Sabelianisme: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 58:
<blockquote>Memang orang lugu, (saya tidak akan menyebut mereka tidak berhikmat dan tidak terpelajar,) yang senantiasa merupakan golongan mayoritas di antara umat beriman, terperangah mendengar '''penatalaksanaan istimewa''' (dari Yang Tiga di dalam Yang Satu), bertolak dari pendirian bahwa '''kaidah iman''' mereka menarik mereka dari kejamakan ilah duniawi kepada satu-satunya Allah sejati; tanpa paham bahwa, sekalipun Dia adalah satu-satunya Allah, Dia harus diimani di dalam οἰκονομία-Nya sendiri. Runut angka dan pemilahan Tritunggal mereka sangka sebagai pemecah-belahan Kemahaesaan; padahal Kemahaesaan yang menurunkan Tritunggal dari dirinya sendiri itu sangatlah jauh dari keterpecahbelahan, malah sesungguhnya ditopang olehnya. Mereka terus-menerus menuding kami sebagai orang-orang yang mendakwahkan ajaran tentang dua ilah dan ajaran tentang tiga ilah, sementara mereka berbangga sebagai orang-orang yang menyembah Allah Yang Mahaesa; seakan-akan jika Kemahaesaan itu sendiri dengan penarikan kesimpulan lewat penalaran yang keliru tidak melahirkan bidat, sedangkan Tritunggal jika dinalar dengan benar barulah merupakan kebenaran.<ref name="Against Praxeas, Chapter 3">{{cite web|last1=Tertulianus|first1=dari Kartago|title=Melawan Prakseas, Bab 3|url=http://www.ccel.org/ccel/schaff/anf03.v.ix.iii.html|website=ChristianClassicsEtherealLibrary|access-date=29 Mei 2017}}</ref></blockquote>
Menurut Modalisme dan Sabelianisme, Allah adalah satu-satunya oknum yang menyingkapkan diri dengan beragam cara yang disebut ''modus'', ''wajah'', ''aspek'', ''peran'', atau ''kedok'' ({{lang-la|πρόσωπα}}, ''[[Prosopon|prosopa]]''; {{lang-la|[[personae]]}}) dari [[YHWH|Allah Yang Mahaesa]], sebagaimana yang dipahami oleh ''orang beriman'', bukannya ''[[Tritunggal|tiga oknum yang sama-sama kekal]]'' di dalam ''Ke-Allah-an'', atau suatu "Tritunggal yang setara satu sama lain".<ref>pgs 51-55[[Vladimir Lossky]] The Mystical Theology of the Eastern Church, SVS Press, 1997. ({{ISBN|0-913836-31-1}}) James Clarke & Co Ltd, 1991. ({{ISBN|0-227-67919-9}})[https://books.google.com/books?id=dxqvWwPSCSwC&q=The+Mystical+Theology+of+the+Eastern+Church]</ref> Bertolak dari pengamatan bahwa satu-satunya angka yang digunakan secara terang-terangan dan berulang kali untuk menyifatkan Allah di dalam Perjanjian Lama adalah ''Satu,'' kaum Modalis tidak
Passages such as Deut 6:4-5; Deut 32:12; 2Kings 19:15-19; Job 6:10; Job 31:13-15; Psalm 71:22; Psalm 83:16,18; Is 42:8; Is 45:5-7; Is 48:2,9,11-13; Mal 2:8,10; Matt 19:17; Romans 3:30; 2Cor 11:2-3; Gal 3:20; and Jude 1:25 are referenced by modalists as affirming that the Being of the One God is solidly single, and although known in several modes, precludes any concept of divine co-existence. Hippolytus described similar reasoning by Noetus and his followers saying: <blockquote>Now they seek to exhibit the foundation for their dogma by citing the word in the law, “I am the God of your fathers: ye shall have no other gods beside me;” and again in another passage, “I am the first,” He saith, “and the last; and beside me there is none other.” Thus they say they prove that God is one.... And we cannot express ourselves otherwise, he says; for the apostle also acknowledges one God, when he says, “Whose are the fathers, (and) of whom as concerning the flesh Christ came, who is over all, God blessed for ever.”<ref name="Against the Heresy of Noetus"/></blockquote>
|