one God, when he says, “Whose are the fathers, (and) of whom as concerning the flesh Christ came, who is over all, God blessed for ever.”<ref name="Against the Heresy of Noetus"/></blockquote>
Ayat-ayat seperti {{Alkitab|Ulangan 6:4-5}}; {{Alkitab|Ulangan 32:12}}; {{Alkitab|2 Raja-Raja 19:15-19}}; {{Alkitab|Ayub 6:10}}; {{Alkitab|Ayub 31:13-15}}; {{Alkitab|Mazmur 71:22}}; {{Alkitab|Mazmur 83:16}}, {{Alkitab|Mazmur 83:18|18}}; {{Alkitab|Yesaya 42:8}}; {{Alkitab|Yesaya 45:5-7}}; {{Alkitab|Yesaya 48:2}}, {{Alkitab|Yesaya 48:9|9}}, {{Alkitab|Yesaya 48:11-13}}; {{Alkitab|Maleakhi 2:8}}, {{Alkitab|Maleakhi 2:10|10}}; {{Alkitab|Matius 19:17}}; {{Alkitab|Roma 3:30}}; {{Alkitab|2 Korintus 11:2-3}}; {{Alkitab|Galatia 3:20}}; dan {{Alkitab|Yudas 1:25}} dirujuk para penganut Modalisme sebagai nas-nas yang meneguhkan pemahaman bahwa kewujudan Allah Yang Mahaesa itu sama sekali tunggal, dan sekalipun dikenal dalam beberapa modus, memustahilkan segala macam konsep tentang kewujudan ilahi yang berdampingan satu sama lain. Hipolitus memaparkan alur pemikiran serupa dari Noetos dan para pengikutnya sebagai berikut:
{{blockquote|Sekarang mereka berusaha membuktikan kepada orang-orang bahwa dogma mereka memiliki landasan yang kukuh dengan mengutip kalimat di dalam hukum Musa yang berbunyi, “Akulah Allah nenek moyangmu, jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku;” juga kalimat di dalam ayat lain yang berbunyi, “Akulah Yang Awal,” demikian Firman-Nya, “dan Yang Akhir; dan selain Aku tidak ada Allah.” Jadi mereka katakan kalau mereka membuktikan bahwa Allah itu mahaesa.... Dan katanya, justru kitalah yang tidak mampu mengungkapkan pandangan kita; karena para rasul juga mengamini satu Allah, ketika ia berkata, “mereka adalah keturunan bapa-bapa leluhur, yang menurunkan Mesias dalam keadaan-Nya sebagai manusia, yang ada di atas segala sesuatu. Ia adalah Allah yang harus dipuji sampai selama-lamanya.”<ref name="Against the Heresy of Noetus"/>}}
 
Golongan [[PentakostaOneness KeesaanPentecostals]], sebutanan yangidentifier dipakaiused sejumlahby penganut Modalismesome modern modalists,<ref name=oneness>{{cite web| url = http://www.apostolic-voice.org/wp-content/uploads/2012/09/the-oneness-of-god.pdf| title = The Oneness of God| access-date = 2022-07-08| archive-date = 2014-12-22| archive-url = https://web.archive.org/web/20141222121606/http://www.apostolic-voice.org/wp-content/uploads/2012/09/the-oneness-of-god.pdf| dead-url = yes}}</ref><ref name="rebuttal to oneness">{{cite web| url = http://thereforegodexists.com/oneness-god-david-k-bernard/| title = A rebuttal to Bernard| date = 6 July 2022}}</ref> mengklaim bahwaclaim nasthat {{Alkitab|KoloseColossians 1:12-20}} merujukrefers kepadato hubunganChrist's Kristusrelationship denganwith Bapathe dalamFather artiin perbedaanthe peran-peransense Allahof different roles of God:
{{<blockquote|dan>giving mengucapthanks syukurto denganthe sukacita kepada BapaFather, yangwho melayakkanhas kamuqualified untukyou mendapatto bagianshare dalamin apathe yanginheritance ditentukanof untukthe orang-orangsaints kudusin dilight. dalamHe kerajaanhas terang.delivered Iaus telahfrom melepaskanthe kitadomain dariof kuasadarkness kegelapanand dantransferred memindahkanus kitato kethe dalamkingdom Kerajaanof Anak-Nyahis yangbeloved kekasih;Son, diin dalamwhom Diawe kitahave memilikiredemption, penebusanthe kita,forgiveness yaituof pengampunan dosasins. IaHe adalahis gambarthe Allahimage yangof tidak kelihatan,the yanginvisible sulungGod, lebihthe utamafirstborn dariof segalaall yangcreation. diciptakan,For karenaby dihim dalamall Dialahthings telahwere diciptakan segala sesuatucreated, yangin adaheaven diand sorgaon danearth, yangvisible adaand di bumiinvisible, yangwhether kelihatanthrones danor yangdominions tidakor kelihatan,rulers baikor takhta,authorities; maupunall kerajaan,things baikwere pemerintah,created maupunthrough penguasa;him segalaand sesuatufor diciptakanhim. olehAnd Diahe danis untukbefore Dia.all Iathings, adaand terlebihin dahuluhim dariall segalathings sesuatuhold dantogether. segalaAnd sesuatuhe adais dithe dalam Dia.head Ialahof kepalathe tubuhbody, yaituthe jemaatchurch. IalahHe yangis sulungthe beginning, yangthe pertamafirstborn bangkitfrom darithe antaradead, orangthat mati,in sehinggaeverything Iahe yangmight lebihbe utamapreeminent. dalamFor segalain sesuatu.him Karenaall seluruhthe kepenuhanfullness Allahof berkenanGod diamwas dipleased dalamto Diadwell, danand olehthrough Dialahhim Iato memperdamaikanreconcile segalato sesuatuhimself denganall diri-Nyathings, baik yang ada di bumi,whether maupunon yangearth adaor diin sorgaheaven, sesudahmaking Iapeace mengadakanby pendamaianthe olehblood darahof salibhis Kristuscross.<ref>{{cite web| url = http://www.biblestudytools.com/esv/colossians/passage.aspx?q=colossians+1:15-20| title = Colossians 1:12-20 (ESV)}}</ref>}}</blockquote>
 
Oneness Pentecostals also cite Christ's response to [[Philip the Apostle|Philip]]'s query on who the Father was in John 14:10 to support this assertion:
Golongan Pentakosta Keesaan juga mengutip jawaban Kristus atas pertanyaan [[Filipus]] tentang Bapa di dalam nas {{Alkitab|Yohanes 14:9}} untuk mendukung pandangan mereka:
<blockquote> Jesus answered: "Don't you know me, Philip, even after I have been among you such a long time? Anyone who has seen me has seen the Father. How can you say, 'Show us the Father'?</blockquote>
{{blockquote|Kata Yesus kepadanya: "Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata: Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami?"}}
 
Trinitarian Christians hold that verses such as Colossians 1:12-20 remove all reasonable doubt that scripture teaches the Son, Who IS the Word of God (i.e. John 1:1-3), is literally "living," and literally Creator of everything together with God the Father and the Spirit of God. In the Trinitarian view, the above usage not only takes John 14:10 out of its immediate context, but is also resolutely contrary to the congruence of the Gospel of John as a whole, and strongly suspected of [[begging the question]] in interpretation. Trinitarians understand John 14:10 as informed by parallel verses such as John 1:14 and John 1:18, and as affirming the eternal union of the Son with His Father:
Umat Kristen penganut doktrin Tritunggal berpendirian bahwa nas-nas semacam {{Alkitab|Kolose 1:12-20}} mengenyahkan segala keraguan dari akal sehat kalau Kitab Suci mengajarkan bahwa Putra, yang adalah Sabda Allah (misalnya {{Alkitab|Yohanes 1:1-3}}), "hidup" secara harfiah, dan secara harfiah pula adalah Khalik semesta alam bersama-sama dengan Allah Bapa dan Roh Allah. Bagi para penganut Tritunggalisme, pemahaman golongan Pentakosta Keesaan di atas tidak hanya mencerabut nas Yohanes 14:9 dari konteks langsungnya, tetapi juga sungguh-sungguh bertentangan dengan keselarasan Injil Yohanes secara keseluruhan, dan kemungkinan besar penafsirannya mengandung sesat pikir [[petitio principii]]. Para penganut Tritunggalisme memahami nas Yohanes 14:9 dalam keselarasan dengan nas-nas yang paralel dengannya, seperti nas {{Alkitab|Yohanes 1:14}} dan nas {{Alkitab|Yohanes 1:18}}, serta memahaminya sebagai penandasan akan kebersatuan kekal Sang Putra dengan Bapa-Nya:
<blockquote> FirmanAnd ituthe telahWord menjadibecame manusiaflesh, danand diamdwelt diamong antara kitaus, danand kitawe telahsaw melihatHis kemuliaan-Nyaglory, yaituglory kemuliaanas yangof diberikanthe kepada-Nyaonly sebagaibegotten Anakfrom Tunggalthe BapaFather, penuhfull kasihof karuniagrace danand kebenarantruth... TidakNo seorangone punhas yangseen pernahGod melihatat Allahany time; tetapithe Anakonly Tunggalbegotten Allah,God yangwho adais diin pangkuanthe Bapabosom of the Father, DialahHe has yangexplained menyatakan-NyaHim.</blockquote>
 
SekianMany banyakdoctrinal pertukaranexchanges doktrinalbetween dimodalists antaraand kaumTrinitarians Modalisare dansimilar penganutto doktrinthe Tritunggalabove. serupaPassages dengansuch yangas dipaparkan di atas. Nas-nas seperti KejadianGen 1:26-27; KejadianGen 16:11-13; KejadianGen 32:24,30; Hakim-HakimJudg 6:11-16; YesayaIs 48:16; ZakhariaZech 2:8-9; MatiusMatt 3:16-17; MarkusMark 13:32; LukasLuke 12:10; YohanesJohn 5:18-27; YohanesJohn 14:26-28; YohanesJohn 15:26; YohanesJohn 16:13-16; YohanesJohn 17:5,20-24; Kisah Para RasulActs 1:6-9; danand IbraniHeb 1:1-3,8-10 dirujukare penganutreferenced dokrinby TritunggalTrinitarians sebagaias nas-nasaffirming yangthat mengukuhkanthe keimananBeing bahwaof kewujudanthe satuOne AllahGod Yangis Mahaesaan itueternal, adalahpersonal, suatuand mutually indwelling '''persekutuancommunion''' Bapaof [Allah], PutraFather [Firman AllahGod], dan Roh KudusSon [Rohthe Allah]Word yangof bersifat kekalGod], pribadi,and danHoly salingSpirit bersemayam[the satuSpirit di dalam yangof lainGod]. UntukAddressing menjelaskanthe kenyataanfact bahwathat tidak adathe kataword ''TritunggalTrinity'' tidakdoes tercantumnot dioccur dalamin Kitab Suciscripture, penganutTrinitarians doktrinattest Tritungalthat menandaskanextra-biblical bahwadoctrinal bahasalanguage doktrinoften disummarizes luarour Alkitabunderstanding seringscripture kaliin merangkuma pemahamanclear kitaand akanconcise Kitabmanner—other Suciexamples secarabeing singkateven danthe jelas—contoh lainnya adalah kata-kata sepertiwords ''modalismemodalism'', ''modamode'', danand ''peranrole''—dan—and bahwathat pemakaianuse bahasaof semacamsuch itulanguage tidakdoes dengannot sendirinyaof menampakkanitself keakuratandemonstrate atauaccuracy ketidakakuratanor inaccuracy.<!-- Further, Selainthe itu,accusative implikasiimplication akusatifthat bahwathe kataword ''TritunggalTrinity'' menjadi umum dipakai gained common use apart from careful and pious fidelity to scripture may be associated with [[ad hominem]] argumentation. Hippolytus described his own response to Noetus' doctrine, claiming the truth to be more evident than either of the two mutually opposed views of [[Arianism]] and Sabellianism : <blockquote>In this way, then, they choose to set forth these things, and they make use only of one class of passages; just in the same one-sided manner that Theodotus employed when he sought to prove that Christ was a mere man. But neither has the one party nor the other understood the matter rightly, as the Scriptures themselves confute their senselessness, and attest the truth. LihatlahSee, saudara-saudari sekalianbrethren, betapawhat gegabaha danrash lancangnyaand audacious dogma yangthey sudahhave mereka bentangkanintroduced... Sebab siapaFor yangwho tidakwill akannot berkatasay bahwathat Tuhanthere ituis esa juaone adanyaGod? Yet he will not on that account deny the economy [i.e., the number and disposition of persons in the Trinity]. The proper way, therefore, to deal with the question is first of all to refute the interpretation put upon these passages by these men, and then to explain their real meaning.<ref name="Against the Heresy of Noetus"/></blockquote>
 
Tertullian said of Praxeas' followers:<blockquote>For, confuted on all sides on the distinction between the Father and the Son, which we maintain without destroying their inseparable union... they endeavour to interpret this distinction in a way which shall nevertheless tally with their own opinions: so that, all in one Person, they distinguish two, Father and Son, understanding the Son to be flesh, that is man, that is Jesus; and the Father to be spirit, that is God, that is Christ. Thus they, while contending that the Father and the Son are one and the same, do in fact begin by dividing them rather than uniting them.”<ref name="Against Praxeas">{{cite web|last1=Tertullian|first1=of Carthage|title=Against Praxeas|url=https://www.ccel.org/ccel/schaff/anf03.v.ix.xxvii.html|website=Christian Classics Ethereal Library|access-date=29 May 2017}}</ref></blockquote>
Tertulianus menyifatkan para pengikut Prakseas sebagai berikut:
<blockquote>For, confuted on all sides on the distinction between the Father and the Son, which we maintain without destroying their inseparable union... they endeavour to interpret this distinction in a way which shall nevertheless tally with their own opinions: so that, all in one Person, they distinguish two, Father and Son, understanding the Son to be flesh, that is man, that is Jesus; and the Father to be spirit, that is God, that is Christ. Thus they, while contending that the Father and the Son are one and the same, do in fact begin by dividing them rather than uniting them.”<ref name="Against Praxeas">{{cite web|last1=Tertullian|first1=of Carthage|title=Against Praxeas|url=https://www.ccel.org/ccel/schaff/anf03.v.ix.xxvii.html|website=Christian Classics Ethereal Library|access-date=29 May 2017}}</ref></blockquote>
A comparison of the above statement by Tertullian with the following example statement made by Oneness Pentecostals today is striking: "Jesus is the Son of God according to the flesh... and the very God Himself according to the Spirit...."<ref name="The God Head">{{cite web|title=The God Head|url=http://www.theapostolicwayupcff.com/page/the_god_head|website=theapostolicwayupcff.com|access-date=29 May 2017}}</ref><ref>{{cite web|last1=Skynner|first1=Robert|title=Answering Oneness Pentecostals: Colossians 2:9|url=https://www.youtube.com/watch?v=zl2OqOsYLUc| archive-url=https://web.archive.org/web/20200524034505/https://www.youtube.com/watch?v=zl2OqOsYLUc&gl=US&hl=en| archive-date=2020-05-24 | url-status=dead|website=YouTube|access-date=29 May 2017}}</ref>
 
The form of the Lord's Name appearing in verse nineteen of the [[Great Commission]], Matthew 28:16-20, has also historically been spoken during Christian baptism, Trinitarian Christians believing the three distinct, albeit co-inherent, persons of the Holy Trinity received witness by Jesus' baptism. Many modalists do not use this form as the Lord's Name. It is also suggested by some modern Oneness Pentecostal critics, that Matthew 28:19 is not part of the original text, because [[Eusebius]] of Caesarea quoted it by saying "In my name", and in that source there was no mention of baptism in the verse. Eusebius did, however, quote the rumusan "tritunggaltrinitarian" dalamformula karya-karyain tulisnyahis yanglater terkemudianwritings. (Conybeare (''Hibbert Journal'' i (1902-3), page 102). Matthew 28:19 is quoted also in the [[Didache]] (Didache 7:1), which dates to the late 1st Century or early 2nd Century) and in the [[Diatesseron]] (Diatesseron 55:5-7), which dates to the mid 2nd Century harmony of the Synoptic Gospels. The ''Shem-Tob's Hebrew Gospel of Matthew'' (George Howard), written during the 14th century, also has no reference of baptism or a "trinitarian" formula in Matthew 28:19. However, it is also true that no Greek manuscript of the Gospel of Matthew has ever been found which does not contain Matthew 28:19. The earliest extant copies of Matthew's Gospel date to the 3rd Century, and they contain Matthew 28:19. Therefore, scholars generally agree that Matthew 28:19 is likely part of the original Gospel of Matthew, though a minority disputes this.
 
DiIn dalampassages nas-nasof semisalscripture Matiussuch as Matthew 3:16-17, diwhere manathe BapaFather, PutraSon, danand RohHoly KudusSpirit dipisahkanare secaraseparated tersuratin maupunthe ditext dalamand kesaksianwitness, modalists view this phenomenon as confirming God's [[omnipresence]], and His ability to [[omnipotence|manifest himself as he pleases]]. Oneness Pentecostals and Modalists attempt to dispute the traditional doctrine of eternal co-existent union, while affirming the Christian doctrine of God taking on flesh as Jesus Christ. Like Trinitarians, Oneness adherents attest that Jesus Christ is fully God and fully man. However, Trinitarians believe that the "Word of God," the eternal second Person of the Trinity,<ref name="Contra Gentes Part III">{{cite web|last1=St. Athanasius|first1=of Alexandria|title=Contra Gentes Part III|url=https://www.ccel.org/ccel/schaff/npnf204.vi.ii.iii.xii.html|website=Christian Classics Ethereal Library|access-date=28 May 2017}}</ref> was manifest as the Son of God by taking humanity to Himself and by glorifying that Humanity to equality with God through His resurrection, in eternal union with His own Divinity.<ref name="The Incarnation of the Word">{{cite web|last1=St. Athanasius|first1=of Alexandria|title=The Incarnation of the Word|url=https://www.ccel.org/ccel/schaff/npnf204.vii.ii.viii.html|website=Christian Classics Ethereal Library|access-date=28 May 2017}}</ref> In contrast, paraOneness pengikut aliran Pentakosta Keesaanadherents hold that the One and Only true God—Who manifests Himself in any way He chooses, including as Father, Son and Holy Spirit (though not choosing to do so in an eternally simultaneous manner)—became man in the temporary role of Son.<ref>{{cite web|title=The End of the "Son"|url=http://www.christiandefense.com/one_introduction.htm#theend|website=ChristianDefense.com|access-date=28 May 2017}}</ref>--> BanyakMany pengikutOneness aliran Pentakosta Keesaan jugaPentecostals sudahhave secaraalso tegasplaced membedakana kodrat kemanusiaan dari kodrat keilahian Yesus sebagaimana yang dilakukanstrongly [[NestorianismeNestorianism|kaum Nestorian]] distinction between Jesus' humanity and Divinity<ref>{{cite web|last1=Dulle|first1=Jason|title=Avoiding the Achilles Heels...|url=http://www.onenesspentecostal.com/ugstsymposium.htm|website=OnenessPentecostal.com|access-date=28 May 2017}}</ref> sepertias padain contohthe yangexample diperbandingkancompared denganwith pernyataan TertulianusTertullian's distatement atasabove.
 
Oneness Pentecostals and other [[modalism|modalists]] are regarded by Roman Catholic, Greek Orthodox, and most other mainstream Christians as heretical for denying the literal existence of God's Beloved Son from Heaven, including His eternal Being; rejecting the direct succession of apostolic gifts and authority through the ordination of the Christian bishops; rejecting the identity of mainstream Christians as the God-begotten Body and Church which Christ founded; and rejecting the affirmations of the [[ecumenical council]]s such as the [[Nicene-Constantinopolitan Creed|Councils of Nicaea and Constantinople]], including the Holy Trinity. While many Unitarians are Arians, modalists differentiate themselves from [[Arian]] or [[Semi-Arian]] Unitarians by affirming Christ's full [[Godhead in Christianity|Godhead]], whereas both the Arian and Semi-Arian views assert Christ as not of one substance (Greek: [[Ousia|οὐσία]]) with, and therefore also not equal with, God the Father. Dionysius, bishop of Rome, set forth the understanding of traditional Christianity concerning both Arianism and Sabellianism in ''Against the Sabellians'', ca. AD 262. He, in similarity to Hippolytus, explained that the two errors are at opposite extremes in seeking to understand the Son of God, Arianism misusing that the Son is distinct respecting the Father, and Sabellianism misusing that the Son is equal respecting the Father. In fact, he also repudiated the idea of three Gods as error as well.<ref name="Against Sabellians"/> While Arianism and Sabellianism may appear to be diametrically opposed, the former claiming Christ to be created and the latter claiming Christ is God, both in common deny the Trinitarian belief that Christ is God Eternal '''in His Humanity''', and that this is the very basis of man's hope of salvation. "One, not by conversion of the Godhead into flesh, but by taking of the manhood into God."<ref>{{cite web|title=Athanasian Creed|url=http://www.reformed.org/documents/index.html?mainframe=http://www.reformed.org/documents/athanasian.html|website=Reformed.org|access-date=29 May 2017}}</ref>
Gereja Katolik, Gereja Ortodoks Yunani, dan golongan-golongan Kristen arus utama lainnya menganggap golongan Pentakosta Keesaan dan golongan-golongan [[modalisme|modalis]] lainnya sebagai ahli-ahli bidat karena nyata-nyata menyangkal kewujudan Putra Terkasih Bapa dari Surga, termasuk Wujud-Nya yang kekal dan persekutuan-Nya yang intim dengan Bapa selaku Imam Besar, Pengantara, Syafi', dan Pembela; menafikan pewarisan langsung karunia-karunia dan wewenang rasuli melalui penahbisan uskup-uskup; mendustakan jati diri umat Kristen arus utama sebagai Badan yang terlahir dari Allah dan Gereja yang didirikan Kristus; serta menolak maklumat-maklumat keluaran konsili-[[Konsili oikumenis|konsili oikumene]] semisal [[Kredo Nikea|Konsili Nikea dan Konsili Konstantinopel]], termasuk maklumat tentang Tritunggal Mahakudus. Di mata khalayak Kristen arus utama, penolakan-penolakan semacam itu sama saja dengan [[Unitarianisme]], buah dari bidat Kristologis. Sekalipun banyak di antara penganut Unitarianisme berpaham Arianisme, penganut Modalisme tampil beda dari penganut Unitarianisme yang berhaluan [[Arianisme]] maupun [[Semiarianisme]] karena mengimani [[Ke-Allah-an menurut Kekristenan|Ke-Allah-an]] paripurna Kristus, manakala paham Arianisme maupun Semiarianisme menegaskan bahwa Kristus tidak sehakikat ({{lang-el|[[Ousia|οὐσία]]}}, ''ousia'') dengan Allah Bapa, dan oleh karena itu tidak setara dengan Allah Bapa. Dionisius, Uskup Roma, menjabarkan pemahaman tradisional Kristen mengenai Arianisme dan Sabelianisme di dalam risalahnya, ''Melawan Golongan Sabelius'', sekitar tahun 262. Senada dengan Hipolitus, ia memaparkan bahwa kedua paham menyimpang itu adalah dua ekstrem yang saling berlawanan di dalam usaha untuk memahami Putra Allah. Arianisme di ekstrem yang satu menyimpangkan ihwal perbedaan Putra dari Bapa, sementara Sabelianisme di ekstren lainnya menyimpangkan ihwal kesamaan Putra dengan Bapa. Di dalam risalah yang sama, gagasan tentang tiga Allah juga ia bantah sebagai paham menyimpang.<ref name="Against Sabellians"/> Meskipun Arianisme tampaknya mutlak berseberangan dengan Sabelianisme, lantaran Arianisme menandaskan bahwa Kristus adalah ciptaan Allah sementara Sabelianisme menandaskan bahwa Kristus adalah Allah, kedua paham tersebut sama-sama mendustakan keimanan golongan berakidah Tritunggal bahwa Kristus adalah Allah Yang Mahakekal '''di dalam Kemanusiaan-Nya''', dan bahwa keimanan tersebut adalah dasar bagi pengharapan umat manusia akan keselamatan. "Satu jua adanya, bukan oleh perubahan Ke-Allah-an menjadi daging, melainkan oleh pengentasan kemanusiaan menjadi Allah."<ref>{{cite web|title=Athanasian Creed|url=http://www.reformed.org/documents/index.html?mainframe=http://www.reformed.org/documents/athanasian.html|website=Reformed.org|access-date=29 May 2017}}</ref>
 
Hippolytus' account of the excommunication of Noetus is as follows: <blockquote>When the blessed presbyters heard this, they summoned him before the Church, and examined him. But he denied at first that he held such opinions. Afterwards, however, taking shelter among some, and having gathered round him some others who had embraced the same error, he wished thereafter to uphold his dogma openly as correct. And the blessed presbyters called him again before them, and examined him. But he stood out against them, saying, “What evil, then, am I doing in glorifying Christ?” And the presbyters replied to him, “We too know in truth one God; we know Christ; we know that the Son suffered even as He suffered, and died even as He died, and rose again on the third day, and is at the right hand of the Father, and cometh to judge the living and the dead. And these things which we have learned we allege.” Then, after examining him, they expelled him from the Church. And he was carried to such a pitch of pride, that he established a school.<ref name="Against the Heresy of Noetus"/></blockquote>
Hipolitus meriwayatkan ekskomunikasi Noetos sebagai berikut: <blockquote>Tatkala siar dakwahnya sampai ke telinga para presbiter nan mubarak, mereka pun memanggilnya menghadap Gereja, lantas mengujinya. Mula-mula dia menyangkal berpandangan demikian, tetapi kemudian, sesudah berlindung di antara beberapa orang, dan sesudah mengumpulkan di sekelilingnya beberapa orang lain yang sudah menganut kekeliruan yang sama, ia hendak mempertahankan dogmanya secara terang-terangan sebagai sesuatu yang benar. Hatta para presbiter nan mubarak sekali lagi memanggilnya menghadap, lantas mengujinya. Akan tetapi dia bangkit menentang mereka, begini katanya, “jadi, apatah jahatnya aku memuliakan Kristus?” Dan para presbiter menjawabnya, “kami pun tahu kebenaran akan satu Allah; kami tahu Kristus; kami tahu bahwa Putra menderita sebagaimana Ia menderita, dan wafat sebagaimana Ia wafat, dan bangkit kembali pada hari ketiga, dan kini duduk di sebelah kanan Bapa, dan akan datang untuk menghakimi orang hidup maupun orang mati. Dan perkara-perkara yang sudah kami pelajari ini kami permaklumkan.” Lalu, sesudah mengujinya, mereka mengusirnya dari Gereja. Dan dia menjadi sedemikian sombongnya, sehingga mendirikan sebuah perguruan.<ref name="Against the Heresy of Noetus"/></blockquote>
 
Organisasi-organisasiToday's [[PentakostaOneness Keesaan]]Pentecostal dewasaorganisations inileft menyempaltheir darioriginal organisasiorganization induknyawhen ketikaa muktamarcouncil paraof pemimpinPentecostal umatleaders Kristenofficially Pentakostaadopted secara resmi mengadopsi doktrin TritunggalTrinitarianism,<ref>{{cite web|last1=Gill|first1=Kenneth|title=Dividing Over Oness|url=http://www.christianitytoday.com/history/issues/issue-58/dividing-over-oneness.html|website=ChristianityToday|access-date=29 May 2017}}</ref> danand sejakhave saatsince itu telah mendirikanestablished [[SekolahUrshan PascasarjanaGraduate TeologiSchool Urshanof Theology|sekolah-sekolah teologischools]].
 
Sekitar tahun 375, [[EpifaniusEpiphanius dariof Salamis|EpifaniusEpiphanius]] mencatat (diHaeres dalam62) ''Melawanabout Bidat-Bidat''375 62)notes bahwathat parathe pengikutadherents Sabeliusof masihSabellius banyakwere jumlahnyastill to be found in great numbers, baikboth diin Mesopotamia maupunand diat RomaRome.<ref name="BRCE">{{cite web| url = https://books.google.com/books?id=XKo3AAAAMAAJ&dq=epiphanius+haeres&pg=RA1-PA38| title = ''Views of Sabellius'', The Biblical Repository and Classical Review, American Biblical Repository| year = 1835}}</ref> Baptisan Sabelius dinyatakan tidak sah olehThe [[KonsiliFirst KonstantinopelCouncil Pertama|Konsili Konstantinopelof IConstantinople]] tahunin 381 diin dalam kanoncanon VII, danand olehthe [[KonsiliThird KonstantinopelCouncil Ketiga|Konsili Konstantinopelof IIIConstantinople]] tahunin 680 diin dalam kanoncanon XCV. Penafiandeclared keabsahanthe baptisanbaptism Sabeliusof tersebutSabellius mengindikasikanto bahwabe invalid, Sabelianismewhich masihindicates tersebarthat luasSabellianism padawas masastill ituextant.<ref name="BRCE"/>
-->
 
== Patripasianisme ==