Suku-suku padang rumput Mongol tidak memiliki sistem suksesi yang pasti, tetapi kerap menerapkan semacam [[ultimogenitur]] (suksesi oleh putra bungsu) atas dasar bahwa tidak seperti kakaknya, putra bungsu tidak akan memiliki cukup waktu untuk mengumpulkan pengikut untuk dirinya sendiri dan memerlukan bantuan dari [[pewarisan|warisan]] ayahnya.{{sfn|Fitzhugh|Rossabi|Honeychurch|2009|p=109}} Namun, hal tersebut hanya diterapkan pada harta benda, bukan gelar.{{sfnm|Togan|2016|1pp=408–409|May|2018|2p=68}} Melalui [[Appanage#Kekaisaran Mongol|sistem apanase Mongol]], Jenghis membagi wilayah dan penduduknya sebagai harta benda kepada tiap anggota keluarga dekatnya. Kakaknya [[Qasar]], [[Hachiun]], [[Temüge]], dan [[Belgutei]] diberi wilayah di sepanjang pegunungan [[Khingan Raya]] di timur,{{sfn|Atwood|2004|p=45}} dan wilayah dari tiga putra tertuanya berada di barat: untuk Jochi, di sepanjang [[Irtysh|sungai Irtysh]], membentang sampai [[Siberia]] dan wilayah [[orang Kipchak]]; untuk Chagatai, bekas wilayah [[Qara Khitai]] di sekitar [[Almaliq, Xinjiang|Almaligh]] di [[Turkestan]]; untuk Ögedei, wilayah di [[Dzungaria]];{{efn|Wilayah untuk Ögedei relatif sempit, karena ia juga akan mendapat lahan pribadi dalam jumlah besar saat menjadi khagan.{{sfn|Biran|2012|p=69}}}} dan untuk Tolui, wilayah Mongol di dekat [[Pegunungan Altai]].{{sfnm|Favereau|2021|1p=65|Atwood|2004|2p=18|Biran|2012|3p=69}}
''[[Sejarah Rahasia Bangsa Mongol]]'' mencatat bahwa ia memilih suksesornya atas perintah dari istrinya [[Yesui|Yisui]] sembari mempersiapkan kampanye Khwarezmia pada tahun 1219. Di sisi lain, Rashid al-Din menyatakan bahwa keputusan tersebut dibuat sebelum [[penaklukan Xia Barat oleh Mongol|kampanye akhir khan melawan dinasti Xia]].{{sfnm|Ratchnevsky|1991|1p=125|May|2018|2p=69}} Terlepas dari tanggalnya, terdapat lima orang calon suksesor potensial, yakni empat putra dari Jenghis Khan dan saudara bungsunya Temüge, yang memiliki klaim terlemah dan tidak pernah dipertimbangkan secara serius.{{sfn|May|2018|p=69}} Meskipun terdapat kemungkinan besar bahwa Jochi, yang lahir setelah Börte diculik dan dirudapaksa oleh anggota dari suku [[Merkit]], merupakan [[anak haram]], Jenghis tidak terlalu mengkhawatirkan hal tersebut.{{sfnm|Mote|1999|1p=434|May|2018|2p=69|Favereau|2021|3p=65}} Meskipun demikian, ia dan Jochi menjadi makin berjarak seiring berjalannya waktu. Hal tersebut disebabkan oleh keputusan Jochi untuk menetap dan mengembangkan apanasenya sendiri. Tindakannya pada [[Pengepungan Gurganj]], di mana ia enggan menghancurkan sebuah kota kaya yang kemudian menjadi bagian dari wilayahnya sehingga membuatnya gagal untuk memberikan sebagian pampasan perang kepada Jenghis, juga makin memperburuk ketegangan.{{sfnm|Barthold|1992|1pp=457–458|Favereau|2021|2pp=61–62}} Jenghis juga marah terhadap penolakan Jochi untuk menghadiri sebuah [[kurultai]] pada tahun 1223, diduga karena ia sibuk berburu, dan sempat mempertimbangkan untuk mengutus Ögedei dan Chagatai guna menjemputnya, sebelum munculdatang kabar bahwa Jochi telah meninggal akibat sebuah penyakit serius.{{sfnm|Ratchnevsky|1991|1pp=136–137|Atwood|2004|2pp=278–279}}
Sikap Chagatai terhadap kemungkinan penerussuksesi Jochi—yangoleh iaJochi—ia julukimenjuluki kakaknya sebagai "bajingan Merkit" dan mendampinginyaberkelahi dengannya di depan ayahnya—memimpinayah mereka—membuat Jenghis untukmemandang memandangnyaChagatai selakusebagai sosok yang taktidak berkompromikenal kompromi, arogan, dan berpikiran sempit, disampingwalaupun pengetahuanChagatai besarnyasangat soalmemahami [[Yassa|hukum adat Mongol]].{{sfnm|Atwood|2004|1p=81|May|2018|2p=69}} PenyingkirannyaPenyingkiran Chagatai pun menyisakan Ögedei dan Tolui selakusebagai dua calon utama. Tolui tanpasangat ditanya menjadi petinggiunggul dalam hal militer. KampanyenyaKampanye Tolui di Khorasan berhasil memecah Kekaisaran KhwarazmianKhwarezmia, sementara Ögedei sangat kurang dapatmampu menjadisebagai seorang panglimakomandan dan dikenal karena seringsuka minum-minum melewatiberlebihan bahkan menurut standar Mongol.{{sfnm|May|2018|1p=69–70|Barthold|1992|2p=463|Atwood|2004|3p=418}} Namun, iaÖgedei sangat digemaridisukai oleh semua orangwarga di negara tersebutnegaranya dan dikenal karena kemurahanberkat hatikedermawanan, keberanian, dan keberkehendakankesediaannya untuk menengahimenjadi penengah dan berkompromi. MenyadariSadar kekuranganakan keterampilankekurangannya militernyadi sendiribidang militer, iaÖgedei menempatkanpun kepercayaannyamenaruh kepercayaan pada para bawahanbawahannya yang handalnyahandal. Ia juga lebih nampakmungkin menyajikanmelestarikan tradisi Mongol ketimbangdibandingkan Tolui, yang istrinya Sorghaghtani, yang menganut [[Kristen Nestorian]], menjadi pelindung banyakdari sejumlah agama lainnyalain.{{sfnm|Ratchnevsky|1991|1pp=126–128|May|2018|2pp=69–70|Boyle|2007|3pp=540–541|Barthold|1992|4p=463}}
Tolui mendampingi ayahnya Jenghis Khan kalasaat Jenghis Khanayahnya gugur pada tahun 1227 kalaselama kampanye melawan Xia. SelakuSebagai putra bungsu, Tolui kemudian menjabat sebagai [[wali raja]] dan mengurusimengelola kekaisaran. DiyakiniKemungkinan dikarenakanberdasarkan tradisi sebelumnya, iaTolui menghimpunjuga landasanmerumuskan terhadap apahal-hal yang harus dilakukan usai kematiansetelah khan meninggal. IniHal tersebut meliputi pertimbanganpenghentian seluruhsemua tindakan serangan militer ofensif yang melibatkan pasukan Mongol, pengadaanpenetapan masa berkabung dalam jangkayang panjang, yang akan dinaungidiawasi oleh wali raja, dan mengadakanpenyelenggaraan kurultai yang akanuntuk mencalonkan para penerus dan memilih merekasuksesor.{{sfnm|Atwood|2004|1p=542|May|2018|2pp=68–69}} Bagi Tolui, inihal tersebut dianggap sebagai sebuah kesempatan. Ia masih menjadi calon kuatsuksesor selakuyang suksesorkuat dan mendapat dukungan dari keluarga Jochi. Namun,Tiap kurultai umum manapun, yang dihadiri oleh para panglimakomandan yang diangkat dan dihormatidihargai oleh Jenghis, akan menyorotitetap mengamati keinginan bekasdari penguasakhan mereka tanpayang pertanyaanmeninggal dan melantikmenunjuk Ögedei sebagai penguasasuksesor. KeenggananAda pendapat yang menyatakan bahwa keengganan Tolui untuk mengadakan kurultai dianggap disebabkandidorong oleh kabarpengetahuan akan ancaman yang ditujukanditimbulkan oleh kurultai tersebut terhadap ambisinya.{{sfnm|Barthold|1992|1p=463|May|2018|2pp=70–71, 94–95}} Pada akhirnya, Tolui dibujukharus diyakinkan oleh birokrat [[Yelu Chucai]] untuk mengadakan kurultai. Pada tahun 1229, Ögedei diamhkotairesmi dinobatkan sebagai khan, dengan Tolui tercatat sebagai orang pertama yang mengakui penguasakhan baru tersebut. ''Sejarah Rahasia'', yang ditulis oleh para pembuatpenulis kroniksejarah yang pendukungmendukung Tolui, mungkinkemungkinan melebih-lebihkan perannya.{{sfnm|Barthold|1992|1p=463|May|2018|2pp=94–95}}
===Masa hidup di bawah kekuasaan Ögedei dan kematian (1229–1232)===
{{multiple image
| align = right
|