Abdullah bin Ubay: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 10:
Ia sebenarnya mendukung pihak Muhammad dalam Perang Uhud, namun lebih setuju jika pasukan muslim berfokus mempertahankan kota dari dalam. Namun saran pejuang muda muslim lebih dipilih nabi, agar menggunakan taktik yang lebih agresif. Mengetahui hal ini, Abdulla bin Ubay menunjukkan kemarahannya.
Ia kemudian membelot dengan 300 pasukannya saat Perang Uhud dimulai, dengan kembali ke Madinah. Muhammad kemudian memintanya mengawal orang-orang Yahudi agar masuk ke kota, namun dengan memanggil mereka, "Para Penyembah Berhala." Tindakannya ini menjadi salah satu penyebab kekalahan Pasukan Muslim, namun sekaligus membuat pasukan Makkah berpikir ulang untuk menyerang langsung Madinah untuk menangkap Muhammad, karena akan menyebabkan perlawanan Madinah bertambah kuat.
==Peran dalam Konflik dengan Bani Mustaliq==
Tahun 627, ia ikut dalam penyerangan Bani Mustaliq. Konflik baru terjadi antara Mujarin dan Anshor saat kepulangan, karena pembantu Umar mendorong sekutu Suku Kahzraj. mendengar ini, Abdulla bin Ubay kemudian mengajukan protesnya.
:<blockquote>''Inilah yang mendatangkan kerugian bagi kita, dengan mengundang orang asing jadi bagian dari kita. Sepulangnya kita ke Madinah nanti, orang asing ini harus diusir!''</blokquote>
Kalimat ini dianggap sebagai upaya Abdulla bin Ubay untuk menggerogoti pengaruh Muhammad sebagai seorang pendatang di Madinah. Muhammad kemudian menghindari konflik berlanjut dengan meneruskan perjalanan pulang. Walaupun ia memaafkan, namun kecaman terhadap orang-orang munafik, yang direpresentasikan oleh Abdullah bin Ubay, tercatat dalam Surat Munafiqun ayat 8. Muhammad mengabaikan saran Umar, bahkan anak Abdullah bin Ubay sendiri, untuk menghukum mati dirinya.
==Fitnah Aisyah==
Saat Aisyah difitnah dengan isu perselingkuhan, Abdullah bin Ubay salah satu yang terlibat secara aktif menyebarkan. Saat nama baik Aisyah telah dibersihkan di dalam Alquran, pemimpin Suku Aws menuntut supaya mereka yang menyebarkan isu ini dihukum, namun ditentang oleh Suku Khazraj. Tiga orang kemudian dihukum cambuk sebanyak 80 kali, namun Abdullah bin Ubay tidak dikenai hukuman ini. Ia juga tidak mau mengakui kesalahannya sudah ikut berperan merusak nama istri nabi.
|