'''Bekerja seadanya''' ([[bahasa Inggris]]: '''''quiet quitting''''') adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan perilaku karyawan yang bekerja seadanya sesuai dengan tanggung jawab posisi yang dimilikinya. Dalam konteks ini, karyawan menjalankan tugas dan tanggung jawab mereka hanya sebatas apa yang diharapkan, tanpa melakukan usaha ekstra atau melebihi apa yang diperlukan. [[Fenomena]] ini dapat dilihat sebagai bentuk penolakan terhadap [[budaya kerja]] yang menuntut karyawan untuk selalu melakukan lebih dan terus-menerus berada dalam tekanan untuk [[produktif]].<ref name=":0">{{Cite web|last=Hardiantoro|first=dkk.|date=31 Agustus 2022|title=Mengenal Fenomena Quiet Quitting yang Sedang Tren di Dunia Kerja|url=https://www.kompas.com/tren/read/2022/08/31/200500965/mengenal-fenomena-quiet-quitting-yang-sedang-tren-di-dunia-kerja?page=all|website=Kompas|access-date=7 Juli 2024}}</ref>
Secara umum, bekerja seadanya berarti bekerja seperlunya saja dan tidak berlebihan. Karyawan yang [[mengadopsi]] bekerja seadanya tidak melihat pekerjaan sebagai sesuatu yang harus diutamakan secara berlebihan sehingga memerlukan waktu tambahan untuk [[lembur]] atau membawa pekerjaan ke rumah. Mereka hanya akan mengerjakan pekerjaan tersebut sesuai dengan tanggung jawab pekerjaan, [[gaji]], dan jam kerja yang telah disepakati<ref name=":1">{{Cite web|title=Fenomena Quiet Quitting: Bekerja Sesuai Porsi, Bukan Mengejar Ambisi|url=https://narasi.tv/read/narasi-daily/quiet-quitting-adalah|website=Narasi Tv|language=id|access-date=2024-07-09}}</ref>. Mereka tetap menjalankan tugas dan tanggung jawab mereka, tetapi tanpa mengorbankan waktu dan energi di luar jam kerja yang ditetapkan.
Bekerja seadanya banyak dikaitkan dengan [[generasi milenial]] dan generasi pekerja terkini, [[Gen Z]]. Para pekerja muda ini lebih peduli dengan gaya hidup seimbang dan termotivasi oleh [[keuangan]]<ref name=":0" />. Mereka menolak untuk terjebak dalam budaya kerja yang mengharuskan mereka untuk selalu berusaha lebih keras tanpa henti. Sebaliknya, mereka lebih fokus pada keseimbangan antara kehidupan pribadi dan pekerjaan, serta memastikan bahwa pekerjaan tidak mengambil alih seluruh waktu dan energi mereka.
Perusahaan perlu merespons fenomena ''bekerja seadanya'' dengan mengidentifikasi penyebabnya dan mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan kepuasan karyawan serta memperbaiki budaya kerja yang mendukung. Hal ini termasuk meningkatkan komunikasi dan pengakuan terhadap kontribusi karyawan, menciptakan kesempatan untuk pengembangan karir, dan mengimplementasikan strategi yang mempromosikan keseimbangan kerja-pribadi yang sehat.
== Kelebihan dan kekurangan ==
''bekerja seadanya'', meskipun memiliki beberapa kelebihan bagi karyawan, juga memiliki dampak negatif yang perlu dipertimbangkan. Berikut adalah penjelasan mengenai kelebihan dan kekurangan ''bekerja seadanya''<ref name=":1">{{Cite web|title=Fenomena Quiet Quitting: Bekerja Sesuai Porsi, Bukan Mengejar Ambisi|url=https://narasi.tv/read/narasi-daily/quiet-quitting-adalah|website=Narasi Tv|language=id|access-date=2024-07-09}}</ref>''.''
'''Kelebihan:'''
* Memiliki waktu untuk mencari pekerjaan sampingan
Karyawan yang mengadopsi ''bekerja seadanya'' memiliki keleluasaan waktu yang lebih besar untuk mencari atau menjalankan pekerjaan sampingan. Hal ini dapat membantu meningkatkan pendapatan mereka atau bahkan mengembangkan karir di bidang yang berbeda.
* Memiliki waktu untuk eksplorasi diri dan mengasah kemampuan baru
Dengan fokus pada pekerjaan sesuai tanggung jawab utama, karyawan dapat menggunakan waktu sisa untuk mengasah kemampuan baru atau mengeksplorasi minat mereka yang belum terpenuhi. Ini bisa berupa mengikuti kursus, mengembangkan keahlian teknis, atau bahkan mengeksplorasi bakat kreatif.
* Dapat menghabiskan waktu bersama teman atau keluarga
Pekerjaan yang hanya dilakukan sesuai dengan yang diharapkan memungkinkan karyawan untuk memiliki lebih banyak waktu berkualitas dengan teman atau keluarga. Ini mendukung keseimbangan kehidupan kerja-pribadi yang sehat dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.
* Memiliki waktu istirahat yang cukup
Karyawan yang tidak terlalu terlibat dalam pekerjaan ekstra cenderung memiliki waktu istirahat yang lebih memadai. Istirahat yang cukup penting untuk kesehatan fisik dan mental, sehingga dapat meningkatkan produktivitas saat bekerja.
'''Kekurangan:'''
* Semangat menurun
Salah satu dampak negatif dari ''bekerja seadanya'' adalah menurunnya semangat dan motivasi kerja. Ketika karyawan tidak merasa dihargai atau tidak memiliki kesempatan untuk berkembang lebih jauh, mereka cenderung kehilangan motivasi untuk berkontribusi secara maksimal.
* Pemutusan hubungan kerja (PHK) karena dinilai performanya kurang baik
Karyawan yang melakukan ''bekerja seadanya'' berisiko menghadapi pemutusan hubungan kerja (PHK) jika kinerjanya dianggap tidak memadai oleh atasan atau perusahaan. Hal ini dapat berdampak negatif pada stabilitas finansial dan keamanan pekerjaan mereka.
* Sulit mencapai tujuan karir yang diinginkan
Dengan fokus hanya pada pekerjaan dasar, karyawan mungkin kesulitan untuk mencapai tujuan karir yang telah mereka tetapkan. Kurangnya inisiatif dan pengembangan diri dapat menghambat kemajuan mereka dalam hierarki perusahaan atau pencapaian tujuan karir pribadi.
* Atasan tidak puas dengan hasil kerja karyawannya
Ketidakpuasan atasan terhadap hasil kerja karyawan yang hanya melakukan pekerjaan sesuai dengan yang diharapkan dapat berdampak pada hubungan kerja yang kurang harmonis. Hal ini juga dapat menghambat kemungkinan mendapatkan pengakuan atau promosi di masa depan.
* Tidak merasa puas dengan apa yang dikerjakan
Karyawan yang melakukan ''bekerja seadanya'' mungkin merasa tidak puas dengan pekerjaan yang mereka lakukan karena kurangnya rasa pencapaian atau prestasi. Ini dapat mempengaruhi kepuasan kerja dan tingkat kebahagiaan mereka di tempat kerja.
''bekerja seadanya'' memiliki kelebihan seperti fleksibilitas waktu untuk [[eksplorasi]] dan waktu berkualitas dengan keluarga, namun juga memiliki kekurangan yang signifikan seperti menurunnya semangat kerja dan sulit mencapai tujuan karir. Penting bagi karyawan dan perusahaan untuk memahami dampak dari fenomena ini dan mengambil langkah-langkah untuk meminimalkan dampak negatifnya serta memanfaatkan [[potensi]] positifnya dengan bijak.
== Referensi ==
|