Kota Padang: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Mersamjambi (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 66:
}}
'''Kota Padang''' adalah [[kota]] terbesar di pantai barat [[Pulau Sumatra]] sekaligus [[daftar ibu kota provinsi di Indonesia|ibu kota]] [[provinsi]] [[Sumatera Barat]], [[Indonesia]]. Kota ini adalah pintu gerbang barat Indonesia dari [[Samudra Hindia]].<ref>{{Cite news|url=https://sumbar.antaranews.com/berita/149259/padang-ingin-kembalikan-kejayaan-indonesia-sebagai-penghasil-rempah|title=Padang Ingin Kembalikan Kejayaan Indonesia sebagai Penghasil Rempah|last=Sumbar|first=Antara|work=[[Lembaga Kantor Berita Nasional Antara|ANTARA News]]|access-date=2020-06-13|date=2015-06-04|archive-date=2020-06-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20200613120104/https://sumbar.antaranews.com/berita/149259/padang-ingin-kembalikan-kejayaan-indonesia-sebagai-penghasil-rempah|dead-url=no}}</ref> Secara [[Geografi Kota Padang|geografi]], Padang dikelilingi perbukitan yang mencapai ketinggian 1.853 [[Meter di atas permukaan laut|mdpl]] dengan luas wilayah 1.414,96 km², lebih dari separuhnya berupa [[hutan lindung]]. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2022, kota ini memiliki jumlah [[Kependudukan Kota Padang|penduduk]] sebanyak 919.145 jiwa,<ref name="BPS"/> dan pada pertengahan tahun 2023, penduduk Padang sebanyak 928.541 jiwa.<ref name="DUKCAPIL">{{cite web|url=https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|title=Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2023|website=www.dukcapil.kemendagri.go.id|accessdate=3 November 2023|format=Visual}}</ref> Padang merupakan [[kota inti]] dari pengembangan wilayah metropolitan [[Kawasan Metropolitan Palapa|Palapa]]. Penduduk Kota Padang terus meningkat pada tahun 2024 yang berjumlah sebanyak 954.177 dengan laju pertumbuhan sebesar 1,26% per tahunnya.<ref>[https://padangkota.bps.go.id/publication/download.html?nrbvfeve=YzQ5OTFjOGU4YWVmZmUwODVlNTBkZTFl&xzmn=aHR0cHM6Ly9wYWRhbmdrb3RhLmJwcy5nby5pZC9wdWJsaWNhdGlvbi8yMDI0LzAyLzI4L2M0OTkxYzhlOGFlZmZlMDg1ZTUwZGUxZS9rb3RhLXBhZGFuZy1kYWxhbS1hbmdrYS0yMDI0Lmh0bWw%3D&twoadfnoarfeauf=MjAyNC0wNy0wNSAyMDowMjo1Ng%3D%3D Kota Padang Dalam Angka 2024 (Halaman 82)]</ref>
[[Sejarah Kota Padang]] tidak terlepas dari peranannya sebagai [[rantau|kawasan rantau Minangkabau]], yang berawal dari perkampungan nelayan di muara [[Batang Arau]] lalu berkembang menjadi bandar pelabuhan yang ramai setelah masuknya [[Belanda]] di bawah bendera [[Vereenigde Oostindische Compagnie]] (VOC). Hari jadi kota ditetapkan pada 7 Agustus 1669, yang merupakan hari penyerangan [[loji]] Belanda di [[Pelabuhan Muara|Muara Padang]] oleh masyarakat [[Pauh, Padang|Pauh]] dan [[Koto Tangah, Padang|Koto Tangah]]. Semasa [[penjajahan Belanda]], kota ini menjadi pusat perdagangan [[emas]], [[teh]], [[kopi]], dan [[rempah-rempah]]. Memasuki abad ke-20, ekspor [[batu bara]] dan [[semen]] mulai dilakukan melalui [[Pelabuhan Teluk Bayur]]. Saat ini, infrastruktur Kota Padang telah dilengkapi oleh [[Bandar Udara Internasional Minangkabau]] serta jalur [[kereta api]] yang terhubung dengan kota lain di [[Sumatera Barat]].
|