Maria Ozawa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tjmoel (bicara | kontrib)
k 3 suntingan 118.97.56.51 (Bicara) dikembalikan ke versi Borgx
Wahyu Cahyo (bicara | kontrib)
Baris 49:
Anggota Komisi VIII DPR, Ichwan Syam, termasuk yang menyatakan protes keras. Menurutnya, Indonesia yang memiliki mayoritas penduduk muslim harusnya menjaga citranya sebagai bangsa yang menolak simbol-simbol pornografi.
“Masyarakat kita didominasi Muslim. Jangan sampai mereka menyanjung-nyanjung sesuatu yang tidak ideal,” ujar kader Partai Golkar ini pada Rakyat Merdeka Online.
 
'''Tolak Miyabi, Ingin Temui Bos Maxima, FPI Janji Tidak Ricuh'''
 
Front Pembela Islam (FPI) berdemo di rumah produksi Maxima Pictures guna menentang kedatangan artis porno Maria Ozawa alias Miyabi ke Indonesia. Pemimpin mereka, Habib Fachry, berjanji massanya tidak akan membuat kericuhan.
"Kami tidak akan membuat kericuhan, jika diperbolehkan menemui pimpinan (Maxima) atau diikuti keinginan kami," ujar Habib Fachry di depan Masjid Nurul Abror, Mangga Dua, Jakarta Pusat, Jumat (9/10/2009).
Sebelum melakukan aksi, mereka berkumpul di Masjid Nurul Abror. Pantauan detikcom, pukul 13.30 WIB sekitar 50-an anggota FPI sedang berkumpul di depan masjid. Mereka tengah menunggu sebagian rekannya yang belum tiba di lokasi.
Massa tampak membawa atribut bendera FPI berwarna putih. Terdapat sekitar 70 bendera di lokasi. Selain membawa atribut bendera, para pendemo juga membawa dua spanduk yang bertuliskan "Jangan jadikan negeri ini sebagai negara terporno di dunia!" dan "Tolak Miyabi ke Indonesia, si penghancur moral bangsa!".
 
'''Pelajar Indonesia di Jepang Tolak Miyabi Datang ke Tanah Airnya'''
 
Penolakan Miyabi tidak hanya terjadi di dalam negeri. Pelajar Indonesia yang berada di negeri asal Miyabi, Jepang pun ikut menolak kedatangan pemilik nama asli Maria Ozawa itu ke Tanah Air.
Seperti surat pernyataan yang diterima detikhot, Rabu (14/10/2009), Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Jepang secara tegas menyatakan penolakan terhadap kedatangan Miyabi ke Indonesia. Mereka pun minta supaya pihak Maxima untuk menghentikan upayanya menampilkan bintang film porno itu di film 'Menculik Miyabi'.
Menurut mereka, Indonesia sangat membutuhkan transfer dan alih teknologi dari Jepang. Namun, bukan transfer dan alih budaya hidup yang merusak masyarakat, seperti sosok Miyabi.
Para pelajar itu juga mengungkapkan aktor dan aktris film porno, seperti Miyabi memiliki peran besar dalam merusak generasi muda Jepang saat ini. Para pelaku industri pornografi Jepang juga dinilai memicu remaja Jepang untuk melakukan seks bebas.
PPI juga menekankan kalau pendapatan dari film 'Menculik Miyabi' tidak akan sebanding dengan rusaknya moral anak bangsa. Menampilkan Miyabi di film Indonesia bukan solusi yang tepat untuk menaikan sineas Indonesia di kancah internasional.
 
'''Akhirnya Miyabi Batal ke Indonesia'''
 
Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, Selasa (13/10/2009) memanggil produser dan sutradara film 'Menculik Miyabi'. Menbudpar meminta pihak Maxima Pictures untuk membatalkan kehadiran bintang flm asal Jepang, Miyabi.
Menbudpar Ad-Interim, Mohammad Nuh mengatakan, dalam pertemuan tersebut telah disepakati pembatalan kehadiran bintang film yang telah mengundang kontroversial di masyarakat.
"Kami telah meminta untuk membatalkan kehadiran Miyabi, dan pihak Maxima Pictures, yang berencana akan mendatangkan bintang film asal Jepang itu sudah memastikan untuk membatalkannya," ujar Mohammad Nuh dari rilis resmi Menbudpar yang diterima detikcom, Selasa (13/10/2009).
Pertimbangan Menbudpar meminta membatalkan kehadiran Miyabi, demi menghindari kontroversial yang masih berkembang di masyarakat. "Kita tidak ingin menambah persoalan, karena itu pemerintah meminta untuk membatalkan kehadiran Miyabi," katanya.
Sebelumnya, pihak Maxima Pictures membantah membatalkan kedatangan Miyabi ke Jakarta. Maxima hanya menunda dan menjadwal ulang syuting Miyabi.
 
'''Miyabi Tetap Datang ke Indonesia!'''
 
Kabar Miyabi batal datang ke Indonesia mulai muncul di masyarakat. Namun hal itu pun langsung ditampik oleh pihak Maxima Picture. Mereka hanya menunda kedatangan bintang film porno asal Jepang itu.
"Bukan batal tapi ditunda, kita menunggu hingga situasinya kondusif," ujar Odi Mulya Hidayat saat bincang-bincang dengan detikhot lewat telepon, Selasa (13/10/2009).
Odi mengungkapkan pihak Maxima terpaksa menunda penggarapan 'Menculik Miyabi' karena semakin deras protes terhadap film itu. Saat ini, pihaknya juga tengah mengatur jadwal baru dengan manajemen Miyabi.
 
== Buku foto ==