A Christmas Carol: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Glorious Engine (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Glorious Engine (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 85:
== Tema ==
[[Berkas:Christmascarol1843 -- 137.jpg|jmpl|lurus|alt=Scrooge didatangi dua anak kecil yang digambarkan sebagai Ketidakinginan dan Keinginan oleh Hantu Natal yang Akan Datang|Ketidakinginan dan Keinginan dari edisi asli, 1843]]
Hijrahnya Scrooge adalah tema utama ''A Christmas Carol''.{{sfn|Kelly|2003|p=25}}{{sfn|Garry|El Shamy|2005|2p=132}} Paul menganggap Scrooge sebagai "seorang tokoh yang mirip dengan [[Proteus]] yang lekas berubah yang selalu berada dalam proses hijrah";{{sfn|Davis|1990b|p=111}} Richard menulis bahwa peristiwa hijrah ini tecermin dalam penggambaran Scrooge, yang dimulai sebagai karakter dua dimensi, tetapi yang kemudian tumbuh menjadi orang yang memiliki kedalaman emosional [dan] penyesalan atas peluang yang hilang.{{sfn|Kelly|2003|pp=25–26}} Beberapa penulis, termasuk Grace Moore, cendekiawan yang berfokus pada karya-karya Charles, menganggap bahwa ada tema kekristenan yang ada di sepanjang cerita ''A Christmas Carol'', dan bahwa novela ini sebaiknya dipandang sebagai [[alegori]] Kristen dari konsep [[penebusan (teologi)|penebusan]] dalam Kristen.{{sfn|Moore|2011|p=57}}{{refn|Pengulas lainnya yang juga menyebut karya ini memiliki tema Kristiani termasuk [[Geoffrey Rowell]],{{sfn|Rowell|1993}} [[Claire Tomalin]]{{sfn|Tomalin|2011|p=150}} dan Martin Sable.{{sfn|Sable|1986|p=67}}|group=n}} Penulis biografi Charles, [[Claire Tomalin]] melihat pertobatan Scrooge bersifat membawa pesan Kristen bahwa orang yang paling berdosa pun bahkan dapat bertobat menjadi orang yang baik.{{sfn|Tomalin|2011|pp=149–150}} Sikap Charles terhadap agama yang terorganisasi amatlah kompleks;{{refn|Penulis [[Gilbert Keith Chesterton]] menulis pandangan agama Charles bahwa "Nada Dickens terhadap agama, meskipun seperti kebanyakan orang sezamannya, secara filosofis terganggu dan agak tidak tahu apa-apa, memiliki unsur yang sangat khas bagi dirinya sendiri. Dia memiliki semua prasangka pada zamannya. Dia memiliki, misalnya, bahwa tidak menyukai dogma-dogma yang didefinisikan, yang benar-benar berarti preferensi untuk dogma-dogma yang tidak diuji."{{sfn|Chesterton|1989|p=163}} Dickens menyatakan bahwa" Saya selalu berusaha keras dalam tulisan-tulisan saya untuk mengungkapkan penghormatan atas kehidupan dan pelajaran dari Juruselamat kita."{{sfn|Hammond|1871|p=308}}|group=n}} dia menyandarkan keyakinan dan prinsipnya terhadap [[Perjanjian Baru]].{{sfn|Sable|1986|p=67}} Pernyataan Charles bahwa Marley tidak memiliki isi perut merujuk kepada isi perut belas kasihan yang disebutkan dalam [[Surat Yohanes yang Pertama]], alasan kutukannya yang abadi.{{sfn|Douglas-Fairhurst|2006|p=421}}{{refn|Ayat lengkap {{Alkitab|I JohnYohanes 3:17}} adalah "Tetapi barangsiapa yang memiliki dunia yang baik ini, dan melihat saudaranya memerlukan, dan membereskan isi perutnya yang penuh belas kasihan, bagaimanakah tinggal kasih Allah dalam dirinya?"{{sfn|Douglas-Fairhurst|2006|p=421}}|group=n}}
 
Penulis lain, termasuk Kelly, menganggap bahwa Dickens mengedepankan "visi sekuler dari liburan suci ini".{{sfn|Kelly|2003|p=12}} Sarjana Dickens John O. Jordan berargumen bahwa A Christmas Carol menunjukkan apa yang disebut Dickens dalam sepucuk surat kepada temannya John Forster sebagai "filsafat Carol, pandangannya yang ceria, anatomi yang tajam dari humbug, temperamen periang yang baik ... dan nada bercahaya, hangat, murah hati, ajaib, referensi berseri-seri dalam segala hal untuk Rumah dan Fireside ".{{sfn|Jordan|2001|p=121}} Dari sudut pandang sekuler, sejarawan budaya Penne Restad menyarankan bahwa penebusan Gober menggarisbawahi "aspek konservatif, individualistis dan patriarki" dari "filsafat Carol" Dickens tentang amal dan altruisme.{{sfn|Restad|1996|p=139}}