MNC Asia Holding: Perbedaan antara revisi

[revisi terperiksa][revisi terperiksa]
Konten dihapus Konten ditambahkan
1989-2011: tanpa referensi
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
clean up
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 68:
 
Pada awal dekade 2000-an, perusahaan ini membeli saham dari sejumlah perusahaan, seperti [[Astra Internasional]] (3%), [[Bentoel Internasional Investama#bentoel Prima|PT Bentoel Prima]] (75%), [[Indomaret]] (51%), dan PT Salim Oleochemical (100%).<ref>[https://books.google.co.id/books?id=cbt1DwAAQBAJ&pg=PA24&lpg=PA24&dq=Bhakti+investama+titiek&source=bl&ots=t2QOB-Tlc0&sig=ACfU3U3PGwKIX8dIfakEgc-m0yFaKnw3nQ&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjmqdOEtIfvAhWYaCsKHbm8A304ChDoATAHegQIBRAD#v=onepage&q=Bhakti%20investama%20titiek&f=false Ekonomi Politik Media Penyiaran]</ref> Bahkan Hary Tanoesoedibjo pun ditawari langsung oleh [[Bambang Trihatmodjo]] agar mau membeli 25% saham [[Global Mediacom|PT Bimantara Citra]].<ref name="swa">[https://swa.co.id/swa/listed-articles/mengapa-orang-masih-mengira-yang-laintanya Mengapa Orang Masih Mengira yang Lain?]</ref> Sebagian besar saham-saham tersebut kemudian dilepas. Keberhasilan perusahaan ini dalam membeli saham dari banyak perusahaan pun sempat menimbulkan pertanyaan, dan muncul rumor bahwa perusahaan ini didukung oleh [[Salim Group]].<ref>[https://bisnis.tempo.co/read/8955/salim-tidak-membonceng-bhakti-masuk-bimantara Salim Tidak Membonceng Bhakti Masuk Bimantara]</ref> Namun, Hary Tanoesoedibjo mengaku bahwa ia hanya memanfaatkan situasi ekonomi saat itu untuk menarik banyak investor sebesar-besarnya, dan keberhasilannya lebih disebabkan oleh usahanya dalam menyehatkan perusahaan-perusahaan yang sahamnya ia beli. Kemudian, ia menjual saham dari perusahaan yang kondisinya sudah lebih baik kepada pemilik baru dengan harga mahal.<ref name="beritasatu.com"/><ref name="swa"/>
 
=== 2012-sekarang ===
Pada tahun 2012, MNC Sky Vision resmi melantai di [[Bursa Efek Indonesia]]. Nama PT Bhakti Capital Indonesia Tbk kemudian diubah menjadi MNC Financial Services. Pada tahun 2013, perusahaan ini berekspansi ke bisnis [[properti]] dengan membeli 26,23% saham MNC Land. Nama perusahaan ini juga diubah menjadi seperti sekarang.<ref name="economy.okezone.com_BhaktiInvestama">{{Cite news|title=Bhakti Investama Resmi Menjadi MNC Investama |author= |work=[[Okezone.com]] |date= |accessdate={{date|2017-05-25}} |url=http://economy.okezone.com/read/2013/08/28/278/856671/bhakti-investama-resmi-menjadi-mnc-investama |quote= |archivedate= |archiveurl= |dead-url=no|last=Fauzian|first=Rizkie}}</ref> Pada tahun 2014, melalui MNC Financial Services, perusahaan ini mengakuisisi mayoritas saham Bank ICB–Bumiputera dan PT Indo Finance Perkasa, yang kemudian namanya masing-masing diubah menjadi MNC Bank dan PT MNC Guna Usaha Indonesia. Perusahaan ini kemudian meluncurkan MNC Play Media, layanan pita lebar multimedia interaktif berteknologi [[Fiber to the Home]] (FTTH). Pada tahun 2015, perusahaan ini meluncurkan perubahan nama Sindo TV menjadi iNews TV. Melalui MNC Land, perusahaan ini juga menyelesaikan pembangunan kompleks perkantoran dan studio TV di [[Kebon Jeruk]], [[Jakarta Barat]], serta MNC News Center di [[Kebon Sirih]], [[Jakarta Pusat]] dari tahun 2011. Melalui MNC Land juga, perusahaan ini meneken kesepakatan kerja sama dengan [[Trump Hotel Collection]] dan [[Korea Land and Housing Corporation]]. Sementara itu, melalui MNC Travel, perusahaan ini juga meluncurkan www.misteraladin.com, sebuah situs untuk memesan kamar hotel, tiket perjalanan, dan paket wisata.
 
Pada tahun 2016, perusahaan ini meluncurkan MeTube.id dan brandoutlet.co.id. Perusahaan ini juga meresmikan "MNC Studios" sebagai nama untuk kompleks perkantoran dan studio televisi miliknya di Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Pada tahun 2017, nama Global TV, Indovision, Top TV, OkeVision, MNC Play Media, iNews TV, dan brandoutlet.co.id masing-masing diubah menjadi GTV, MNC Vision, MNC Play, iNews, dan The F Thing. Pada tahun yang sama, MNC Financial Services meresmikan kantor cabang terintegrasi di Surabaya, [[Pekanbaru]], dan [[Medan]]. Sementara itu, nama MNC Securities juga diubah menjadi MNC Sekuritas. MNC Land dan [[Hyatt Hotels Corporation]] kemudian mengumumkan rencana untuk membuka hotel Park Hyatt pertama di Indonesia, yakni di Jakarta. Pada tahun 2018, MNC Studios International resmi melantai di [[Bursa Efek Indonesia]]. Perusahaan ini kemudian meresmikan One East Penthouse and Residences Collection di Surabaya dan MNC Innovation Center di Jakarta.
 
Pada tahun 2019, MNC Vision Networks resmi melantai di [[Bursa Efek Indonesia]]. Perusahaan ini kemudian meluncurkan RCTI+, sebuah layanan [[streaming]] untuk empat stasiun TV milik Media Nusantara Citra. MNC Vision Networks lalu mengakuisisi 60% saham [[K-Vision]]. Perusahaan ini juga meluncurkan aplikasi ''Smart Payment Indonesia'' (SPIN) untuk menghubungkan semua unit bisnis MNC Group di dalam satu aplikasi. Perusahaan ini kemudian meluncurkan Trump Residences di [[Lido]] dan Bali, serta Oakwood Hotel & Residence di Surabaya. Perusahaan ini juga meluncurkan [[co-working space]] MNC × Koléga di Park Tower Jakarta. Pada tahun 2020, MNC Vision Networks mengubah nama MNC Now menjadi Vision+. Perusahaan ini lalu meluncurkan eTVmall, sebuah konsep belanja dengan memindai [[kode batang]] yang ditampilkan saat program TV disiarkan. MNC Financial Services juga mengakuisisi Flash Mobile, sebuah perusahaan penyedia platform pembayaran tagihan, dan mengakuisisi mayoritas saham Auerbach Grayson & Company LLC. Sementara itu, MNC Land juga meresmikan Lido Adventure Park.
 
Pada bulan Desember 2020, total kepemirsaan dari empat stasiun TV milik Media Nusantara Citra (RCTI, MNCTV, GTV, dan iNews) mencapai 56,5%, tertinggi sepanjang sejarah perusahaan ini. Pada tahun 2021, Media Nusantara Citra meluncurkan portal [[Celebrities.id]] dan Sportstars.id. MNC Vision Networks kemudian mengakuisisi sisa 20% saham K-Vision yang belum mereka pegang. MNC Land juga meletakkan batu pertama pembangunan Lido Music & Arts Center di kawasan MNC Lido City. Melalui kerja sama dengan MNC Studios International, MNC Land juga meletakkan batu pertama pembangunan Movieland di kawasan MNC Lido City. Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus kemudian menetapkan MNC Lido City sebagai [[Kawasan Ekonomi Khusus]] (KEK) Pariwisata.<ref name="annual"/><ref name="profil">{{Cite web|url=https://www.mncgroup.com/about-us/history|title=Sejarah Perusahaan|publisher=PT MNC Investama Tbk|language=id|access-date=24 Januari 2022}}</ref>
 
== Kepemilikan ==