Konten dihapus Konten ditambahkan
Kategorisasi: Perbaikan terjemahan sesuai en.wiki
Baris 26:
}}
 
Para cendekiawan keagamaan memiliki pendapat yang berbeda dalam mengklasifikasikan Shinto. Inoue menganggapnya sebagai bagian dari "keluarga agama Asia Timur".{{sfn|Inoue|2003|p=10}} Filsuf [[Stuart DB Picken]] berpendapat bahwa Shinto digolongkan sebagai [[agama dunia]]{{sfn|Picken|1994|p=xxv}} sedangkan sejarawan [[H. Byron Earhart]] menyebutnya sebagai "agama asli/pribumi".{{sfn|Earhart|2004|p=31}} Pada awal abad ke-21, para praktisi secara umum menyebut Shinto sebagai [[agama alam]].{{sfn|Rots|2015|p=210}} Shinto juga sering dideskripsikan sebagai [[Kepercayaan asli|agama asli]]{{sfnm|1a1=Kuroda|1y=1981|1p=1|2a1=Nelson|2y=1996|2p=7|3a1=Rots|3y=2015|3p=211}} meskipun hal itu menimbulkan perdebatan mengenai berbagai definisi yang berbeda mengenai "asli" dalam konteks Jepang.{{sfn|Nelson|1996|p=7}} Gagasan Shinto sebagai "agama asli" Jepang berasal dari pertumbuhan nasionalisme modern pada [[zaman Edo]] hingga zaman Meiji,{{sfn|Kuroda|1981|p=19}} pandangan ini mempromosikan gagasan bahwa Shinto berasal dari masa praaksara dan mewakili suatu "kehendak yang mendasari budaya Jepang".{{sfn|Kuroda|1981|pp=1–2}} Teolog Shinto terkemuka Sokyo Ono, misalnya, mengatakan bahwa penyembahan ''{{lang|ja-Latn|kami}}'' merupakan "ekspresi" dari "keyakinan bangsa asli Jepang yang muncul pada hari-hari mistik zaman kuno yang telah lampau" dan bahwa hal tersebut "seasli orang-orang yang membawa keberadaan bangsa Jepang".{{sfn|Kitagawa|1987|p=xviii}} Banyak ahli menganggap klasifikasi ini tidak akurat. Earhart mencatatmengemukakan bahwa Shinto menyerap banyak pengaruh Tiongkok dan Buddhis sehingga "terlalu rumit jika mau dianggap sebagai 'agama asli' saja".{{sfn|Earhart|2004|p=31}}
 
Shinto dalam prakteknya memiliki variasi lokal yang substansial;{{sfn|Offner|1979|p=215}} antropolog John K. Nelson mencatat itu "bukan entitas monolitik terpadu yang memiliki satu pusat dan sistem tersendiri".{{sfn|Nelson|1996|p=7}} [[Sekte dan sekolah Shinto|Berbagai jenis Shinto]] telah diidentifikasi. "Shinto kuil" mengacu pada praktik yang berpusat di sekitar kuil,{{sfnm|1a1=Offner|1y=1979|1p=192|2a1=Nelson|2y=1996|2p=7}} dan "Shinto domestik" dipraktekkan dengan cara penghormatan ''{{lang|ja-Latn|kami}}'' di rumah.{{sfn|Offner|1979|p=192}} Beberapa cendekiawan menggunakan istilah "Shinto rakyat" untuk menandai praktik Shinto lokal,{{sfn|Cali|Dougill|2013|p=14}} atau praktik di luar lingkungan yang dilembagakan.{{sfn|Nelson|1996|p=7}} Dalam berbagai periode di masa lalu, ada juga "[[Shinto negara]]", yang merupakan kepercayaan dan praktik Shinto terkait dengan negara Jepang.{{sfnm|1a1=Offner|1y=1979|1p=192|2a1=Nelson|2y=1996|2p=7}} Dalam merepresentasikan "istilah lakuran" untuk banyak tradisi yang bervariasi di seluruh Jepang, istilah "Shinto" mirip dengan istilah "[[Hinduisme]]", yang digunakan untuk menggambarkan beragam tradisi di seluruh Asia Selatan.{{sfn|Bocking|1997|p=viii}}