Katsuobushi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
+ foto |
|||
Baris 28:
Sesudah [[zaman Meiji]], pengolahan ikan cakalang juga dilakukan di [[pulau Uotsuri]] yang terletak di [[kepulauan Senkaku]], dan di pulau-pulau di sebelah selatan Samudra Pasifik yang ditetapkan [[Liga Bangsa-Bangsa]] sebagai wilayah mandat Jepang. Pengolahan ikan cakalang dari kepulauan Samudra Pasifik ini berkembang dengan pesat karena harga-harga lokal yang murah, tapi kemudian industri ini tamat akibat pecahnya [[Perang Dunia II]].
[[Gambar:Katsuobushi_kezuriki.jpg|thumb|220px|Alat dapur untuk menyerut Katsuobushi]]
== Manfaat ==
Katsuobushi adalah bahan dasar kaldu yang disebut [[dashi]] dan merupakan bumbu dapur masakan Jepang yang paling utama. Dalam bahasa Jepang, {{nihongo|sanmai oroshi|三枚おろし|tiga potong, belah}} adalah cara membelah ikan menjadi 3 bagian, yang terdiri dari 2 bagian daging dan 1 bagian tulang yang tidak digunakan.
Baris 37 ⟶ 38:
* Mesubushi (daging bagian perut)
Pada zaman dulu, Katsuobushi hanya diserut seperlunya sebelum digunakan untuk memasak, sehingga alat ketam merupakan peralatan dapur yang harus dimiliki oleh semua rumah tangga di Jepang. Alat ketam untuk menyerut Katsuobushi mirip dengan alat ketam yang digunakan tukang kayu, hanya saja letak pisau berada di atas dan bukan di bawah. Di bawah alat ketam juga terdapat kotak kecil menyerupai laci yang bisa dibuka dan ditutup untuk mengumpulkan hasil serutan. Nama resmi untuk alat ketam Katsuobushi adalah {{nihongo|Ogura shiki katsuobushi
Pada zaman sekarang, Katsuobushi dijual dalam keadaan sudah diserut atau berbentuk seperti [[keripik]] yang dikemas dalam kemasan kedap udara berisi [[nitrogen]]. Katsuobushi yang dijual dalam bentuk sudah diserut tidak berbau seharum aroma katsuobushi yang baru diserut, sehingga restoran tradisional Jepang (''ryotei'') lebih memilih untuk menyerut sendiri.
|