Tolui: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
→Kampanye Khorasan (1221): Perbaikan terjemahan |
Perbaikan terjemahan |
||
Baris 62:
Pasukan Tolui terdiri dari sepersepuluh pasukan invasi Mongol dan ditambah dengan para [[wajib militer]] Khwarezmia. Sejarawan Carl Sverdrup memperkirakan bahwa jumlahnya sekitar 7.000 orang.{{sfnm|Manz|2010|1pp=134–135|Jackson|2017|2p=79|Sverdrup|2017|3pp=160–161}} Tolui bergerak ke arah barat dari Balkh ke [[Murichaq]], yang kini berada di [[perbatasan Afganistan–Turkmenistan]], dan kemudian melintasi [[Sungai Marghab]] dan anak sungainya [[Sungai Kushk|Kushk]] untuk mendekati kota [[Merv]] dari selatan. Ia lalu menyergap pasukan penyerbu [[orang Turkmen|Turkmen]] pada malam tanggal 24 Februari. Serangan mendadak tersebut pun membuat pasukan penyerbu kewalahan, sehingga prajurit yang tidak dibunuh oleh Mongol atau tidak tenggelam di sungai menjadi terpencar. Pasukan Mongol kemudian tiba di Merv keesokan harinya.{{sfn|Boyle|2007|p=313}} Setelah mengamati kota tersebut selama enam hari, Tolui menyimpulkan bahwa benteng dari kota tersebut dapat menahan pengepungan yang lama. Setelah menjadi target untuk serangan umum, pada hari ketujuh, penduduk kota, yang telah gagal melakukan serangan mendadak sebanyak dua kali, akhirnya menyerah kepada Mongol, yang berjanji akan memperlakukan mereka secara adil.{{sfnm|Man|2004|1pp=175–176|Boyle|2007|2p=313}} Namun, Tolui mengingkari janji tersebut, dan memerintahkan agar seluruh penduduk dibawa ke tanah datar dan dihadapkan pada pedang, kecuali sejumlah [[artisan]] dan anak-anak. Diberitakan bahwa tiap prajurit Mongol ditugaskan untuk membunuh antara 300 hingga 400 orang. Penulis sejarah kontemporer [[Ibnu al-Athir]] memperkirakan 700.000 orang tewas, sementara penulis sejarah [[Ata-Malik Juvayni]], yang menulis beberapa dekade kemudian, mencatat bahwa seorang rohaniwan menghabiskan tiga belas hari untuk menghitung jumlah korban tewas dan menghasilkan jumlah hitungan sebesar 1.300.000.{{sfnm|Boyle|2007|1pp=313–314|Man|2004|2pp=176–177}}
Sementara itu, Tolui
Tolui
Terdapat beberapa penjelasan soal nasib [[Herat]], kota besar terakhir di Khorasan. Sejarawan awal abad ke-20 [[Vasily Bartold]], megutip sejarah lokal dari 1400-an, menyatakan bahwa tak ada penduduk yang dibunuh dengan pengecualian garisun. Sementara itu, pembuat kronik [[Minhaj-i Siraj Juzjani]], yang nyaris bertarung dengan Mongol, mencatat bahwa usai pengepungan delapan bulan, kota tersebut direbut dan penduduknya dijagal.{{sfn|Boyle|2007|p=315}} Menurut kronik yang ditemukan kembali pada 1944, dua pengepungan Herat kini diketahui. Yang pertama dimulai dengan penghukuman mati utusan Mongol di kota tersebut. Tolui yang tersulut meluncurkan serangan delapan hari, yang berpuncak pada kematian ''[[malik]]'' (gubernur) kota tersebut. Dari ujung kota tersebut, Tolui menyatakan bahwa para penduduk akan dibiarkan jika mereka menyerah. Tak seperti di Merv, Mongol menghargai perkataan mereka, hanya membantai 12.000 pasukan di garisun kota tersebut. Mengangkat orang Mongol untuk memerintah kota tersebut, Tolui meninggalkan wilayah tersebut untuk bergabung kembali dengan ayahnya di Taliqan pada pertengahan 1221.{{sfn|Boyle|2007|pp=315–317}} Kemudian, para penduduk memberontak dan dikepung berbulan-bulan oleh panglima Mongol Eljigidei, yang dikatakan menewaskan antara 1.600.000 dan 2.400.000 orang kala ia menjarah kota tersebut, dalam pembantaian yang berlangsung selama tujuh hari pada Juni 1222.{{sfn|Boyle|2007|p=316}}
|