Bekerja seadanya: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Regina Jawa (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Regina Jawa (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: kemungkinan perlu pemeriksaan terjemahan VisualEditor pranala ke halaman disambiguasi
Baris 8:
 
== Penyebab ==
 
Fenomena bekerja seadanya, di mana karyawan bekerja sesuai dengan tanggung jawab posisi yang dimilikinya tanpa melakukan usaha ekstra, telah menjadi perhatian di dunia kerja modern. Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab munculnya fenomena ini, terutama di [[kalangan]] pekerja muda.
 
==== Perubahan pola pikir selama pandemi ====
Kemunculan bekerja seadanya sangat dipengaruhi oleh perubahan pola pikir yang dialami oleh para pekerja muda selama masa [[pandemi Covid-19]]<ref name=":0" />. [[Pandemi]] telah membawa perubahan besar dalam cara kita bekerja, termasuk penerapan sistem [[kerja jarak jauh]] dan [[hibrida]]. Bekerja dari rumah atau dalam sistem hibrida telah memberikan [[fleksibilitas]] yang lebih besar bagi pekerja, tetapi juga memunculkan tantangan baru terkait pengakuan dan [[kompensasi]] dari [[perusahaan]].
 
==== Pengaruh sistem kerja jarak jauh dan hibrida ====
SelamaKemunculan pandemi,bekerja banyakseadanya perusahaansangat dipengaruhi oleh perubahan pola pikir yang mengadopsidialami oleh para pekerja muda selama masa [[pandemi Covid-19]]<ref name=":0" />. [[Pandemi]] telah membawa perubahan besar dalam cara manusia bekerja, termasuk penerapan sistem [[kerja jarak jauh]] ataudan [[hibrida]], yang memungkinkan karyawan untuk bekerja dari rumah atau secara bergantian antara rumah dan kantor. Meskipun sistem ini menawarkan [[fleksibilitas]], banyak pekerja muda yang merasa bahwa usaha ekstra mereka tidak diakui atau dihargai oleh perusahaan. Bekerjabekerja dari rumah sering kali berarti batas antara kehidupan pribadi dan profesional menjadi kabur, dan karyawan merasa harus selalu tersedia untuk pekerjaan tanpa mendapatkan [[kompensasi]] atau pengakuan yang sesuai.
 
==== Minimnya apresiasi dan lingkungan kerja yang kurang bersahabat ====
Salah satu penyebab utama ''bekerja seadanya'' adalah minimnya [[apresiasi]] dari perusahaan terhadap usaha ekstra yang dilakukan oleh karyawan. Selama pandemi, semakin banyak pekerja muda yang merasa tidak mendapatkan pengakuan dan kompensasi yang layak dari kantor mereka. Lingkungan kerja yang kurang bersahabat, di mana [[kontribusi]] karyawan tidak dihargai, dapat menimbulkan rasa [[frustrasi]] dan keputusasaan<ref name=":0" />. Karyawan yang merasa tidak dihargai cenderung mengurangi usaha mereka dan hanya bekerja sesuai dengan yang diharapkan tanpa berusaha lebih.
 
==== Kondisi ekonomi ====
''bekerjaBekerja seadanya'' juga dipengaruhi oleh kondisi ekonomi yang menantang selama pandemi. Peningkatan [[inflasi]], biaya hidup yang tinggi, dan pendapatan yang tidak [[ideal]] menjadi faktor-faktor yang menambah beban [[psikologis]] karyawan. Rasa putus asa yang muncul akibat kondisi ekonomi yang sulit membuat karyawan merasa bahwa usaha ekstra mereka tidak sebanding dengan kompensasi yang diterima<ref name=":0" />. Sebagai hasilnya, mereka memilih untuk bekerja seadanya, hanya melakukan pekerjaan yang benar-benar diperlukan dan tidak menghabiskan waktu atau tenaga lebih dari yang diperlukan.
 
==== Perubahan budaya kerja ====
Perubahan budaya kerja selama pandemi juga berperan dalam munculnya ''bekerja seadanya''. Dengan semakin banyaknya perusahaan yang mengadopsi sistem kerja jarak jauh, ada pergeseran dalam [[ekspektasi]] dan [[dinamika kerja]]. Karyawan menjadi lebih sadar akan pentingnya keseimbangan antara kehidupan pribadi dan pekerjaan<ref ''(work-lifename=":0" balance)''/>. Mereka menyadari bahwa bekerja terus-menerus tanpa henti bukanlah jalan menuju kebahagiaan dan kepuasan hidup. Oleh karena itu, banyak karyawan yang memilih untuk menyeimbangkan hidup mereka dengan cara bekerja sesuai porsi dan tidak berlebihan.
 
==== Fenomena generasi milenial dan Gen Z ====
[[Generasi milenial]] dan [[Gen Z]], yang lebih peduli dengan gaya hidup seimbang dan termotivasi oleh [[kesehatan mental]] dan [[kesejahteraan]] pribadi, cenderung lebih mudah terpengaruh oleh fenomena ''bekerja seadanya''. Generasi ini menolak untuk terjebak dalam budaya kerja yang menuntut mereka untuk selalu bekerja lebih keras dan mengorbankan waktu pribadi mereka. Sebaliknya, mereka lebih memilih untuk menjaga keseimbangan hidup dan memastikan bahwa pekerjaan tidak mengambil alih seluruh waktu dan energi mereka<ref name=":0" />.
 
== Dampak ==
Baris 49 ⟶ 44:
 
Perusahaan perlu merespons fenomena ''bekerja seadanya'' dengan mengidentifikasi penyebabnya dan mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan kepuasan karyawan serta memperbaiki budaya kerja yang mendukung. Hal ini termasuk meningkatkan komunikasi dan pengakuan terhadap kontribusi karyawan, menciptakan kesempatan untuk pengembangan karir, dan mengimplementasikan strategi yang mempromosikan keseimbangan kerja-pribadi yang sehat.
 
== Kelebihan dan kekurangan ==
''bekerja seadanya'', meskipun memiliki beberapa kelebihan bagi karyawan, juga memiliki dampak negatif yang perlu dipertimbangkan. Berikut adalah penjelasan mengenai kelebihan dan kekurangan ''bekerja seadanya''<ref name=":12">{{Cite web|title=Fenomena Quiet Quitting: Bekerja Sesuai Porsi, Bukan Mengejar Ambisi|url=https://narasi.tv/read/narasi-daily/quiet-quitting-adalah|website=Narasi Tv|language=id|access-date=2024-07-09}}</ref>''.''
 
'''Kelebihan:'''
 
* Memiliki waktu untuk mencari pekerjaan sampingan
 
Karyawan yang mengadopsi ''bekerja seadanya'' memiliki keleluasaan waktu yang lebih besar untuk mencari atau menjalankan pekerjaan sampingan. Hal ini dapat membantu meningkatkan pendapatan mereka atau bahkan mengembangkan karir di bidang yang berbeda.
 
* Memiliki waktu untuk eksplorasi diri dan mengasah kemampuan baru
 
Dengan fokus pada pekerjaan sesuai tanggung jawab utama, karyawan dapat menggunakan waktu sisa untuk mengasah kemampuan baru atau mengeksplorasi minat mereka yang belum terpenuhi. Ini bisa berupa mengikuti kursus, mengembangkan keahlian teknis, atau bahkan mengeksplorasi bakat kreatif.
 
* Dapat menghabiskan waktu bersama teman atau keluarga
 
Pekerjaan yang hanya dilakukan sesuai dengan yang diharapkan memungkinkan karyawan untuk memiliki lebih banyak waktu berkualitas dengan teman atau keluarga. Ini mendukung keseimbangan kehidupan kerja-pribadi yang sehat dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.
 
* Memiliki waktu istirahat yang cukup
 
Karyawan yang tidak terlalu terlibat dalam pekerjaan ekstra cenderung memiliki waktu istirahat yang lebih memadai. Istirahat yang cukup penting untuk kesehatan fisik dan mental, sehingga dapat meningkatkan produktivitas saat bekerja.
 
'''Kekurangan:'''
 
* Semangat menurun
 
Salah satu dampak negatif dari ''bekerja seadanya'' adalah menurunnya semangat dan motivasi kerja. Ketika karyawan tidak merasa dihargai atau tidak memiliki kesempatan untuk berkembang lebih jauh, mereka cenderung kehilangan motivasi untuk berkontribusi secara maksimal.
 
* Pemutusan hubungan kerja (PHK) karena dinilai performanya kurang baik
 
Karyawan yang melakukan ''bekerja seadanya'' berisiko menghadapi pemutusan hubungan kerja (PHK) jika kinerjanya dianggap tidak memadai oleh atasan atau perusahaan. Hal ini dapat berdampak negatif pada stabilitas finansial dan keamanan pekerjaan mereka.
 
* Sulit mencapai tujuan karir yang diinginkan
 
Dengan fokus hanya pada pekerjaan dasar, karyawan mungkin kesulitan untuk mencapai tujuan karir yang telah mereka tetapkan. Kurangnya inisiatif dan pengembangan diri dapat menghambat kemajuan mereka dalam hierarki perusahaan atau pencapaian tujuan karir pribadi.
 
* Atasan tidak puas dengan hasil kerja karyawannya
 
Ketidakpuasan atasan terhadap hasil kerja karyawan yang hanya melakukan pekerjaan sesuai dengan yang diharapkan dapat berdampak pada hubungan kerja yang kurang harmonis. Hal ini juga dapat menghambat kemungkinan mendapatkan pengakuan atau promosi di masa depan.
 
* Tidak merasa puas dengan apa yang dikerjakan
 
Karyawan yang melakukan ''bekerja seadanya'' mungkin merasa tidak puas dengan pekerjaan yang mereka lakukan karena kurangnya rasa pencapaian atau prestasi. Ini dapat mempengaruhi kepuasan kerja dan tingkat kebahagiaan mereka di tempat kerja.
 
''bekerja seadanya'' memiliki kelebihan seperti fleksibilitas waktu untuk [[eksplorasi]] dan waktu berkualitas dengan keluarga, namun juga memiliki kekurangan yang signifikan seperti menurunnya semangat kerja dan sulit mencapai tujuan karir. Penting bagi karyawan dan perusahaan untuk memahami dampak dari fenomena ini dan mengambil langkah-langkah untuk meminimalkan dampak negatifnya serta memanfaatkan [[potensi]] positifnya dengan bijak.
 
== Referensi ==